Alhamdulillah, kita patut bersyukur atas segala nikmat yang Allah senantiasa karuniakan kepada kita semua. Meski di tengah kabar duka yang kian melanda, pandemi yang masih menyelimuti negeri tercinta, kita masih diberikan kesempatan dan umur panjang untuk bisa menyaksikan fajar yang menyingsing di awal tahun baru 1 Muharram 1443 H hari ini.
Bagi umat Islam, momentum pergantian tahun pada hakikatnya adalah waktu terbaik untuk kita bermuhasabah. Mengintrospeksi diri atas waktu yang telah dilewatkan, tentang sejauh mana kita dalam menjalaninya. Jangan sampai ia berlalu begitu saja, tanpa ada hikmah yang kita petik di dalamnya.
Seorang muslim sepatutnya memaknai perjalanan waktu yang silih berganti ini sebagai langkah awal menuju kepada perubahan yang lebih baik. Di setiap pergantian waktu yang kita lalui, jejak kebaikan apa yang telah kita lakukan di dalamnya dan perubahan apa yang kita rasakan di atasnya.
Bukankah kita dianjurkan untuk merenungkan hal itu? Bahwa hari ini kita harus lebih baik dari kemarin. Hari esok harus lebih baik lagi dari apa yang kita jalani hari ini. Di situlah letak petikan hikmah dari setiap pergantian waktu yang harus kita ambil di dalamnya, yaitu ketika ada perubahan menuju ke arah yang lebih baik setelahnya.
Sebagaimana disebutkan dalam perkataan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu;
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”
Dari sini kita bisa memahami bahwa keberuntungan itu hanya dirasakan oleh orang yang memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Dan sebaliknya pun demikian, bahwa mereka yang dilanda kerugian juga karena melalaikannya.
Waktu juga merupakan bagian dari kehidupan seorang manusia, jika ia berlalu maka menghilang pula bagian dari kehidupan orang tersebut. Syaikh bin Baz rahimahullah mengatakan;
“Waktu itu adalah kehidupan dan siapa yang menyia-nyiakan waktunya, berarti dia telah menyia-nyiakan kehidupannya. Dan barangsiapa yang menyia-nyiakan kehidupannya maka dia akan menyesal nantinya. Akan tetapi penyesalan itu tidak akan memberi manfaat terhadapnya.”
Oleh karenanya, mari kita manfaatkan setiap momentum ini sebagai bahan muhasabah atas setiap waktu yang kita telah lewati. Kesempatan hidup di dunia yang Allah masih karuniakan kepada kita sudah sepatutnya untuk disyukuri. Dan bukti kesyukuran itu adalah dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan semakin mendekatkan diri kepada Nya.
Di setiap pergantian tahun, senantiasalah kita jadikan sebagai jalan untuk mengevaluasi sepanjang perjalanan kehidupan kita yang telah berlalu di dunia. Tempat menghisab segala amalan serta menangisi setiap kelalaian. Sebelum tiba hari di mana ketika penyesalan tidak ada lagi manfaatnya.
Sahabat yang mulia Umar bin Khattab radhiyallahu anhu berkata;
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوها قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، وَتَأهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ
“Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal”
Selama kita masih menyandang status ‘Hidup’ di dunia, maka bermuhasabah tidak boleh berhenti di setiap hembusan nafas seorang hamba. Memohon dan bersimpuhlah dengan penuh kerendahan di hadapan Allah atas segala kelalaian yang kita lakukan.
Olehnya itu, semoga dengan muhasabah di setiap pergantian waktu yang telah berlalu, senantiasa menjadikan kita selalu berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan bekal terbaik menuju kampung akhirat.
Hari yang pasti akan tiba. Entah kapan, tak satupun di antara kita yang mampu mengetahuinya. Seringkali kita menyaksikan sebelumnya, begitu banyak kabar kematian dari saudara-saudara kita. Apatahlagi di saat-saat pendemi yang masih berkepanjangan sampai hari ini. Berita kematian seakan-akan menjadi hal yang biasa di hadapan kita. Ini menunjukkan bahwa ‘Kematian’ itu sangatlah dekat dan akan ada saatnya ia tiba menyapa kita.
Namun, pertanyaan terbesarnya adalah apa yang telah kita persiapkan untuk kematian yang telah pasti datangnya itu? Sungguh! Tidak ada bekal terbaik, melainkan takwa kita kepada Nya.
Sekali lagi, hikmah dari setiap pergantian waktu yang kita lewati adalah bagaimana ia mampu membawa perubahan ke jalan yang lebih baik. Jalan menuju kataatan kepada Allah, tempat di mana kita semua pasti akan dikembalikan pada Nya.
Berusaha menjadi lebih baik dari setiap perjalanan waktu yang silih berganti, sesungguhnya itulah ‘Perubahan yang Sebenarnya’. Dan itulah persiapan terbaik sebelum kita kembali dipanggil menghadap kepada Nya. Bukan hanya sekedar bergantinya di antara waktu ke waktu dan tak satupun kebaikan yang menjejak di dalamnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam al-Qur’an;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: Al-Hasyr [59]: 18).
Semoga Allah menjadikan momentum pergantian waktu ini untuk kita semakin lebih baik lagi kedepannya dari apa yang telah berlalu sebelumnya. Jika sekiranya untuk target dan pencapaian dunia selalu kita evaluasi di setiap akhir penghujung tahun, maka untuk target kehidupan semestinya harus lebih kita prioritaskan.
Selagi masih diberikan kesempatan untuk menanam bibit-bibit kebaikan di tahun ini maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Begitu banyak di antara saudara-saudara kita yang mengharapkan bisa berjumpa dengan esok hari, namun ajal telah mendahuluinya untuk menghadap kepada Nya.
***********
Gowa, 01 Muharram 1443 H/ 10 Agustus 2021
Penulis: Muhammad Ikram, S.Sos.I.
(Founder Pena Ibnu Taimiyah, Pembina Daar Al-Qalam dan Pemred mujahiddakwah.com)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)