Muslimah merupakan indentitas mulia yang diberikan Allah SWT kepada kaum perempuan yang beriman. Selain itu perempuan juga menjadi ujung tombak yang nanti akan melahirkan generasi-generasi emas di masa depan. Dari mereka pula lahirlah generasi yang cerdas, bermartabat dan berkarakter. Karena muslimah merupakan guru pertama untuk anak-anaknya, karena anak yang berkarakter itu lahir dari ibu yang cerdas dan berakhlak kharimah.
Menjadi seorang muslimah tidaklah muda, karena bigitu banyak rintangan yang harus kita hadapi. Oleh karena itu, untuk mejadi muslimah yang tidak diperdaya oleh lingkungan ataupun media sosial. Kita sebagai muslimah harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Di era teknologi yang canggih saat ini, muslimah seharus lebih cerdas melihat lingkungan dan menggunakan media sosial, karena banyak sekali citra yang buruk yang dihasilkan oleh para muslimah saat ini, yang seharusnya dijaga namun kita perlihatkan melalui media sosial.
Dari Abdullah Bin Amr, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
Artinya: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shaleha” (HR. Muslim).
Dari hadist diatas kita sudah melihat bahwa perempuan itu layaknya sebuah perhiasan yang dijaga, seperti halnya perhiasan pasti kita menjaganya dengan baik, di simpan ditempat yang sangat terjaga sampai ketempat yang tidak bisa dijangkau oleh orang lain. Namun, kita lihat kondisi wanita saat ini, banyak diantara mereka memperlihatkan kelokkan tubuh di media dan di tonton para lelaki disuluruh dunia.
Ketauhilah kita seorang muslimah, memiliki kedudukan yang mulia di dalan Agama Islam, jangan rendahkan diri kita, jangan perlihatkan apa yang tidak harusnya dilihat oleh orang lain, jaga lisan kita, jaga keimanan kita dan akhlak kita. jangan sampai kita tergelincir dalan dosa.
Muslimah saat ini harus menyadari tentang menjaga kehormatan diri kita, meningkatkan kualitas diri yang lebih baik, yang harus di prioritaskan bukan pola hidup yang harus di bebaskan sehingga kita lupa jati diri kita sebagai seorang muslimah. Perlu kita pahami bahwa kejayaan Islam di zaman Rasulullah tidak lepas dari peran seorang perempuan, seperti istri-istri beliau, salah satunya adalah Aisyah r.a.
Salah satu keutamaan dari banyaknya keutamaannya adalah:
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
Artinya: “Orang yang mulia dari kalangan laki-laki banyak, namun yang mulia dari kalangan wanita hanyalah Maryam binti Imron dan Asiyah istri Fir’aun, dan keutamaan Aisyah atas semua keutamaan tsarid atas segala makanan.” (HR. Bukhari (5/2067) dan Muslim (2431)).
Peran Siti Aisyah dalam hal mengurus rumah tangga dan public serta meriwayatkan hadist yang banyak, patut untuk kita ambil menjadi contoh bagi para muslimah saat ini. Dimana kita bisa menyimbangkan peran sebagai istri yang ideal, yakni mengurus rumah tangga serta berbakti kepada suami.
Namun, bagaimana kondisi kita sebagai muslimah saat ini, kita yang lebih memprioritaskan karir dan penampilan sehingga kita melupakan kewajiban kita menjadi seorang muslimah. Seperti menutup aurat, kita yang terlalu termakan dengan media barat yang masuk di lingkungan kita, kita mengikuti cara berpaikan mereka, sampai kita tidak tahu bagaimana menutup aurat yang sesungguhnya. Dalam QS. Al-Azhab ayat 59 di bawah ini:
Artinya: Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” “Dan jangalah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang Nampak darinya.” (QS. An-Nur:31).
Sedangkan dalil lainnya:Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
Artinya: “Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita, apabila telah balig (mengalami haid) tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan itu (seraya menunjuk muka dan telapak tangannya).” (HR. Abu Dawud).
Jadi, dari hadist diatas kita harus memahami bahwa perempuan yang telah balig wajib untuk menutup auratnya, namun banyak para wanita enggan untuk menutup auratnya karena tidak mapan dalam segi hati, harus memperbaiki hati dulu baru menutup auratnya.
Jika kita mengikuti hati, sampai kapan kita akan menutup aurat, sampai kita menutup aurat kita dengan kain kafan?. Kita telah diperintahkan, namun kita menganggap itu hanyalah angin lalu, mendiamkan, puru-pura tidak tahu. Ketahuilah bahwa penyesalan itu hanya selau ada di akhir.
Dan problem untuk muslimah saat ini adalah penggunaaan media, dengan media yang saat ini semakin tahun semakin naik begitu juga dengan penggunanya.
***********
Penulis: Putri
(Pengurus FMDKI, TIM FMDKI News dan Alumni Kelas Jurnalistik dan Media Daar Al-Qalam)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)