MUJAHIDDAKWAH.COM, MAROS – Gerimis subuh melanda Kabupaten Maros, Kamis, 26 Juni 2025. Kabar duka itu datang. Perintis yang kini pembina Pesantren Darul Istiqamah, KH Arif Marzuki, meninggal dunia.
KH Arif wafat dalam usia 83 tahun, meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WITA, di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah, Samata, Jalan Tun Abd Razak, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis, 26 Juni 2025.
Kepergian sang ulama dikabarkan putra-putranya. Mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif menuliskannya di story WA.
Imam Masjid Istiqlal, Houston, Texas, Amerika Serikat, Muthahhir Arif menulis di dinding Facebook.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke rahmatullah abah kami tercinta, KH. M. Arif Marzuki, Pembina Pesantren Darul Istiqamah.”
Muthahhir juga menyebut, “Abah bukan hanya milik kami sekeluarga, tapi juga milik umat. Ribuan santri, sahabat, dan masyarakat mengenal beliau sebagai sosok yang sabar, bijak, dan penuh kasih dalam membimbing.”
Muthahhir memohon doa dari khalayak, semoga Allah Swt mengampuni segala khilaf KH Arif, menerima semua amal kebaikannya, melapangkan kuburnya, dan menempatkannya di surga tertinggi, bersama para kekasih Allah.
Dia ikut merintis Pesantren Darul Istiqamah di Maccopa, Maros, bersama ayahnya, KH Marzuki Hasan pada 1970. Saat itu luas pesantren hanya 0,5 hektare. Pada 1983, KH Marzuki pulang ke kampung halamannya, Sinjai. Estafet diteruskan KH Arif. Saat itu luas pesantren sudah 2 hektare dan terus dikembangkan hingga mencapai 65 hektare.
Darul Istiqamah juga menjelma menjadi lembaga pendidikan yang diminati dan membuka cabang pada banyak daerah di Indonesia.
Kepergian ulama adalah kesedihan yang teramat mendalam bagi ummat. Wafatnya ulama adalah nestapa yang tak terperikan. Ulama adalah pewaris para Nabi. Wafatnya menjadi pertanda tercabutnya ilmu pengetahuan dari salah satu sumber utamanya. Kepergian ulama laksana padamnya bintang dan lenyapnya pelita penuntun jalan ummat menuju Robbnya.
“Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima seluruh amal ibadah guru kita, orang tua kita semua, almarhum KH. Arif Marzuki Hasan, mengampuni semua khilaf dan dosanya, melapangkan alam kuburnya serta menempatkan almarhum di tempat yang teramat mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan kita yang ditinggalkannya dipilih Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melanjutkan perjuangan para ulama ulama kita yang telah mendahului,” kata Ustadz Ahmad Sahal.
Laporan: Ahmad
Editor: Admin MDcom