Setiap mendengar kata muslimah, yang terbesit di kepala kita adalah seorang wanita yang berhijab. Wanita muslimah, wanita yang menganut agama islam dan menjalankan segala kewajiban serta perintah Allah yang terkandung dalam agama islam. Wanita muslimah disebutkan sebagai perhiasan dunia dan dengan ketaatannya ia pun bisa lebih mulia daripada bidadari surga.
Menjadi wanita muslimah yang baik hendaknya menjadi cita- cita setiap wanita. Karena tidak hanya mendapatkan pahala dari Allah, melainkan dapat mencapai ridho Allah.
Wanita muslimah memang tak sekuat laki- laki, ia identik dengan sifatnnya yang lembut dan menjadi tangguh pun bukan hal yang mudah. sifatnya menangis karena takut dan ingat kepada Allah.
Dari Abu Raihannah, ia berkata, “Kami keluar bersama Rasulullah dalam satu peperangan. Kami mendengar beliau bersabda, “Neraka diharamkan atas mata yang mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah. Neraka diharamkan atas mata yang tidak tidur di jalan Allah.
Abu Rahainah berkata, “Aku lupa yang ketiganya. Tapi setelahnya aku mendengar beliau bersabda, “Neraka diharamkan atas mata yang berpaling dari segala yang diharamkan Allah.” (HR. Ahmad, Al- Hakim dalam kitab Shahih-nya, disetujui oleh Adz Dzahabi dan An-Nasai).
Ketika seseorang sudah tertanam rasa takut dan menangis karena Allah, dengan sendirinya ia akan menjauhkan diri dari perkara yang diharamkan oleh Allah.
Kesabaran menjadi poin penting tangguhnya seorang muslimah. Muslimah yang menetapi kesabaran siap mengambil resiko penderitaan di jalan Allah karena mengatakan dan mengamalkan kebenaran tanpa berpaling.
Artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah- buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang- orang yang sabar, yaitu orang- orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang- orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al- Baqarah 155-157).
Pada zaman sekarang ini sulit mendapati wanita muslimah tangguh yang masih tetap istiqomah di jalan Allah. Kebanyakan dari mereka lebih mengutamakan penampilan, dan fashion. Bukankan dalam islam wanita di ajarkan untuk lebih memperbaiki akhlaknya? Dan bukan hanya penampilan luarnya saja. Wanita yang tangguh yaitu yang mampu menjauhkan dirinya dari hal- hal yang tidak bermanfaat dan membuat ia terjatuh ke jalan yang salah.
Tercatat beberapa pemimpin wanita tangguh dalam islam yang kisahnya perlu diteladani oleh muslimah masa kini.
1. Khadijah binti Khuawailid
Khadijah dikenal sebagai wanita yang mandiri, berilmu, dan juga dermawan. Ia merupakan istri sekaligus ummat pertama dan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa’ sallam. Sebelum menjadi istri Nabi Muhammad, Khadijah merupakan wanita terpandang dan memiliki kekayaan yang melimpah. Ia lahir dari keluarga pedagang sukses di suku Quraisy Mekkah.
Tak hanya itu, Khadijah pun dikenal sebagai pemimpin wanita Quraisy yang tangguh dan ia disegani oleh masyarakat serta keluarganya. Sepanjang hidupnya, Khadijah banyak belajar ilmu bisnis dari ayahnya, Khuawailid bin Asad. Lantas, setelah ayahnya meninggal, ia mengambil alih tanggungjawab bisnis tersebut, yang mana umumnya dipimpin oleh seorang laki- laki.
2. Hafshah binti Umar
Beliau adalah seorang putri dari sahabat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa’sallam, yaitu Umar bin Khattab. Berkat asuhan ayahnya yang tegas, Hafshah tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, cerdas, dan kuat. Ia pandai membaca, menulis, serta menghafal Al- Qur’an maupun hadist. Padahal kala itu kemampuan tersebut jarang dimiliki oleh seorang perempuan.
Menjadi seorang muslimah yang tangguh tidak harus memiliki seorang ayah yang hebat, harta yang berlimpah dan kekuasaan seperti kisah diatas. Melainkan kita harus mengambil Ibrah didalamnya bahwa menjadi tangguh harus memiliki tekad yang kuat dengan banyak mendekatkan diri kepada Allah.
Muslimah memiliki tanggungjawab yang lebih besar dibandingkan laki- laki dari segi menjaga dirinya. Mampu mengatur waktunya dengan tawazun, tanpa mendzalimi serta mengurangi kewajibannya.
Muslimah yang tangguh dimuliakan dengan fitrah yang senantiasa menghambakan dirinya kepada Allah, sebagai pendidik pertama anak- anaknya, sebagai pendamping setia suaminya yang menjaga kehormatan dirinya, dan sebagai bagian dari masyarakat yang senantiasa berkontribusi positif kreatif dan inovatif dalam koridor aturan Islam.
***********
Penulis: Atika R. Mohune
(Pengurus FMDKI, TIM FMDKI News dan Alumni Kelas Jurnalistik dan Media Daar Al-Qalam)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)