Banyak yang bilang hari ini adalah hari kasih sayang. Karena kita banyak berkiblat ke dunia barat yang menggunakan landasan berpikir kapitalisme.
Nah, pertanyaannya, apa itu kapitalisme?
Kapitalisme itu sendiri yakni pemikiran yg bersumber dari materi atau kesenangan fisik. Bisa dipastikan pemikiran ini tdk berasal dari wahyu atau pasti bukan berasal dari Allah subehanahu wa ta’ala. Pemikiran kapitalisme ini diemban oleh dunia barat yakni Eropa dan Amerika.
Nah… dunia barat menjadikan tanggal 14 Februari ini begitu istimewa karena dianggap sebagai hari kasih sayang Dan kita pasti sdh banyak yg tahu mengenai cerita apa dibalik tgl 14 Februari ???
Valentine day ini adalah tentang seorang pendeta yg bernama St. Valentino yg melindungi seorang pemuda. Pemuda ini ternyata menolak terjun ke medan perang krn enggan berpisah dengan pujaan hatinya, yg notabene belum menjadi pasangan halalnya…nah si pendeta ini menyembunyikan si pemuda namun akhirnya ketahuan oleh negara. Akhirnya, dijatuhilah pendeta itu dg hukuman mati tepat pada tgl 14 Februari. Dan, sejak.saat itu sang pendeta dianggap pahlawan bagi pasangan – pasangan yang sedang memperjuangkan cintanya hingga mereka selalu memperingati tgl.14 Februari sebagai hari kasih sayang.
Dan, perayaan itu terus dikumandangkan dari tahun ke tahun dan mirisnya perayaan itu makin tahun makin menggila karenan selalu disertai dg acara perzinahan….na’udzubillahi min dzalik.
Sayangnya, perayaan tersebut makin disebarkan baik secara tak sengaja maupun.secara sengaja dalam balutan ranjau2 cinta yang penuh pernak pernik warna pink, coklat, dan bunga2 mawar lambang cinta para pecinta. Seolah2…wajib bagi setiap pasangan yg sedang dimabuk cinta ini untuk berlaku romantis bak sinetron, film hollywood maupun drama2 korea. Tanpa romantisme pasangan.”haram” di tgl.14 ini seolah pasangannya telah melakukan “dosa besar”.
Dan….qodarullah….tgl 14 Februari tahun ini bertepatan dengan tanggal 13 Rajab.
Bulan Rajab adalah bulan mulia bagi umat Islam yang memiliki keistimewaan di dalamnya. Allah memasukkan bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram alias bulan yang dimuliakan.
Allah subehanahu wa ta’ala berfirman dalam Al Quran, Surat At Taubah ayat 36
Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan (sebagaimana) ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram. (QS. At-Taubah:36).
Makna empat bulan suci di dalam ayat ini dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.,
إنَّ الزَّماَنَ قَدْ اِسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اِثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُوْ الْقَعْدَةِ، وَذُوْ الْحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ شَهْرُ مُضَرّ الَّذِيْ بَيْنَ جُمَادِى وَشَعْبَانَ [رواه مسلم]
“Sesungguhnya waktu itu telah diputar sebagaimana keadaannya ketika Allah Swt. menciptakan langit dan bumi. Tahun itu ada dua belas bulan, di antaranya terdapat empat bulan haram (suci). Tiga berurutan, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab bulan Mudharr yang terdapat di antara Jumadil dan Syakban.” (HR Muslim)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, masyarakat Arab dilarang karena disucikannya keempat bulan tersebut. Oleh karena itu, ia juga Mulus Syahrullah Asham, yang artinya Bulan Allah yang Sunyi karena larangan ketersediaan itu.
Disebut bulan haram (suci) karena kemuliaan yang ada di dalamnya. Karena itu, dalam khotbah Haji Wada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ أَمْوَالَكُمْ وَدِمَاءَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا وَفِي بَلَدِكُمْ هَذَا [رواه مسلم]
“Sesungguhnya harta kalian, darah kalian, dan kehormatan kalian adalah haram (merupakan kemuliaan) bagi kalian, sebagaimana kemuliaan hari kalian ini, di bulan kalian ini, dan di negeri kalian ini.” (HR Muslim)
Karena itu, maksud bulan haram di sini adalah bulan yang disucikan, dimuliakan, dan dihormati, yang wajib dijaga. Dalam QS At-Taubah: 36 di atas, Allah dengan tegas melarang kita melakukan kezaliman terhadap diri kita di bulan-bulan tersebut. Jika melakukan kezaliman di bulan-bulan lain dilarang, maka penegasan Allah atas larangan melakukan kezaliman di bulan haram ini menunjukkan larangan tersebut dosanya sangat besar. Begitu juga, kita dilarang menzalimi diri sendiri maka larangan menzalimi orang lain tentu dosanya lebih besar lagi.
Nah…, bulan Rajab ini WAJIB untuk kita muliakan, kita hormati, kita jaga dari berbuat dhalim pada diri kita sendiri apalagi berbuat dhalom kepada orang lain.
Sebuah bentuk kedhaliman yang nyata adalah saat kita tak mau ataupun enggan mengikuti syariat yg sudah Allah tetapkan.
Kedzhaliman – kedzhaliman ini sangat patut kita hindari mengingat jika kiita dhalim maka dosa kita dilipatgandakan sebagaimana Allah melipatgandakan pahala orang2 yg melaksanakan amal shalih.
Olehnya itu janganlah kita mengada – ngadakan sesuatu yang sebenarnya tidak sesuai dengan Al-quran dan Hadits.
**********
Penulis: Maulidiana Subhan
(Pengurus Mujahid Dakwah Media dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bulukumba)
Demikian Semoga Bermanfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com(Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)