Menjadi kepala rumah tangga merupakan kebahagiaan tersendiri, tentunya bagi kepala rumah tangga sejati, seba-gian lelaki merasa ‘jabatan’ kepala rumah tangga merupakan hal ditakuti sehingga dihindari atau malah dikhianati.
Seorang suami adalah nakhoda bahtera kehidupan rumah tangga. Tugas mulia ini tidaklah mudah, harus ada bekal ilmu, tekad dan usaha keras agar rumah tangga yang dia pimpin menjadi baik dan berbahagia. Ikuti pembahasannya berikut. Semoga keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan senantiasa berlimpahkan rahmat Allah Ta’ala. Amin.
MEMBANGUN KELUARGA YANG BAIK
Jika seorang lelaki telah melaksanakan akad suci dengan wanita, berarti dia punya tugas baru dalam kehidupannya. Tanggung jawab besar mulai diemban, yakni sebagai kepala rumah tangga. Sebagai kepala rumah tangga, seorang suami hendaknya berusaha sekuat tenaga membangun keluarga barunya di atas kebaikan dan selalu perhatian terhadap keluarganya. Hal itu dikarenakan;
Sebagai bentuk penjagaan keluarga dari api neraka.
Allah عزّوجلّ berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لاَ يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bata; penjaganya malaikat-ma-laikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. at-Tahrim [66]: 6)
Tanggung jawab pemimpin keluarga
Pemimpin rumah tangga mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga yang ia pimpin. Maka memperbaiki rumah tangga yang dipimpin adalah suatu kewajiban. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda;
إِنَّ اللهَ سَئِلٌ كُلُّ رَاعٍ عَمَّا اسْتَرْعَاهُ، أَحَفِظَ أَمْ ضَيَعَ، حَتَّى يُسْأَلَ الرَّجُلُ عَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ
“Allah akan menanyai setiap pemimpin terhadap tugas kepemimpinannya, apakah dia menjaga atau menyia-nyiakan, hingga seorang suami akan ditanya tentang keluarganya.” (HR. Nasai: 292, dll. Hadits hasan, lihat takhrij lengkapnya dalam as-Shohihah no. 1636)
Rumah adalah tempat tinggal dan berteduh
Ketika sebuah rumah telah dijadikan sebagai tempat tinggal penghuninya, maka kedamaian rumah hendaknya dibangun bersama. Semua elemen rumah tangga hendaknya menunaikan tugasnya dan saling membantu sehingga tercipta iklim rumah tangga yang diidam-idamkan.
Perhatian terhadap rumah tangga adalah sarana mencapai masyarakat yang baik
Masyarakat tersusun dari beberapa keluarga. Jika setiap kepala keluarga memperhatikan kondisi rumah tangganya tentu kebaikan masyarakat akan tercapai. Dan tercapainya kebaikan masyarakat akan membawa manfaat yang sangat banyak.
**********
Penulis: Ustadz Abu Aniisah bin Luqman al-Atsari
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com(Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)