MUJAHIDDAKWAH.COM, TARAKAN – Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia (FMDKI) Daerah Tarakan sukses adakan Kajian Umum Remaja Muslimah (KURMA) Ahad (22/10/2023)
Kajian yang berjudul “It’s ok Not to be ok” (Menjaga Mental Health dengan Positive Self) dihadiri oleh 86 peserta, berlokasi di Masjid At-Tauhid lantai 2. Jalan Akasia GN Lingkas.
Kegiatan ini di mulai pukul 08.25 waktu setempat di awali dengan pembacaan ayat suci Al- Qur’an dan di lanjutkan dengan sambutan Ketua FMDKI Tarakan.
Pada sambutannya, Qolbiah Fitri mengajak para peserta untuk senangtiasa bersyukur atas karunia Allah saat ini.
“Saya mengajak para peserta untuk senang tiasa bersyukur atas rasa aman yang kita rasakan dalam menuntut ilmu. Mengingat banyak saudara-saudara kita di Palestina tidak dapat nikmat tersebut,” ajakannya.
Kemudian beliau melanjutkan dengan mengatakan “Isu mental health adalah isu yang sangat penting mengingat masih minimnya kepedulian masyarakat terkait hal tersebut,” ujarnya.
Agenda di awali dengan bermain games peserta dibagi menjadi beberapa kelompok di mana masing-masing kelompok diberi pertanyaan tentang isu mental health. Kemudian mereka diminta untuk berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi mereka di sebuah kertas karton lalu mempersentasikannya.
Setelah itu barulah pemateri masuk, sebelum memulai pemateri terlebih dahulu mengajak para peserta untuk bersama-sama mendoakan saudara-saudara muslim di Palestina.
Pemateri dalam kajian kali ini adalah Ustazah Feti Nurhikmawati, S.E.I seorang Daiyah, penggiat dakwah remaja dan keluarga.
Agar menghidupkan suasana kajian, Pemateri menanyakan tentang kondisi mental para peserta. Dilanjutkan menyampaikan perihal ciri-ciri seseorang yang sedang mengalami gangguan mental dan faktor psikologis yg malandasinya, serta sifat- sifat manusia yg disebutkan di dalam Al-Qur’an dimana kesemuanya berpotensi menjadi pemicu seseorang terkena gangguan mental.
Pemateri kemudian menjelaskan cara mengatasi gangguan mental, salah satunya dengan positive self-talk, yakni seni berdialog dengan diri sendiri menggunakan kata-kata yang positif.
Namun pemateri memberi catatan bahwa dalam melakukan self-talk harus hati-hati, jangan sampai merusak akidah, “self-talk yang benar adalah dengan selalu melibatkan Allah di dalamnya,” ucapnya.
Selain itu, Ustazah yang merupakan lulusan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini juga mengkorelasikan gangguan mental yang dialami seseorang terkait erat dengan penerimaan seorang hamba terhadap takdir Allah.
“Bahwasannya segala hal yang menimpa kita sudah merupakan ketetapan Allah yg tertulis di Lauhul mahfudz,” pungkasnya.
Sebelum sesi tanya jawab, Mbak Fe sapaan akrab pemateri mengingatkan kembali segala yang menimpa manusia adalah takdir Allah
“Bahwasannya segala sesuatu yg menimpa kita merupakan takdir dari Allah, jadi kalau senang jangan terlalu senang, kalau sedih jangan terlalu sedih, karena Allah tahu mau yg terbaik untuk hambanya,” tuturnya.
Kegiatan ini di tutup dengan mengumpulkan peserta yg belum memiliki kelompok belajar Islam Intensif untuk mendengarkan sosialisasi Gen Hijrah dari Ketua FMDKI Tarakan.
Laporan: Rosni
Editor: Admin MDcom