Presiden pertama Republik Indonesia pernah berkata bahwa hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat.
Sejatinya perkataan itu adalah manifestasi dari cita-cita besar dari kemerdekaan Negara ini . Mementaskan konsistensi akan jati diri bangsa di panggung kehidupan dunia dengan menunjukkan karakter unggul serta kearifan lokal.
Indonesia sebagai bangsa yang telah mengalami dan melewati krisis serta gejolak politik, ekonomi, dan hukum yang cukup panjang.
Meski demikian kondisi tersebut semakin menguatkan Negara Republik Indonesia untuk senantiasa bersiap dalam segala situasi merekonstruksi elemen-elemen fundamental yang akan menentukan nasib bangsa kedepan.
Dua tahun sebelumnya Indonesia menghadapi tahun yang menantang sejak pandemi virus Corona melanda pada Maret 2020, hingga menyebabkan perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi karena perkembangan ekonomi yang kurang stabil dan juga dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.
Banyaknya proses produksi dan inovasi yang statis dan mandeg disebabkan karena aturan pemerintah saat itu untuk menerapkan lockdown. Tidak sedikit pula yang harus rela melepaskan profesi dengan status Putus Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh alasan industri yang tidak bisa memberi upah karyawan dengan semestinya.
Kelonjakan penurunan kuantitas dan kualitas ekonomi juga terjadi diakibatkan oleh adanya penutupan lokasi wisata umum seperti tempat taman hiburan, tempat perbelanjaan, alat transportasi yang tidak digunakan serta tempat umum lainnya dan mengakibatkan tidak adanya aktivitas transaksi terjadi.
Kini kondisi pandemi setahap demi setahap menurun, di tahun 2022 aktivitas ekonomi tingkat lokal mulai hidup kembali. Jual beli, produksi ,distribusi hingga konsumsi semakin melebar dan memberi efek positif khususnya bagi pegiat kegiatan ekonomi lokal.
Lokasi domestik yang digunakan sebagai tempat wisata sudah semakin terbuka lebar dan memicu naiknya kuantitas dan kualitas ekonomi nusantara.
Indonesia telah bangkit dan bangun dari keterpurukan finansial. Indonesia menyimpan banyak sekali kekhasan, keberagaman dan keunikan sendiri seperti; agama, budaya, suku, ras, dan bahasa yang nantinya akan membawa manfaat bagi bangsa Indonesia secara umum dan bagi setiap daerah secara khusus.
Cita rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang begitu kental dalam kehidupan berbangsa ini memacu roda kehidupan ekonomi yang lebih produktif dan dapat dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa.
Kekuatan sinergitas dan kolaborasi dengan semangat gotong royong itu sesungguhnya lahir dari nilai-nilai filosofis tanah sebagaimana termaktub di dalam pancasila alenia ke-3 yaitu persatuan Indonesia. Kebersamaan dan kolaborasi yang terwujud dengan saling melihat dan mengumpulkan titik-titik persamaan dan kekuatan guna bersama membangun diri dalam bingkai kolaborasi.
Menunjukkan kapasitas dan daya kreativitas untuk mendorong lahirnya karya-karya lokal yang nantinya akan dibanggakan, serta menjadi aset bangsa hingga dapat digaungkan di panggung dunia.
**********
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Penulis: Fauziah Ramdani, M.Si
(Penulis Buku, Dosen, Kontributor mujahiddakwah.com dan Mantan Ketua Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia )
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)