MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR – Perjanjian gencatan senjata pada Rabu-Sabtu (22-26/11/2023) merupakan jeda pertama bagi warga Palestina yang telah dibombardir oleh Israel dengan lebih dari 14 ribu orang terbunuh, menurut keterangan otoritas Palestina.
“Alhamdulillah kita mendengar berita gencatan senjata dari Gaza, Palestina. Gencatan senjata 4 hari untuk kemanusiaan ini sesuatu yang tentu saja bagi kita mengembirakan, selain karena bantuan kemanusiaan bisa masuk lagi ke Gaza dan mudah-mudahan listrik air pun dapat teralirkan kepada mereka sebagaimana mestinya,” tutur Ustaz Zaitun di sela-sela Rangkaian Mukernas XVI Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Sudiang Kota Makassar, Ahad (26/11/2023).
Ustaz Zaitun juga menjelaskan bahwa gencatan senjata yang terjadi sekarang adalah bukti kemenangan bagi para pejuang Gaza.
“Yang lebih mengembirakan adalah bahwa gencatan senjata ini merupakan kemenangan bagi Gaza kenapa? Karena Zionis Israel yang menyerang dengan membabi buta dengan sangat biadab tentu menginginkan untuk menghancurkan seluruh Gaza, untuk membinasakan Gaza, untuk mencabut mereka dari akar-akarnya dan itu berarti tidak berhasil artinya gencatan senjata ini menunjukkan mereka tidak berhasil,” pungkasnya.
Wantim MUI Pusat tersebut menegaskan bahwa pasukan Gaza atau pejuang Gaza setelah gempuran dan gencatan senjata lebih kuat lagi dan ini sudah terjadi berulang-ulang setiap serangan Zionis Israel yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya.
“Serangan Zionis ke Gaza kemudian nanti berujung dengan gencatan senjata, ternyata tidak melemahkan kejuangannya pejuang Gaza, malah terus bertambah kuat dan setiap ada serangan lagi
muncul perlawanan-perlawanan lebih kuat, dengan senjata inovasi mereka yang lebih baik lagi termasuk yang terakhir dalam badai al-Aqsa yang tidak pernah diduga oleh Zionis
dan tidak pernah diduga oleh sekutu-sekutunya bahkan oleh dunia,” tegas Ustaz Zaitun.
Ketua Ikatan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara tersebut mengajak kaum muslimin untuk terus mendoakan para pejuang Gaza sampai zionis hengkang dari Palestina.
“Mudah-mudahan kemenangan ini akan terus menjadi kemenangan-kemenangan lebih besar sampai bangsa Palestina merdeka, dan Zionis hengkang dari tempat yang mereka caplok yang mereka rampas secara tidak benar dari bangsa Palestina,” harapnya.
Beberapa jam sebelum gencatan senjata sementara antara “Israel” dan Hamas berakhir, pada hari Selasa pagi, seorang pejabat senior Qatar mengumumkan perpanjangan selama dua hari.
“Negara Qatar mengumumkan, sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, sebuah kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari lagi di Jalur Gaza,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri, Majed Al-Ansari, dalam sebuah posting di X pada Senin (27/11/2023).
Perpanjangan gencatan senjata selama dua hari itu juga telah dikonfirmasi Hamas. Seperti kesepakatan sebelumnya, pertukaran tawanan juga akan dilakukan, hingga saat ini sekitar 150 tahanan Palestina telah dibebaskan baik anak-anak dan wanita.
Laporan: Media Center Mukernas DPP WI