MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA – Isu pendidikan menjadi salah satu bahasan utama pada muktamar ke-4 Organisasi masyarakat (ormas) Islam Wahdah Islamiyah pada akhir tahun 2021. Muktamar nantinya akan digelar secara online.
Ketua Wahdah Islamiyah KH Muhammad Zaitun Rasmin menyampaikan bahwa hadirnya Muktamar ke-4 menjadi sangat penting. Sebab pihaknya menyebut, Wahdah Islamiyah senantiasa berupaya untuk menguatkan semangat ishlahul ummah yang senantiasa diusung oleh organisasi ini. Untuk memperkuat strategi dan langkah-langkah ishlah itu, kata dia, maka pada muktamar kali ini Wahdah Islamiyah memilih tema tentang pendidikan.
“Di mana ishlah itu sendiri dimulai dengan pendidikan, dan tentunya di dalam Islam itu pendidikan konsepnya sangat luas,” kata Kiai Muhammad Zaitun saat melakukan kunjungan virtual ke Republika, Jumat (5/11).
Tema pendidikan yang dipilih, kata dia, berada dalam perspektif untuk mengarahkan kemajuan bangsa dan negeri ini. Yakni pendidikan yang aplikatif terhadap problema bangsa yang saat ini terjadi.
Dengan hadirnya permasalahan bangsa yang salah satunya disebabkan akibat krisis pandemi, hal itu dinilai jangan dijadikan sebagai hal yang memperlemah. Justru, dia menekankan, umat Islam harus selalu optimistis dalam menghadapi masa pandemi yang sudah berada di ujung jalan ini.
“Kita ingin mewujudkan Indonesia maju dengan pendidikan yang paripurna dengan semangat Islam wasathiyah (moderat). Nah, kami ingin membangkitkan semangat optimisme bangsa agar tidak luntur, jangan berhenti unt terus berkarya dalam menjaga kedaulatan negeri kita tercinta ini. Maka dalam Muktamar ke-4 ini kita munculkan slogan, “Bakti dan Setia untuk Indonesia Tercinta,” ujar dia.
Ketua OC Muktamar ke-4 Wahdah Islamiyah Ambo Sakka mengatakan, Muktamar ke-4 Wahdah Islamiyah akan membahas delapan konsep strategis yang berkaitan dengan kemajuan bangsa. Selain tema sentral pendidikan, akan ada konsep ketahanan keluarga, pengembangan organisasi, kiprah teknologi informasi, konsep kesehatan, lingkungan hidup, pengembangan ekonomi digital, serta pembinaan dakwah dan kaderisasi.
“Jadi delapan konsep inilah yang menjadi sentral dan akan dibahas di pra-mukatamar, sebelum itu semua dijadikan draf produk di Muktamar ke-4 ini,” kata Ambo.
Untuk itu dengan tema pendidikan yang moderat yang diusung dalam Muktamar ke-4 Wahdah Islamiyah ini, Irfan berharap Wahdah Islamiyah mampu memberikan kontribusi dan karya yang jauh lebih baik dalam lima tahun ke depannya bagi umat. Sebab, kata dia, saat ini umat Muslim masih memiliki tantangan yang perlu diselesaikan, baik dari sektor pendidikan, politik, hingga ekonomi.
“Jika bicara ekonomi misalnya, 10 orang terkaya di Indonesia ini tidak ada orang Muslim di dalamnya. Begitu juga kita lihat di politik maupun sains, walaupun kita lihat sudah ada banyak kemajuan dari kalangan-kalangan ini yang terlihat, namun ini masih menjadi tantangan. Inilah ladang dakwah kita untuk meningkatkan peran sebagai khalifah di muka bumi,” kata Irfan.
Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah Rahmat Abdul Rahman menambahkan, dinamika yang terjadi di Indonesia tidak bisa dihindari oleh umatIslam. Wahdah Islamiyah, kata dia, akan mbertahan memainkan peran di ranah dakwah, sosial, dan sedikit mencengkramkan kaki ke sektor ekonomi untuk meningkatkan ekonomi umat.
“Selain di dakwah, pendidikan, dan sosial, kita sedikit akan mengarah ke ekonomi. Kita mulai menggerakkan isu itu kembali. Bersama-sama kita mendorong ini. Saya ingat waktu Muktamar ke-3 sempat sowan ke Republika, saat itu informasi mengenai muktamar Wahdah Islamiyah itu diketahui oleh masyarakat luas. Kita berharap di Muktamar ke-4 ini gaungnya sudah lebih besar lagi,” kata dia.
Sumber: Republika
Editor: Muh Akbar