MUJAHIDDAKWAH.COM, SOLO – Calon Presiden Anies Baswedan menganggap keliru orientasi pembangunan ekonomi yang hanya fokus pada pertumbuhan. Menurutnya, pembangunan ekonomi seharusnya juga berorientasi pada pemerataan.
“Ketika bukan pada pemerataan maka kita merasakan ekonominya tumbuh, artinya kuenya membesar tapi potongannya tidak merata,” kata Anies dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah, Rabu (22/11/2023).
Anies menginginkan pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh semua kalangan. Dia juga berjanji akan mengusahakan pemerataan ini.
“Kita ingin melakukan perubahan yang kuenya membesar tapi potongan kuenya harus rata dirasakan oleh semua. Itu artinya pertumbuhan dan pemerataan inilah yang akan kita kerjakan. Dari pertumbuhan semata-mata menjadi pemerataan dan keberlanjutan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) telah menerbitkan angka Rasio Gini yang mengalami peningkatan pada Maret 2023 sebesar 0,388 poin, dibandingkan pada September 2022 yang sebesar 0,381.
Jika dilihat berdasarkan daerah, daerah perkotaan menyumbang Rasio Gini sebesar 0,409 poin pada Maret 2023. DI Yogyakarta masih menempati urutan pertama sebagai provinsi dengan ketimpangan ekonomi tertinggi di Indonesia pada Maret 2023. Rasio Gini Yogyakarta tercatat sebesar 0,449 poin pada Maret 2023.
Disusul DKI Jakarta dengan rasio Gini sebesar 0,431 poin pada Maret 2023. Angka itu meningkat dari sebelumnya yang sebesar 0,412 poin pada September 2022.
Anies juga bertujuan bukan sekedar melakukan perubahan, tetapi juga ingin menciptakan keadilan dan kesetaraan.
“Berangkat dengan niat dan tujuan bahwa pikiran kita untuk melakukan perubahan bukan sekadar mengubah, tetapi juga ingin Indonesia yang lebih adil dan setara,” ujarnya.
Menurut Anies, persatuan yang sesungguhnya ditopang dengan rasa keadilan. Maka kami usahakan ke arah sana, kesetaraan di semua aspek.
Reporter: Muhas
Editor: Admin MDcom