Khutbah Jumat Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Kaum Muslimin yang Dimuliakan Allah
Alhamdulillah, Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah. Allahu Akbar, Allahu Akbar. Allah Maha Besar. Sabtu tujuh Oktober 2023 di pagi buta, menjadi catatan sejarah yang kelam bagi entitas Zionis ‘Israel’ dalam peristiwa yang diberi nama Thaufan al-Aqsha (Badai al-Aqsha). Peristiwa yang menoreh aib dan mencoreng kedigdayaan ‘Israel’ yang ternyata hanya mitos.
Di pagi itu, ratusan para pejuang kemerdekaan Palestina berhasil memasuki tanah mereka yang dicuri oleh ‘Israel’ la’natullaah a’laihim-. Para pejuang ini, dengan izin Allah, berhasil menerobos masuk ke sejumlah pemukiman Yahudi, melakukan penyerbuan ke instalasi militer yang selama ini melakukan kekejian dan kejahatan HAM terhadap rakyat Palestina khususnya di Gaza yang izzah (yang sarat kemuliaan).
Aksi heroik kaum mujahidin Palestina ini membuka mata dunia internasional bahwa tidak ada yang tidak mungkin terjadi jika Allah SWT telah memberikan pertolongan-Nya kepada hamba-hamba-Nya.
Di tengah blokade terhadap Gaza sejak 17 tahun silam, baik di darat, laut, mau pun udara, ternyata semua itu tidak membuat surut semangat dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan ‘Israel’ yang penuh dengan kejahatan, keburukan, kepalsuan, kebohongan, dan kesewenang-wenangan.
Gaza yang menjadi penjara terbuka terbesar di abad moderen ini membuka mata kita semua, bahwa pertolongan dan kemenangan dari Allah SWT itu dekat. Selama puluhan tahun kaum zionis ‘Israel’ mencaplok, menduduki, merampas tanah Palestina.
Mereka melakukan pembersihan massal dengan cara-cara di luar peri kemanusiaan. Setiap hari mereka membunuh orang-orang Palestina. Tidak peduli, apakah korbannya wanita atau pria, anak-anak atau dewasa, orang muda atau orang tua, demi melanggengkan kebrutalan, kejahatan, dan kekejian mereka, mereka menghalalkan segala cara.
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Bicara tentang Palestina tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjuangan merebut Baitul Maqdis. Di bawah komando Shalahudin, pasukan muslim terlibat pertempuran yang sengit dengan tentara Salib.
Pasukan muslim melakukan penyerbuan dengan gigih demi meraih surga dan menjemput kematian sebagai syahid. Akhirnya mereka berhasil memasuki Baitul Maqdis dengan pekik takbir “Allahu Akbar,” dan tahlil “Laa Ilaaha illallaah.”
Pada Jumat pertama setelah menguasai Baitul Maqdis, Shalahuddin meminta Ibnu az-Zaki asy-Syafi’i untuk menyampaikan khutbah Jumat. Ibnu az-Zaki memulai khutbahnya dengan mengutip firman Allah SWT :
فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۗ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
“Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. al-An’am : 45)
Ia lalu berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah mengagungkan Islam dengan pertolongan-Nya, menghancurkan kemusyrikan dengan kekuatan-Nya, menjalankan segala sesuatu dengan perintah-Nya, mengulur waktu pembalasan bagi orang kafir dengan muslihat-Nya…”
Mengapa umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, perlu memberikan perhatian kepada Baitul Maqdis? Karena Baitul Maqdis memiliki begitu banyak keistimewaan dan kelebihan.
Pertama, Baitul Maqdis merupakan kiblat pertama. Kedua, ia adalah masjid kedua setelah Masjidil Haram. Ketiga, ia adalah tanah suci ketiga setelah Makkah dan Madinah. Keempat, Baitul Maqdis menjadi tempat penghimpunan (Mahsyar) dan pemisahan (mansyar) bagi seluruh manusia di hari kiamat. Kelima, Baitul Maqdis merupakan tempat tinggal para nabi dan tujuan para wali Allah.
Ada tiga kunci utama keberhasilan membebaskan tanah-tanah suci dan negeri-negeri yang terjajah. Pertama, pelatihan militer. Pada kenyataannya, Nuruddin Zanki, penguasa yang mengawali langkah merebut kembali Baitul Maqdis dari tentara Salib, memiliki kemampuan perang yang begitu hebat.
Mereka sangat lihai mengatur strategi perang dan pasukan. Sang pemimpin pun terjun langsung di barak-barak latihan militer.
Nuruddin juga sangat memperhatikan aspek sunah dalam segala hal yang berkaitan dengan pelatihan militer ini.
Sebagai contoh, saat tentaranya memakai pedang dengan cara mengikatnya di pinggang, namun saat tahu bahwa Rasulullah ﷺ memakai pedang dengan cara melilitkannya maka ia segera memerintahkan pasukannya agar mengubah kebiasaan itu.
Jamaah Shalat Jumat yang Dimuliakan Allah
Kedua, pembekalan akidah dan jihad. Untuk memuluskan langkah ini, Nuruddin mendatangkan ratusan ulama yang terkenal kezuhudannya dan semangat keislaman. Mereka diangkat sebagai guru di barak-barak pelatihan militer untuk mengajarkan pemahaman yang benar tentang jihad, menjelaskan hukum-hukum, dan akhlak yang terkait dengannya.
Tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk menguatkan konsep jihad serta hikmahnya, menanamkan loyalitas prajurit kepada Allah SWT, dan siap sedia berkorban di jalan Allah, serta mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk perjuangan merebut Baitul Maqdis.
Ketiga, membina jiwa. Pembinaan mental spiritual sangat diperhatikan baik oleh Nuruddin mau pun penerusnya Shalahuddin al-Ayyubi. Keduanya mengundang ratusan tokoh sufi untuk memimpin halaqah-halaqah zikir di barak-barak pelatihan.
Tujuan dari ini adalah menumbuhkan dan menguatkan keinginan untuk berjihad yang disertai dengan keteguhan, pengorbanan, kesabaran, serta ketegaran menghadapi tantangan.
Urutan pertama dari pembinaan mental adalah mengerjakan shalat. Setelah itu, zikir kepada Allah yang diselingi nasyid dan qasidah yang berisi motivasi untuk ikhlas dalam berjihad, zuhud dalam menjalani kehidupan, semangat berjumpa dengan Allah dan mati syahid di jalan-Nya, serta mengenang para mujahidin dan syuhada yang telah mendahului mereka kembali kepada Allah SWT.
Langkah demi langkah ini sejalan dengan firman Allah SWT :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.” (QS. al-Anfal :45)
Inilah tiga langkah yang telah terbukti berhasil menjadi wasilah (perantara) dalam meraih kemenangan yang gemilang kala merebut Baitul Maqdis. Insya Allah, kemenangan yang sama akan terjadi dan Masjid al-Aqsha bersih dari kekotoran dan kekejian Zionis ‘Israel’.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Jumat Kedua:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ :
فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ،
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ وَالجُنُونِ والجُذَامِ وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا, اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى والتُّقَى والعَفَافَ والغِنَى، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
***********
Penulis: Ustaz Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
Content Production by Hidcom
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)