Berbicara tentang pasangan atau jodoh tak akan ada habisnya, selalu menarik pehatian khusus bagi para remaja bahkan yg sudah berumur sekalipun yang belum memiliki pasangan karena menjadi salah satu kebutuhan dari sebuah fase kehidupan. Tak sedikit orang merisaukan akan hadirnya pasangan dalam hidup mereka. Sebenarnya perihal pasangan hidup sudah digariskan oleh Allah subehanahu wa ta’ala sejak sebelum manusia dilahirkan. Namun, itulah manusia. Kadangkala mereka berada pada titik jenuh dalam mencari atau menunggu pasangan halal bagi mereka. Dimana laki – laki sibuk dengan pencarian, perempuan sibuk dengan penantian.
Mungkin beberapa orang merasa kesulitan bertemu dengan pasangannya. Padahal usia semakin hari semakin bertambah. Memperluas pergaulan misalnya atau memperbanyak interaksi sosial dengan orang lain bisa menjadi jalan yang mendekatkan dengan pasangan.
“Tapi kan kita harus ikhtiar, tak mungkin menunggu-nunggu janji Allah begitu saja”??.
Yah itulah yang sering terucap saat sekarang ini, terdengar di telinga sudah sekian lama. Padahal ikhtiar kan memang tidak harus selalu pacaran. Islam agama yang mulia, mengatur manusia bahkan untuk urusan seperti ini. Seharusnya selain berusaha, manusia juga diperintahkan untuk senantiasa berdoa memohon kepada Allah. Sebab Allah telah mengatur sedemikian rupa tentang jodoh manusia.
Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna imannya. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Nah, ketika manusia berada pada titik jenuh baik dalam pencarian atau penantian pasangan, tak sedikit dari mereka mengambil jalan pintas untuk mendapatkannya. Mereka bukan mendekatkan diri kepada sang pemiliki hati (Allah), melainkan dengan mengikuti hawa nafsu yang bersumber dari syaitan dengan berpacaran. Yang dalam harapannya dengan berpacaran mereka akan cepat bertemu dengan pasangan mereka. Inilah salah satu pemicu seseorang untuk dekat dengan perbuatan zina, bukan pada pasangan halal. pasangan halal semakin menjauh, pasangan yang tak halal semakin mendekat.
Jadi bila seseorang mengharapkan pasangan yang baik dan beriman. Sebaiknya perbaikilah diri agar mendapatkan pasangan yang sesuai.
Artinya: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula”. (An-Nur: 26).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pula memperingatkan umatnya untuk berhati-hati dan tidak sembarangan memilih pasangan hidup.
“Maka Hendaklah memilih istri yang beragama (Islam) dan berbudi pekerti (yang baik) agar kedua tanganmu (dirimu) selamat. (HR Al Bazzar dan Ibnu Hibban).
Peringatan Rasulullah SAW tersebut bertujuan agar dalam perkawinan tidak hanya mencari kepentingan-kepentingan yang bersifat fisik semata, tetapi terlebih dulu memperhatikan persyaratan keagamaannya. Lantaran dengan agamanya ia dapat membimbing akal dan jiwanya, berlaku sabar dan menyadari tanggung jawab dan haknya untuk menjaga diri. Setelah itu, baru memerhatikan hal-hal yang bersifat fisik dan dunia (kecantikan, keturunan dan harta).
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ – ٢١
Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar Rum ayat 21).
Jika engkau sudah menemukan pasangan yang terbaik dan merasa mampu untuk menikah, silahkan! Karena menikah adalah suatu ibadah terpanjang yang pertanggungjawabannya luar biasa, Maasya Allah. Dimana menikah bukan hanya menyatukan dua pasangan, melainkan menyatukan dua keluarga besar masing – masing pihak. Pernikahn yang berlandaskan cinta karena Allah dan atas kepercayaan terhadap pasangan.
Dengan menikah, kita akan terhindar dari fitnah yang kemungkinan akan menyapa setiap saat. Selain itu, kehidupan kita akan semakin indah dengan hadirnya pasangan yang halal disamping kita, bukan melainkan pacar yang belum tentu menjadi jodoh atau pasangan halal kita. INGAT!!! Sebelum akad terlontar dihadapan penghulu dan orang tuamu, maka itu belum halal bagimu.
Memutuskan untuk memiliki pasangan halal itu lebih indah. Karena sebelum menikah, semuanya dilakukan serba sendiri. Setelah menikah, kemana – mana selalu bersama, makan bersama, apa – apa selalu bersama. Kan sudah halal, semua yang kita lakukan bernilai ibadah dihadapan Allah.
Yah… Seperti itulah pasangan hidup ibarat sebuah misteri, keyakinan, keikhlasan dalam penantian fan pencarian serta merupakan takdir yang indah.
Begitulah yang para jomlo rasakan saat ini. Tenanglah!!! Masa – masa indah itu akan tiba waktunya. Penantian pasti akan berakhir. Tanpa harus menjalin komitmen yang tak perlu dengan lawan jenis yang tak halal. Jika kalian sudah melihat bayangan pasangan halal, segera halalkan sebelum ditikung oleh orang lain di sepertiga malam.
Olehnya itu, tetaplah istiqomah dijalan Allah, tingkatkan kualitas diri, memperbanyak bermuhasabah dan berdoa yang terbaik. Pasangan halalmu akan engkau temukan di waktu yang tepat. Itulah mengapa pasangan halal merupakan pembuktian cinta yang sesungguhnya.
**********
Penulis: Maulidiana Subhan
(Pengurus Mujahid Dakwah Media dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bulukumba)
Demikian Semoga Bermanfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com(Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)