Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ : فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ﷺ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ
Jamaah Jumat yang semoga dimuliakan Allah Ta’ala
Tanggal 14 Februari setiap tahunnya, beberapa negara terutama negara-negara barat merayakan hari yang mereka namakan dengan hari kasih sayang, atau yang biasa dikenal dengan istilah valentine’s day. Budaya ini menjalar ke beberapa negara lainnya termasuk negara-negara yang kebanyakan kaum musliminnya, dan lebih khusus lagi indonesia.
Sebelum kita membahas maksiat apa saja yang terjadi pada hari itu, baiknya kita mengetahui terlebih dahulu asal usul dan sejarah hingga munculnya hari valentine tersebut. Dengan belajar asal mula ditetapkannya hari itu, maka kita akan menyadari bahwa hari yang mereka namakan dengan hari kasih sayang tidak sangat cocok, dan tidak sangat pantas dirayakan oleh kaum muslimin.
Asal Usul Valentine sebagaimana dilansir dari (minanews.net). Valentine’s day dari sisi sejarah maupun visi misi perayaannya merupakan nilai-nilai ajaran Kristen. Ada yang menyebutkan awalnya adalah dari nama Santo Valentine, asalnya pemuda bernama Valentino, yang meninggal tanggal 14 Februari 269 M. Ia mati menjalani hukuman eksekusi Raja Romawi Claudius II 265-270 M.
Santo Valentine dieksekusi karena menentang ketetapan raja, yaitu memimpin gerakan menolak wajib militer, dan memerintahkan mengawinkan pasangan muda-mudi yang justru terlarang.
Dalam versi lainnya, Valentine terkait dengan penyembahan dewa-dewi pada zaman Athena Kuno pada pekan perayaan yang berlangsung tanggal 13 hingga 18 Februari.
Puncak penyembahan berlangsung tanggal 13-14 Februari, dengan acara ritual persembahan untuk Dewi Cinta Juno Februata. Pada puncak acara tersebut dilangsungkan lotre pasangan (Love Lottery), di mana para wanita muda memasukkan nama mereka ke sebuah bejana. Kemudian para pria mengambil satu nama dalam bejana itu, dan nama yang terpilih akan menjadi kekasihnya selama festival persembahan berlangsung.
Untuk menarik masyarakat masuk ke gereja, maka diadopsilah perayaan penyembahan berhala tersebut oleh Paus Gelasius pada tahun 469 M. ke dalam ajaran Saint Valentine’s Day. Hingga akhirnya diresmikanlah sebagai Hari Valentine sejak 14 Februari 498 M.
Samuel Zweimer dalam Konferensi Gereja di Quds tahun 1935 mengatakan, misi utama Hari Valentine adalah untuk menjadikan generasi muda Muslim semakin jauh dari Islam, menjadi generasi yang hanya mengejar kepuasan hawa nafsu.
Kaum muslimin rahimakumullah
Sangat disayangkan, budaya orang-orang kafir ini juga diperingati oleh sebagian kaum muslimin yang jahil akan agamanya. Sebagian besar muda mudi ikut-ikutan merayakan perayaan maksiat ini, bahkan bukan hanya mereka, anak SD di usia dini masih kecil pun ikutan dalam merayakan maksiat ini.
Di antara bentuk maksiat di hari valentine:
1. Kesyirikan
Ini adalah maksiat paling besar kepada Allah Ta’ala, di mana jelas bahwa perayaan hari valentine setiap tahunnya adalah ajaran agama lain yang perlu untuk kita jauhi. Jika seseorang ikut-ikutan dalam perayaan ini maka dikhawatirkan terjerumus pada kesyirikan, di mana kita telah sebutkan bahwa salah satu versi sejarahnya adalah untuk ritual penyembahan. Allah Ta’ala berfirman tentang perkataan Luqman kepada anaknya.
وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Q.S. Luqman, Ayat 13).
2. Tasyabbuh bil Kuffar
Meniru-niru ciri khas orang-orang kafir, dengan merayakannya atau sekedar ucapan selamat akan valentine’s day terhitung sebagai bentuk penyerupaan ciri khas mereka, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Artinya: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Abu Dawud 4031).
3. Ungkapan kasih sayang pada lawan jenis yang bukan pasangan sah hingga pada perzinahan.
Allah Ta’ala telah melarang semua jalan menuju pada perzinahan, termasuk ucapan kasih sayang pada lawan jenis yang bukan pasangan sah, menyentuh yang bukan mahram, memeluk, mencium, berduaan, hingga sampai kepada perzinahan wal’iyadzubillah, dan ini biasa ditemukan di hari valentine perzinahan yang merajalela. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةٗ وَسَآءَ سَبِيلٗا
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’, Ayat 32).
4. Jual-beli haram
Menjual atau membeli atribut untuk kegiatan valentine diharamkan, seperti: kartu ucapan valentine, hadiah-hadiah valentine, mawar, cokelat, perhiasan, dan lainnya. Jika dijual untuk acara valentine maka haram, meskipun jual beli barang-barang tersebut pada asal hukumnya mubah, namun jika dijual atau dibeli untuk keperluan haram maka statusnyapun haram sebagaimana untuk valentine’s day. Jika dijual belikan maka termasuk maksiat yang menimbulkan dosa.
5. Boros
Tentunya, dalam hari raya valentine, banyak harta yang berhamburan, adanya pesta pora, huru hara, uang dihabiskan untuk maksiat, menyewa hotel hanya untuk perayaan tersebut, pergi ke tempat-tempat yang sangat mahal, dan sifat boros lainnya yang dilakukan demi perayaan maksiat itu. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِيرًا
Artinya: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS. Al-Isra’, Ayat 26).
إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورٗا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra’, Ayat 27).
Kaum muslimin rahimakumullah
Perlu diketahui bahwa meskipun telah menikah, walaupun dengan pasangan sah, tidak dibolehkan juga mengikuti perayaan ini, karena memang hari raya ini buat di luar islam, dan islam mengajarkan kita semua untuk berkasih sayang setiap harinya, bukan setahun sekali.
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita semua dari perbuatan-perbuatan sia-sia dan terlarang, dan menyibukkan diri-diri kita dalam segala bentuk kebaikan. Demikian khutbah pertama ini.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَغَافِرَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ إِن نَّسِینَاۤ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَیۡنَاۤ إِصۡرࣰا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۤۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ
رَبَّنَا ظَلَمۡنَاۤ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ
رَبَّنَا اَتِنَافىِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفىِ الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ
إِنَّ ٱللَّهَ یَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَـٰنِ وَإِیتَاۤىِٕ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَیَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَاۤءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡیِۚ یَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ یَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ
***********
Sumber: Yayasan Amal Jariyah Indonesia (amaljariyah.org)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)