MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA – Di berbagai penjuru Jawa Timur, satu demi satu Rumah Qur’an berdiri. Bukan sekadar bangunan, tapi ruang harapan yang membuka jalan bagi ribuan anak untuk dekat dengan Al-Qur’an.
Laznas BMH menjadi bagian penting dalam menghadirkan tempat belajar yang hangat, sederhana, namun penuh makna.
Hingga hari ini, 25 Rumah Qur’an telah terwujud, menyentuh 10.960 penerima manfaat. Santri, anak-anak, hingga masyarakat sekitar kini memiliki akses yang lebih mudah untuk belajar dan mencintai Al-Qur’an.
Salah satu yang paling menyentuh berdiri di Pulau Sabuntan, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep wilayah terluar Jawa Timur yang sebelumnya sulit mendapatkan pendidikan agama yang layak.
Di sana, berdiri Rumah Qur’an Wahab Mansoer. Suaranya tak nyaring, tapi dampaknya dalam. Ustaz Moh. Rijalul Ulum Al-Hafidz, pengasuh rumah Qur’an itu, menyebut kehadirannya sebagai anugerah.
“Anak-anak di sini kini punya tempat yang layak untuk menghafal dan memahami Al-Qur’an. Ini bukan sekadar bantuan, ini hadiah untuk masa depan mereka,” ucapnya penuh syukur.

Imam Muslim, Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menegaskan bahwa BMH ingin hadir tidak hanya di pusat kota, tapi justru di wilayah-wilayah yang selama ini terlewat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak, tak peduli sejauh apa mereka tinggal, punya kesempatan yang sama untuk belajar Al-Qur’an. Alhamdulillah, berkat sinergi dengan para donatur, langkah ini bisa terus berjalan,” jelasnya.
Rumah Qur’an bukan akhir, tapi awal dari perjalanan mencetak generasi cerdas dan Qur’ani. Dan BMH dengan penuh komitmen terus membuka jalan itu menjadi mitra terbaik bagi siapa pun yang ingin menanam kebaikan untuk masa depan umat.
“Terima kasih kepada para donatur. Karena melalui Anda, cahaya Al-Qur’an terus menyala dari kota hingga pulau-pulau terpencil,” tutup Muslim.
Laporan: Humas BMH
Editor: Admin MDcom