MUJAHIDDAKWAH.COM, YOGYAKARTA – Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia D.I. Yogyakarta Ustaz Ridwan Hamidi menyampaikan kepada peserta Kajian Akhwat FMDKI Jogja (KHADIJAH) alasan di balik pelarangan merayakan Valentine Day, (13/02/2022).
Kegiatan yang diusung oleh Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia D.I Yogyakarta dengan tema “Menyelami Samudera Cinta di Hari Valentine” itu juga menghadirkan ustazah Floweria, Komunitas Keluarga Muslim (KKM) Yogyakarta.
Ustaz Ridwan Hamidi sebagai narasumber kedua memaparkan tentang ‘Culture Shock, Valentine’s Day’ kepada 62 peserta yang hadir via Zoom tersebut.
Di awal pemaparannya, Ustaz Ridwan Hamidi mengungkapkan terlebih dahulu asal usul perayaan hari Valentine itu sendiri yang merupakan pemahaman dan keyakinan yang berkembang dalam satu agama kemudian dikaitkan dengan cinta.
Ia juga mengemukakan bahwa seseorang yang melihat dan memotret fenomena tersebut akan merasa baik-baik saja, biasa-biasa saja dan merasa tidak ada yang salah dari perayaan tersebut. Padahal istilah cinta yang dikaitkan di perayaan hari Valentine itu sangat bertolak belakang dengan fitrah cinta yang sesungguhnya.
“Valentine Day adalah pemahaman dan keyakinan yang berkembang dalam satu agama yang sengaja dikaitkan dengan cinta,” tuturnya.
Anggota Ikatan Dai Asia Tenggara tersebut juga mengajak semua muslimah untuk tidak merasa insecure ketika tidak ikut menjadi bagian dari tren yang ada. Melainkan semestinya, hal itu dirasakan ketika mengikuti sesuatu akan tetapi kita tidak ada pemahaman, ilmu mengenai hal tersebut. Termasuk ikut-ikutan dalam perayaan hari Valentine.
“Kenapa kita malu dan risih menggunakan istilah arab (bahasa al-Qur’an) misalnya sementara keinggris-ingrisan, keamerika-amerikaan tidak?” pungkasnya.
Di akhir materi Ustaz Ridwan Hamidi menyampaikan tiga alasan yang menjadi sebab dilarangnya perayaan hari Valentine. Karena akan berdampak sangat fatal bagi yang merayakannya yaitu seseorang akan kehilangan harga diri dan kehormatannya, merasa insecure, menganggap diri tidak berkualitas dan bahkan bisa sampai menyebabkan seseorang kehilangan keyakinan agamanya.
“Ada tiga alasan di balik pelarangan merayakan hati Valentine yaitu larangan tasyabbuh, inferioritas dan tidak punya izzah,” tutupnya.
Reporter : Wahyuni
Editor : Muhammad Akbar