MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR – Lembaga Kajian Al-Qur’an Mahasiswa Pecinta Masjid (LKA MPM) UIN Alauddin Makassar mengadakan Dirasah Islamiyah Mahasiswa (DIRHAM) dengan mengusung tema “Become A Great Student In Campus” di Pesantren Kassi, Antang, Sabtu-Ahad (1-2/10/2022).
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang tercantum dalam program kerja pengurus LKA MPM UINAM guna melanjutkan estafet kepengurusan dan upaya mendekatkan mahasiswa dengan Al-Qur’an.
Ketua Umum LKA MPM UINAM, Dafid mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan sifat-sifat Qur’ani dari diri-diri setiap mahasiswa. Agar di setiap keseharian nya mahasiswa ini mampu melahirkan akhlaq sesuai yang di inginkan Al-Qur’an, sehingga menjadi orang yang sholeh dan juga mensholehkan orang lain.
“Tujuan kegiatan ini adalah ingin menciptakan insan-insan yang sholeh, yang meraka bukan saja ingin menjadikan diri nya sendiri saja yang sholeh, akan tetapi menjadikan orang lain juga sholeh. Dengan menumbuhkan sifat-sifat Qur’ani dari diri-diri setiap mahasiswa dan mampu melahirkan akhlaq sesuai yang di inginkan Al-Qur’an,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua Pimpinan Pusat LIDMI, Asrullah, S.H., M.H, yang sekaligus menyampaikan materi kepada para peserta bagaimana menjadi mahasiswa yang relegius, akademis dan nasionalis. Menurutnya, hal yang wajib dimiliki bagi seorang pemuda dalam dirinya adalah nilai-nilai keislaman.
“Nilai-nilai keislaman harus ada dalam pribadi seorang pemuda, sehingga dengan adanya nilai-nilai tersebut dapat melahirkan seorang pemuda yang berkepribadian yang baik,” ungkapnya.
Menurut Asrullah bahwa zaman ini merupakan era globalisasi yang harus siap dihadapi oleh seorang pemuda, berbagai tantangan moral dan pemikiran harus dihadapi begitupun dengan tekhnologi yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan kita saat ini.
“Era globalisasi yang ada di zaman ini merupakan era yang penuh dengan tantangan bagi seorang pemuda. Kalau kita tidak siap, maka kita akan jadi korban dari perilaku yang buruh dan informasi negatif, contohnya gay dan lesbian serta berita hoax,” tegasnya.
Oleh karena itu sekarang kita tidak boleh menyalahkan kondisi, justru kita harus mengambil sikap untuk menghadapi tantangan tersebut. Manfaatkan teknologi tersebut karena itu merupakan pemberian dari Allah. Bahkan ada sebagian orang non muslim memanfaatkan teknologi tersebut untuk menyebarkan paham ajarannya lantas kenapa kita sebagai seorang muslim tidak menyebarkan kebaikan tersebut melalui teknologi yang ada sekarang,” tambahnya.
Mahasiswa Program Doktor Fakultas Hukum Unhas tersebut mendorong para mahasiswa agar memperkuat literasi agar mampu membentengi diri dari berbagai tantangan dan kerusakan moral serta konten-konten negatif di era globalisasi ini.
“Ini bukan soal siapa yang melakukan apa dan bagaimana. Ini soal bagaimana kita melakukan sebuah peran dan itu harus dimulai dengan Ruhul mas’uliyah, dan kesadaran Ruhul mas’uliyah tersebut bisa hadir kalau kita memperbanyak literasi, dan yang jadi masalah, banyak anak muda sekarang yang kebanyakan hanya main sosmed saja, tanpa adanya literasi yang mereka lakukan, justru dengan adanya literasi yang akan menuntun mereka untuk menggunakan sosial media yang baik,” pungkasnya.
Reporter: Muh Akbar
Editor: Admin MDcom