MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR – Pimpinan Pusat Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia sukses menggelar kegiatan LIDMI INSPIRING TALK Seri-II, yang berlangsung secara online melalui Zoom Meeting, pada Rabu (8/1/2025).
Kegiatan ini mengangkat tema “Mahasiswa & Intelektualitas: Peran, Peluang, dan Tantangan dalam Membangun Kebangkitan Peradaban Bangsa,” dan menghadirkan tokoh akademisi yang merupakan dosen Mechanical Engineering, Universitas Gadjah Mada (UGM), ustaz Ir. Muhammad Agung Bramantya, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.
Wakil Ketua PP Lidmi Muhammad Faisal Fathori S.Kel., dalam sambutannya menegaskan bahwa Lidmi terus mendorong gerakan intelektualitas bagi mahasiswa.
“Keluarga besar Lidmi sangat mendukung dan mendorong gerakan intelektualitas melalui program dan kegiatan dengan tujuan untuk memotivasi mahasiswa agar dapat mengambil perannya masing-masing dalam membangun kebangkitan peradaban narasi dan aksi nyata dalam kontribusinya bagi umat dan pemecahan persoalan bangsa,” tegasnya.
Mengawali materinya, Ustaz Agung Bramantya juga turut memberikan motivasi kepada mahasiswa akan pentingnya membangkitkan semangat intelektualitas.
“Mahasiswa yang hadir pada malam hari ini adalah benih-benih yang akan terus tumbuh dan kita akan menunggu hasilnya di masa yang akan datang. Mereka kelak diharapkan dapat memiliki peran strategis sebagai pembawa perubahan dalam masyarakat menuju kebangkitan moral, intelektual dan spiritual,” ungkapnya.

Menurutnya, kapasitas intelektualitas harus dibarengi dengan nilai-nilai takwa untuk membangun sebuah perubahan.
“Sebagai calon pemimpin bangsa, mahasiswa harus membangun dengan nilai-nilai takwa dalam dirinya, sehingga kelak kelak akan lahir pemimpin yang bertakwa, berintegritas dan memiliki kapasitas yang profesional,” ungkapnya.
Alumni S3 Mechanical Engineering, Keio University, Japan, ini juga membeberkan tantangan terbesar hari ini bagi mahasiswa adalah gaya hidup yang hedonisme dan materialisme.
“Tantangan terbesar bagi mahasiswa hari ini adalah tantangan hedonisme dan materialisme. Karenanya mahasiswa harus mampu menghadapi godaan gaya hidup hedonis yang dapat melalaikan tujuan hidup. Dengan tuntutan yang besar dari hedonis dan materialis akan berefek bagi mental health mahasiswa yang banyak kita jumpai hari ini berupa depresi dll,” bebernya.
Selain itu, Ia juga mengatakan minimnya pemahaman terhadap Al-Qur’an, sehingga mahasiswa kehilangan identitasnya.
“Mahasiswa sering kali menghadapi dilema antara nilai-nilai Islam dan pengaruh budaya asing. Sehingga melalui tarbiyah, Al-Qur’an dan dakwah akan mengokohkan identitas keislaman kita dalam menghadapi berbagai tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan, berbangsa dan berperadaban,” tegasnya.

Ketua Ikatan Cendekiawan Wahdah Islamiyah (ICWI) memberikan solusi efektif bagi mahasiswa untuk menghadapi setiap tantangan yang terjadi di zaman ini.
“Di antara solusi yang paling efektif untuk menghadapi setiap tantangan yang ada hari ini adalah menguatkan iman dan ketakwaan kepada Allah, menguatkan basis keilmuan sebagai mahasiswa, serta bergabung dalam lingkungan yang baik dan bermanfaat bagi kita,” pungkasnya.
Ustaz Agung berharap mahasiswa menjadi pelopor peradaban berbasis tauhid yang mengintegrasikan spiriritualitas dan intelektualitas. Kalau peradaban yang ujungnya tidak mengesahkan Allah maka akan melahirkan kerusakan di muka bumi.
“Mahasiswa memiliki peluang besar untuk menggali dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat bagi umat. Sehingga umur antara 20-40 tahun adalah fase untuk menghidupkan semangat keilmuan,” harapnya.
Reporter: Ibnu Yasir
Editor: Admin MDcom