MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR – Madani Institute (Center Islamic Studies) bersama PP LIDMI menggelar SPECIAL LECTURE dengan mengusung tema “Siapakah Ahlu Sunnah wal Jama’ah?,” menghadirkan Ustaz Dr. Syamsuddin Arif, M.A. sebagai pemateri.
Kegiatan ini diadakan di Masjid Nurul Ilmi, Universitas Negeri Makassar pada Senin, 9 Juni 2025 Pukul 16.00 WITA – Selesai. Diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan aktivis, dosen, guru dan mahasiswa.
Siapakah Ahlu Sunnah wal Jama’ah menjadi tema khusus dalam pembahasan materi ini, Ustaz Syamsuddin Arif memaparakan 12 kriteria ahlus sunnah menurut para ulama terdahulu/salaf.
“Memuliakan Abu Bakar dan Umar, Mencintai Ali dan Utsman, Tidak mengharamkan Nabidz, Tidak mengkafirkan pendosa, Membolehkan usap sepatu, Mengimani takdir baik dan buruk, Tidak berfikir liar tentang Allah, Tidak ragu-ragu dalam beriman, Tidak memerangi orang Islam, Tidak mencela para sahabat, Tidak mengkafirkan sahabat, Tidak mengkafirkan Ahlul Qiblat,” paparnya.
Selain memaparkan kriteria ahlus sunnah menurut para ulama terdahulu/salaf, Dosen UNIDA Gontor tersebut juga menjelaskan 15 kriteria ahlus sunnah yang lainnya.
“Tidak ateis, tidak politeis, tidak eternalis, tidak esensialis, tidak rasionalis, tidak fideis, tidak liberal, tidak anti hadis, tidak sekularis, tidak materialis, tidak takfiri, tidak khawarij, tidak rawafid/syiah, tidak qadari/mu’tazilah, mnengikuti Nabi dan Sahabat,” ungkapnya.

Pendiri INSISTS tersebut selain menjelaskan tentang kriteria ahlus sunnah, juga menjelaskan tentang aliran-aliran sesat sepanjang Zaman, diantaranya.
“Khawarij, syiah, mu’tazilah, jahmiyyah, qadariyyah, jabariyyah, imamiyyah, ibahiyyah, batiniyyah, tsanawiyyah, hasywiyyah, huluhiyyah, wujudiyyah, tanasukhiyyah, sufistha’iyyah, ta’limiyyah,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi dasar dan landasan bagi para peserta untuk mampu membedakan tentang klaim-klaim ahlus sunnah yang terjadi hari-hari ini, baik oleh syiah, pemikiran sekulerisme dan liberralisme.
Reporter: Muh Akbar
Editor: Admin MDcom