MUJAHIDDAKWAH.COM, BULUKUMBA – Dalam rangka menghadirkan ruang aman bagi muslimah untuk berbagi dan saling menguatkan, Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia (FMDKI) Daerah Bulukumba menggelar Kajian Spesial Muslimah (KISAH) 2025 bertajuk “Overthinking, FOMO, dan Mental Breakdown”, bertempat di Rumah Makan dan Cafe HDR Bulukumba, Ahad (31/08/2025).
Kajian ini digelar sebagai bentuk kepedulian FMDKI Daerah Bulukumba terhadap realitas yang dihadapi banyak muslimah saat ini. Tekanan hidup, rasa takut tertinggal (fear of missing out), hingga kecenderungan berlarut dalam pikiran sendiri (overthinking), kerap menjadi sumber kegelisahan yang jika dibiarkan dapat mengarah pada mental breakdown.
Melalui kajian ini, FMDKI Daerah Bulukumba ingin menghadirkan ruang aman untuk berbagi, belajar, sekaligus saling merangkul agar para muslimah tidak merasa berjuang sendirian.
Ketua panitia Irmawati mengatakan pentingnya kegiatan ini sebagai ruang saling menguatkan antar muslimah.
“Kami ingin para peserta merasa bahwa mereka tidak sendiri. Apa pun beban yang dihadapi, ada Allah tempat kembali, dan ada sesama muslimah yang siap menopang. Dari sinilah semoga lahir ukhuwah yang lebih kuat,” ujarnya.
Selain itu, Ketua FMDKI Daerah Bulukumba, Kasmiati, menyampaikan bahwa kebersamaan adalah kunci dalam menghadapi berbagai tantangan. Menurutnya, setiap muslimah perlu saling menguatkan agar tidak merasa terasing dalam perjuangan hidup.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan ruang aman bagi muslimah untuk belajar, berbagi, dan saling menopang. Semoga pertemuan ini menjadi awal dari terjalinnya ukhuwah yang lebih erat di antara kita,” tuturnya.
Usai sambutan dari Ketua FMDKI Daerah Bulukumba, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ustazah Ika Aspiana yang hadir sebagai pemateri.
Ia menjelaskan bahwa bagian dari dinamika jiwa manusia, rasa cemas, takut, dan lelah bukanlah tanda kegagalan, tetapi ujian yang bisa menjadi titik balik menuju kedewasaan iman.
Dalam Islam, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya. Salah satunya melalui perasaan diperhatikan, diterima, dan dirangkul oleh saudari seiman.
“Terkadang yang paling dibutuhkan bukan sekedar solusi, tetapi teman untuk mendengarkan. Perangkulan itu sendiri sudah menjadi obat, bahwa kekuatan sejati seorang muslimah lahir dari keyakinan kepada Allah. Ketika hati bersandar penuh kepada-Nya, maka setiap ujian akan terasa lebih ringan, sebab Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang terus berharap dan berdoa,” jelasnya.
Suasana kajian berlangsung hangat. Para peserta mendengarkan pemaparan dengan penuh perhatian. Beberapa kali pemateri mengajak peserta untuk melakukan refleksi singkat, seperti merenungkan hal-hal yang selama ini menjadi sumber tekanan, lalu membandingkannya dengan nikmat yang Allah titipkan.
Momen ini membuat banyak peserta terharu, bahkan tak sedikit yang matanya berkaca-kaca saat merasa beban mereka dipahami.
Sesi tanya jawab menjadi bagian yang paling interaktif. Banyak muslimah berani angkat tangan untuk menceritakan pengalaman pribadi mereka. Ada yang bercerita tentang rasa cemas menghadapi masa depan, ada pula yang mengaku sering merasa tertinggal dibanding teman-temannya. Pemateri memberikan tanggapan, menguatkan bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda, dan Allah selalu menyiapkan waktu terbaik bagi hamba-Nya.
Salah satu peserta, Nur Faradiba, mengaku merasa lebih tenang setelah mengikuti kajian.
“Banyak pelajaran yang bisa saya ambil, apalagi tema yang dibawakan terkait overthinking, FOMO, dan mental breakdown. Saya jadi lebih paham bahwa rasa gelisah dan cemas bukan akhir dari segalanya, justru bisa menjadi pengingat untuk kembali mendekat kepada Allah,” ungkapnya.
“Dengan adanya kajian ini, saya merasa lebih dikuatkan dan tidak sendirian menghadapi ujian hidup. Insya Allah, setelah ini saya ingin lebih belajar mengelola hati, bersabar, dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya selama kita terus menggantungkan diri kepada Allah,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, di akhir kegiatan para peserta diberikan kelompok belajar Islam yang diharapkan menjadi ruang penguatan iman sekaligus sarana mempererat ukhuwah. Melalui kelompok ini, para muslimah dapat saling berbagi ilmu, pengalaman, dan dukungan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Harapannya, kelompok belajar ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan semangat istiqamah dalam menuntut ilmu serta memperbaiki diri di jalan Allah. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pembagian doorprize bagi peserta yang hadir dan mengikuti challenge dari panitia, sehingga suasana kebersamaan terasa lebih hangat.
Dengan terselenggaranya kajian spesial muslimah ini, FMDKI Bulukumba berharap lahir generasi muslimah yang lebih tangguh, mampu mengelola tekanan hidup, serta menjadikan iman dan ukhuwah sebagai pondasi utama dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan.
Reporter: Zahratul Jannah
Editor: Admin MDcom