MUJAHIDDAKWAH.COM, PALESTINA – Beberapa negara timur tengah telah merayakan Shalat Idul Fitri 1446 H, di antaranya Palestina, Arab Saudi, Qatar, dan beberapa negara Arab dan Islam lainnya mengumumkan bahwa hari Ahad menjadi hari pertama Idul Fitri setelah bulan sabit bulan Syawal terlihat.
Namun, negara-negara lain, termasuk Suriah, Yordania, Oman, Indonesia dan Malaysia menyatakan bahwa hari Senin akan menandai dimulainya Idul Fitri setelah mereka gagal melihat bulan sabit.
“Selama pertemuan di Rumah Fatwa Palestina di Masjid Al-Aqsa untuk mengamati bulan sabit Syawal tahun ini dihadiri oleh para ulama, pejabat, dan tokoh penting, dan berdasarkan penilaian astronomi baik secara lokal maupun internasional, penampakan bulan sabit telah resmi divalidasi malam ini,” kata Sheikh Mohamed Hussein, Mufti Besar Yerusalem dan Palestina, mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin.
“Oleh karena itu, besok, Minggu, 30 Maret 2025, akan menjadi momen Idul Fitri yang menggembirakan. Semoga Allah menerima amal ibadah semua orang yang berpuasa,” Sheikh Hussein menambahkan.
Terpantau melalui media Brigade Al-Qassalam, sekitar 120.000 orang melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa pada pagi tadi.

Brigade Al-Qassalam juga melalui chanel telegramnya mengirimkan Salam Hari Raya Idul Fitri kepada rakyat Palestina.
“Wahai rakyat kami, wahai mahkota kepala kami, Hari Raya kami adalah saat menyembuhkan luka-luka kalian dan menyingkirkan ketidakadilan dari kalian, Hari Raya kami adalah saat membebaskan tawanan kami dan tempat-tempat suci kami, dan saat kembalinya kami dan bermigrasi ke seluruh tanah air kami.”
Meski rakyat Gaza sedang merayakan Idul Fitri, penjajah Israel tak henti-hentinya melakukan serangan dan genosida di Gaza.
Sesaat sebelum salat Idul Fitri, Shurooq dan Yaqeen Al-Qahouji, dua saudara perempuan, tewas ketika pasukan pendudukan mengebom rumah mereka di sebelah timur Khan Yunis. Ahad, (30/3/25).

Puluhan syahid telah gugur di selatan Jalur Gaza akibat pembantaian brutal yang dilakukan oleh teroris pendudukan Zionis, yang terjadi di depan mata dan telinga seluruh dunia.
Semua syahid itu adalah anak-anak, tak seorang pun berusia lebih dari sepuluh tahun. Hati mereka yang kecil adalah yang paling menderita, dan kepolosan mereka pun sirna di saat-saat yang menyakitkan, sementara dunia terus bungkam menghadapi kejahatan keji ini.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 50.277 warga Palestina dipastikan tewas dan 114.095 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas sekitar dua bulan lalu menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.
Reporter: Muh Akbar
Editor: Admin MDcom