MUJAHIDDAKWAH.COM, DAIRI – Dai Tangguh merupakan sosok yang senantiasa memberi secercah harapan dalam menghantar hidayah dan merawat aqidah hingga jauh ke pedalaman. Cuaca yang dingin atau panas yang ekstrim sekalipun tak menjadikannya surut dalam berdakwah. Semangat dakwah tetap menyala.
Beberapa waktu yang lalu, Jumat, (31/5) tim BMH mengunjungi Desa Lingga Raja Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi yang menjadi saksi kegigihan Dai Tangguh dalam berdakwah, untuk menjangkau desa tersebut dibutuhkan waktu sekitar 5 jam dengan jarak tempuh 150 kilometer dari kota Medan.
Dinginnya cuaca yang terkadang menusuk tulang tak menjadi penghalang, semangat berdakwah senantiasa menyala di hati Dai Tangguh Hidayatullah yang masih berusia sangat belia. Syahrial Hamid (20) menasbihkan diri menjadi Dai di pedalaman.
Berselang 5 bulan bertugas didesa yang mayoritas warganya sebagai petani, berbagai bukti dedikasinya terlihat dengan nyata. Masjid menjadi bersih dan makmur dengan kegiatan sholat jamaah, pengajian bulanan kaum ibu, kegiatan belajar quran tingkat anak dan dewasa berjalan setiap hari, layanan khotib jumat, layanan hajatan warga.
“Jumlah muslim di desa ini hanya sekitar 22 KK, dari 420 kepala keluarga. itupun kadang dari mereka yang ada hanya sekedar namanya saja muslim, praktek kehidupan masih sangat jauh dari Islam,” ujar Hamid yang biasa di sapa Bang Hamid.
Lebih dari itu, hadirnya Dai ini tidak hanya dalam rangka memgajar ngaji, tetapi juga menguatkan pondasi keimanan dan keislaman masyarakat.
Masyarakat desa sangat terbantu dengan hadirnya Dai. Seperti yang diutarakan Ibu Sajli, “Kami gembira, ada yang bisa mengajari kami mengaji dan ilmu agama yang lain, ada tempat kami bertanya tentang agama, kami semakin mengerti,” tuturnya.
“Salah satu metode dakwah yang kami lakukan dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah warga, waktu mereka banyak dihabiskan di ladang, kami membaur dengan mereka, maklum mayoritas disini petani jagung dan padi yang hasilnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” kang Hamid berkisah.
“Dalam laksanakan tugas dakwah beragam tantangan yang Ia hadapi, diantaranya masih ada masyarakat yang kurang peduli terhadap keimanannya. Bahkan ada anak muslim yang hidup dalam keluarga non muslim. Disamping itu, pengetahuan yang kami miliki masih sangat belum memadai,” tambahnya.
Kebaikan zakat dan sedekah yang dikelola BMH menjadi anasir kokohnya kiprah dan peran dai tangguh di pedalaman dalam menghantar hidayah dan mengokohkan aqidah ummat.
Bersama BMH, melalui kiprah Dai Tanghuh, hadirkan cahaya kebaikan Islam untuk terbangunnya peradaban hidup masyarakat desa agar lebih berkualitas dan bermartabat.
Laporan: Humas BMH Sumut
Editor: Admin MDcom