Mungkin banyak kritik terhadap program dan pribadi Najwa Shihab. Namun harus diakui, dia termasuk vokal menyuarakan kejahatan korupsi di negeri ini. Program tv dan channel yutubnya menjadi saluran perlawanan para aktivis anti korupsi. Seolah tidak memiliki rasa takut.
Dulu aktivis anti kezaliman dipegang para ulama. Contohnya adalah al-Imam Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyq rahimahullah atau lebih masyhur dengan imam an-Nawawi rahimahullah.
Beliau terkenal dalam hal amar ma’ruf dan nahi mungkar. Kata imam adz-Dzahabi, “Dalam hal amar ma’ruf dan nahi mungkar, an-Nawawi tidak ada duanya”.
An-Nawawi menolak keinginan raja agar rakyat dipungut hartanya untuk kebutuhan perang. An-Nawawi menunjukkan penyalahgunaan uang negara untuk memperkaya raja dan keluarganya. Kekayaan raja itu cukup untuk kebutuhan perang tanpa perlu mengambil uang rakyat.
Tentu saja an-Nawawi dicemooh pihak yang takut kepada raja. Raja saat itu, Az-Zhahir Baybars Bunduqdari, pun mengusir imam an-Nawawi dari Damaskus.
Kritik dan ketidaksukaan terhadap seseorang tidak boleh menghalangi kita mengapresiasi jasanya, apalagi jika hal tersebut besar manfaatnya.
Hal ini dicontohkan oleh imam al-Hafidz ad-Daraquthni. Muridnya bernama Abu Dzar al-Harawi, bercerita bhw ketika gurunya tsb bertemu dengan Abu Bakar bin Thayyib (al-Baqillani), sang Imam memeluk dan mencium wajah serta mata al-Baqillani.
Ketika hal tsb ditanyakan kpd sang imam, beliau menjawab, “Itu tadi adalah pemimpin kaum muslimin, sang pembela agama. Beliau adalah al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin ath-Thayyib”
Al-Baqillani adalah ahli kalam dan pembesar asyariah dimasanya. Dan semua tahu kebencian imam ad-Daraquthni kpd ilmu kalam. Adz-Dzahabi meriwayatkan ucapan ad-Daraquthni ttg ilmu kalam, “Tidak ada yang lebih aku benci melebihi ilmu kalam”.
Namun imam ad-Daraquthni menghormati al-Baqillani karena berjasa besar membungkam raja Romawi dan pendetanya dalam sebuah debat. Debat itu disebut sbg debat spektakuler (al-munazharah al-‘ajiibah) antara muslim dan non-muslim. Harga diri umat Islam terjaga berkat jasa al-Baqillani.
***********
Penulis: Ustadz Abu Muhammad Ibnu Rajab
(Pemerhati Politik dan Peradaban Islam)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)