Kematian datang pada waktu kapan dan dimana saja. Bukan berarti mereka yang usianya tua yang akan lebih dulu menjemput ajal. Ajal atau kematian adalah rahasia-Nya. Tak peduli usiamu, mau kamu masih bayi, kamu masih muda bahkan yang masih dalam kandunganpun itu semua menjadi rahasia Allah.
Banyak pula yang seringkali kita jumpai di sekeliling kita, yang kelihatannya baik-baik saja, sehat-sehat saja akan tetapi ajal datang tiba-tiba kepadanya. Siapa yang sangka, mereka yang kemarin sedang terbaring sakit, yang di vonis oleh tenaga medis hanya akan hidup beberapa bulan lagi hari ini telah sehat dan segar bugar kembali.
Saat ini mungkin Allah masih memberikan nikmat hidup itu, tapi akankah ada jaminan bahwa satu detik, satu menit, satu jam, satu hari, satu pekan, satu bulan, dan satu tahun kemudian nikmat hidup itu masih ada??
Tentu jawabannya TIDAK.
Kematian adalah rahasia Allah dan hanya kepada-Nyalah kita dikembalikan. Sejatinya saat ini kita hanya menunggu giliran, entah kapan hanya Allah yang Maha Mengetahui. Allah berfirman
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚ فَاِ ذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَئۡخِرُوْنَ سَا عَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
“Dan setiap umat mempunyai ajal. Maka apabila ajalnya telah tiba mereka tidak bisa meminta penundaan atau di percepat sesaat pun.” (Qs. Al- A’raf : 34)
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ
“Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh….” (QS. An-Nisa :78)
Berapa banyak waktu yang kita butuhkan agar bisa sadar bahwa kematian itu pasti adanya serta kehidupan setelahnya (akhirat) adalah kehidupan yang kekal sedang kehidupan sebelumnya (dunia) adalah kehidupan yang fana.
Setiap detik yang Allah berikan merupakan nikmat yang patut kita syukuri. Berapapun banyaknya waktu yang Allah berikan jika tidak kita syukuri maka sama saja jika Allah memberikan waktu hidup yang sedikit.
Bentuk syukur atas nikmat hidup, yang masih Allah berikan hingga hari ini bukan hanya dengan ucapan tapi juga dengan perbuatan yaitu manfaatkan waktu sebaik-baiknya, perbanyak amalan shalih dan berusaha untuk menjauhi segala bentuk maksiat. Karena penyesalah terbesar seorang hamba di akhirat kelak adalah ketika masa atau waktu hidupnya di dunia berlalu begitu saja tanpa ada amalan sedikitpun melainkan dosa yang terus bertambah.
Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan kepada umur-umur kita dan menjauhkan kita dari sifat lalai dari waktu… Allahumma Aamiin
***********
Bulukumba, 2 Januari 2022
Penulis: Wahyuni Subhan
(Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Pengurus Mujahid Dakwah Media)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel : www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)