MUJAHIDDAKWAH.COM, GAZA – Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengatakan bahwa “sembilan dari 10 anak di Jalur Gaza menderita kemiskinan pangan akut.”
WFP menambahkan dalam postingan di akun resminya di platform “X”, permusuhan dan pembatasan yang diberlakukan terhadap bantuan telah menyebabkan runtuhnya sistem pangan dan kesehatan di Jalur Gaza.
Dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Ahad (9/6/2024), WFP menjelaskan bahwa keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi dari Rafah kini berada di daerah yang kekurangan air bersih, pasokan medis, dan bahan bakar, serta hidup dengan bantuan makanan yang terbatas.
WFP mencatat bahwa untuk menjangkau sebanyak mungkin orang dengan sumber daya yang lebih sedikit, mereka terpaksa mengurangi jatah makanan dan memberikan prioritas pada makanan panas yang diproduksi di dapur komunitas setempat.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, memberi tahu duta besar penjajah Israel untuk PBB bahwa “Tel Aviv” termasuk dalam daftar negara kulit hitam yang tidak melindungi anak-anak.
Guterres memberi tahu Israel bahwa tentaranya telah secara resmi dimasukkan dalam “daftar pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap anak-anak di wilayah konflik di PBB, yang dikenal sebagai – Daftar Malu atau – Daftar Hitam.”
Sejak tanggal 7 Oktober lalu, tentara penjajah Israel Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, dengan dukungan Amerika dan Eropa, ketika pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah-rumah warga sipil Palestina, menghancurkannya di atas kepala penduduknya, dan mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Agresi penjajah Israel yang berkelanjutan terhadap Gaza menyebabkan kematian 36.073 orang 1 orang tewas, dan 83.530 lainnya terluka, selain pengungsian sekitar 1,7 juta orang dari Jalur Gaza, menurut data PBB.
Sumber: Palinfo
Editor: Admin MDcom