1. Kenangan Karimah (Anak Pertama Ustaz Umar Soleh)
Sungguh sangat banyak kenangan indah bersama abah, hanya sekelumit yang mampu saya ceritakan. Abah adalah sosok ayah yang sangat periang, ramah, dan senang bersilaturahmi. Kami anak-anaknya dididik untuk senantiasa menyambung hubungan baik dengan orang lain. Tidak jarang kami diajak bersilaturahmi meskipun harus ditempuh dengan berjalan kaki cukup jauh.
Saya sangat mengingat suatu hari untuk menghadiri walimah atau pernikahan salah seorang Ustadz kawan abah, kami harus berjalan kaki sangat jauh, untuk menghilangkan rasa Lelah, abah mengajak kami bercerita sepanjang jalan, mengajarkan ke kami untuk memberikan salam kepada siapa saja yang berpapasan dengan kami, hingga akhirnya kami pun tiba di lokasi acara tanpa merasakan capek dan lelah.
Perjalanan jauh itu terbayarkan dengan makanan yang lezat dan mendapatkan rezeki uang saku yang bisa kami gunakan pulang untuk naik angkot atau petepete. Abah sering mengajarkan kepada kami bahwa bersilaturahmi itu dapat memanjangkan umur dan melapangkan rezeki sebagaimana yang disabdakan Rasulullah, semua itu nyata langsung kami saksikan dan rasakan. Sepanjang hidup, sudah menjadi kebiasaan beliau yang sangat rajin menyapa orang yang ditemuinya dikenal maupun tidak dikenal.
Ketika alat komunikasi masih sangat terbatas, Abah sudah menggunakan pager untuk menyambung silaturrahim dengan kawan-kawannya, media ini digunakan secara rutin mengirim pesan atau nasehat dakwah kepada siapa saja yang dikenalnya. Menjaga agar silaturrahim itu tidak terputus, beliau mencatat ulang semua nomor-nomor telpon kenalannya di sebuah agenda khawatir jika alat itu bermasalah ataupun hilang. Itulah sosok abah yang sangat kuat menyambung tali silaturahmi.
Abah juga adalah sosok yang sangat penyayang dengan keluarganya. Kami sering sekali diajak rihlah ke pantai menikmati dan mentadabburi alam meskipun di tengah-tengah kesibukan beliau yang padat. Jika tidak bisa ke pantai, minimal kami diajak ke tempat-tempat terbuka yang murah meriah, atau sekedar jalan ke Gramedia menghabiskan waktu membaca buku tanpa harus membeli sekaligus menunggu waktu berbuka puasa.
BACA JUGA: SEJARAH TOKOH-TOKOH WAHDAH ISLAMIYAH LAINNYA
Abah juga adalah sosok yang sangat sosial dan pekerja keras, seringkali beliau menjadi relawan keluar kota untuk membantu orang yang tertimpa bencana meskipun harus meninggalkan kami sekelurga berbulan-bulan lamanya. Saat ke Ambon dalam peristiwa kerusuhan antar etnik di akhir tahun 90an dan ke Aceh pasca peristiwa Tsunami di tahun 2004 yang pada saat itu alat komunikasi masih sangat terbatas. Saat menjadi relawan, Abah kadang hanya mengirim kabar lewat surat dan foto-foto dari lokasi tugas. Keluar dari Ambon, Abah membawa 3 orang anak asuh korban bencana kerusuhan untuk dibina dan tinggal bersama kami hingga mereka menikah.
Untuk perjuangan demi kelangsungan keluarga, Abah tidak pernah ragu atau malu melakukan sesuatu yang bisa mendatangkan penghasilan halal, maka beliau pernah melakoni aktivitas sebagai tukang becak demi mencari nafkah untuk kami. Beliau seorang pekerja keras hingga sakitpun tak pernah berhenti melakukan tugas-tugasnya, siap ditugaskan dan diamanahkan untuk agenda-agenda dakwah.
Langkah-langkah kakinya pun pernah dipijakkan hingga ke Padang Surantih merintis pesantren disana dalam kondisi saat itu sedang sakit gula atau diabetes tanpa ada yang mengurus karena diberangkatkan seorang diri. Itu semua dilakukan karena semangat menjalankan amanah dan tugas dakwahnya bersama jamaah yang tidak pernah surut meski usia beliau telah merenggut kesehatannya.
Abah adalah sosok yang tegas dan disiplin, beliau selalu memiliki target yang ingin dicapai dan konsisten dengan apa yang beliau terapkan. Kami sangat sering mendapatkan hukuman jika tidak melaksanakan aturan atau melanggar. Namun kami sadar itu demi kebaikan kami sendiri, sering kali juga kami melihat beliau marah apalagi di usia-usia beliau yang sudah tua, tapi kami sadar semua itu karena kedisiplinan dan target atau cita-cita yang beliau harapkan untuk kami ataupun untuk dakwah.
Itulah diantara kenangan kami bersama beliau. Tentunya sangat banyak kenangan indah bersama Abah yang hanya selalu kami ingat dan jadikan sebagai teladan. Semoga Allah menjadikan semua amal ibadahnya sebagai pahala yang terus mengalir.
2. Akram Umar (Anak Kedua Ustaz Umar Soleh)
Abahku Panutanku..
Slogan diatas bukan hal yang asing lagi untuk seorang anak, karena menjadikan Ayah sebagai panutan adalah sebuah kewajiban. Meskipun tidak jarang ada anak yang enggan menjadikan ayahnya seorang tauladan. Kami memanggilnya abah.
Ketegasan dalam mendidik sejak kami masih kecil adalah karakter yang melekat pada diri Abah. Tegasnya bukan menekan tapi lebih pada membina kami agar semakin disiplin dan bijak dalam bertindak.
BACA JUGA: SEJARAH LENGKAP USTADZ UMAR SOLEH
Sejak kecil sosok Abah sudah sangat melekat dalam diri kami, prinsipnya adalah menjadikan setiap anak-anaknya bermanfaat untuk agama meskipun hal itu kecil dalam pandangan manusia.
Jika kadang orang tua malu menampilkan anaknya pada pertemuan khalayak ramai, maka kami sejak kecil dibiasakan berinteraksi dengan al-Qur’an bahkan ditampilkan pada pertemuan-pertemuan taklim yang diisi oleh Abah. Tentu semua itu adalah satu upaya Pendidikan karakter yang dibangun oleh Abah untuk anak-anaknya, sekaligus melatih kami untuk memberikan manfaat demi agama.
Sampai sekarang saya pribadi, alhamdulillah masih mendalami bagaimana cara untuk selalu menjadikan setiap amalan baiknya adalah tauladan baik itu tata cara bersosialisasi dengan sesama maupun amalan-amalan lainnya.
Kami semua berharap, semoga Allah mengampuni abah kami dan menjadikan kami anak-anak yang mampu meneruskan perjuangan beliau selama ini.
***********
Bersambung, Insya Allah..
Makassar, 29 September 2021
Penulis: Ustadz Syandri Syaban, Lc., M.Ag
(Almuni Internasional Islamic University Islamabad Pakistan, Dosen STIBA Makassar dan Kontributor mujahiddakwah.com)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)
Kami menyapa beliau dengan nama ustad maasyaAllah