Rasanya sangat cepat waktu berlalu hingga setelah setahun kita menunggu datangnya bulan Ramadhan, akhirnya kita dipertemukan kembali dengan bulan yang penuh maghfirah ini, bulan yang penuh berkah. Seperti kita ketahui bersama bahwa puasa Ramadhan adalah wajib hukumnya. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Baqarah:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Terjemahnya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. ” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).
Bulan Ramadhan datang lagi, tiba waktunya bagi seluruh umat Islam di dunia untuk menjalankan ibadah puasa. Ya, di dalam Islam puasa termasuk ibadah yang mendidik jasmani maupun rohani. Puasa ialah meninggalkan makan, minum, dan segala yang membatalkannya dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dalam sebuah hadis Nabi Shallallahu ‘Alahi wa Sallam disebutkan:
Artinya: Dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi bersabda, “Berpuasalah, niscaya kamu akan menjadi orang yang sehat.” (HR. At-Tabarani)
Puasa Ramadhan yang dilakukan oleh umat muslim selama 30 hari memang penuh makna. Selain menunaikan rukun Islam yang ketiga, puasa pun memiliki manfaat bagi kesehatan.
Di bulan suci tersebut, umat Islam melakukan ibadah yang sangat mulia, menumbuhkan empati dan kesadaran sosial melalui infak dan sedekah, menempa diri dengan meredam amarah, serta mengekang hawa nafsu. Puasa pun menjadi ibadah yang paling nikmat dilakukan oleh semua umat muslim di dunia.
Dari segi kesehatan, banyak dokter dan peneliti yang meyakini manfaat puasa. Kesehatan merupakan nikmat yang sangat besar dan tidak dapat dinilai oleh harta dan benda. Untuk menjaga kesehatan tubuh perlu diberikan kesempatan untuk beristirahat. Istirahat yang baik dan insya Allah berpahala di sini adalah melakukan ibadah puasa.
Dengan berpuasa, kita dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan. Kelebihan gizi atau over nutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif. seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain sebagainya.
Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, di antaranya:
• Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan. Pada hari-hari ketika tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras. Oleh karena itu, sudah sepantasnya alat pencernaan diberi istirahat.
• Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikast). Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk ke dalam tubuh, sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen serta mengeluarkannya dari dalam tubuh.
• Menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit, sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
• Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
• Memperbaiki fungsi homon dan meremajakan sel-sel tubuh.
• Meningkatkan fungsi organ tubuh.
Para peneliti mengaitkan puasa dengan tujuan untuk mengendalikan stress dan juga penyakit lain, seperti hipertensi, kardiovaskuler, ginjal, dan juga kanker. Dengan berpuasa, ada beberapa manfaat yang dapat dipetik, antara lain memberi kesempatan pada alat pencernaan untuk beristirahat, membersihkan tubuh dari racun dan kotoran yang menumpuk serta merusak kesehatan, menyeimbangkan asam basa dalam tubuh, memperbaiki fungsi hormon yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia tubuh, serta meremajakan sel-sel tubuh.
Peremajaan sel-sel tubuh saat berpuasa menjadikan organ pencernaan dan organ lainnya berada dalam posisi rileks, sehingga kesempatan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak juga menjadi lebih baik. Selain itu, fungsi dari organ-organ tubuh pun juga lebih meningkat. Hasilnya, ibadah puasa dapat dilaksanakan dengan tuntas dan tubuh pun menjadi lebih sehat.
Selama berpuasa lebih kurang 14-15 jam, tubuh tidak mendapat suplai makanan dari luar. Para ahli mengatakan bahwa selama waktu tersebut, tubuh akan menggunakan cadangan energi yang masih cukup untuk melakukan aktivitas, yaitu glikogen yang berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat.
Banyak cerita yang dapat kita petik dari manfaat berpuasa. Orang yang terkena tekanan darah tinggi, dengan izin Allah dapat sembuh.
Kisah tentang manfaat puasa juga banyak tersirat, misalnya dengan melaksanakan puasa kita menjadi sehat, mudah dalam berpikir, dan tidak mudah stress. Mengapa demikian? Sebab, dengan berpuasa kita dilatih untuk menjaga kesehatan jasmani maupun rohani.
Semoga dengan berpuasa dapat semakin meningkatkan keimanan kita kepada Allah dan semakin mendekatkan diri kita kepada-Nya, serta semakin menumbuhkan jiwa sosial kita untuk menolong sesama. Sehingga akan lahir generasi yang sehat secara jasmani maupun rohani.
***********
Gowa, 26 Maret 2023
Penulis: Wahyuni Subhan
(Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Pengurus Mujahid Dakwah Media)
Demikian Semoga Bermanfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel : www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)