Islam ketika datang mengangkat derajat wanita dari zaman jahiliyah, menerangi seluruh ummat manusia laki-laki dan wanita.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An Nisa [4]: 19).
Setelah sebelumnya orang-orang jahiliyah memandang wanita sebagai musibah, Islam memandang bahwa wanita adalah karunia Allah. Bersamanya kaum laki-laki akan mendapat ketenangan, lahir maupun batinnya.
Darinya akan muncul energi positif yang sangat bermanfaat berupa rasa cinta, kasih sayang dan motivasi hidup. Laki-laki dan wanita menjadi satu entitas dalam bingkai rumah tangga. Kedunya saling membantu dalam mewujudkan hidup yang nyaman dan penuh kebahagian, mendidik dan membimbing generasi manusia yang akan datang.
Bicara tentang peranan seorang wanita, Kita bisa berkaca dimasa para Ummul-Mukminin, yang sudah tentu membuktikan roda reformasi Islam pada masa itu berdiri kokoh di garis depan.
Para pejuang-pejuang Islam dimasa itu sangat dipengaruhi oleh peranan kaum wanita. Penting untuk dicamkan bahwa pendidikan (tarbiyah) para sahabat kecil juga generasi tabiin sesudahnya merupakan andil besar dari wanita Islam yang telah membentuk generasi berakhlak dan beretika Islam, generasi yang mencintai Islam dan Rasulnya.
Sebagaimanan peran para sahabiyah salah satunya, Laila ummu sulaiman atau dikenal dengan Asy Syafa’ bintu Abdullah. Sosok wanita sabar yang siap bertahan dengan keislamannya walau mendapat penindasan dari kaum Quraisy di awal hijrah.
Salah satu dari sahabiyah yang memiliki kecerdasan, mampu baca tulis, serta semangat berbagi ilmu pengobatan, olehnya terkenal dengan nama Asy Syifa karena banyaknya orang yang sembuh dengan izin Allah melalui perantara tangannya.
Begitu juga peran serta Ibunda Aisyah Binti Abu Bakar sepanjang sejarah Rasulullah shallalahu alaihi wassalam, membuktikan bahwa dakwah reformatif membutuhkan partisipasi kaum perempuan.
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tidaklah kami, para sahabat Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam mendapati masalah dalam suatu hadits lalu kami bertanya kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha melainkan kami mendapatkan dari sisi beliau ilmu tentang hal itu.”
Setiap dakwah reformatif membutuhkan partisipasi kaum wanita, mereka lebih lembut perangainya, lebih simpatik, lebih toleran dan lebih lunak hatinya.
Wanita disamping perannya dalam keluarga, ia juga bisa mempunyai peran lainnya di dalam masyarakat dan Negara. Jika ia adalah seorang yang ahli dalam ilmu agama, maka wajib baginya untuk mendakwahkan apa yang ia ketahui kepada kaum wanita lainnya. Begitu pula jika ia merupakan seorang yang ahli dalam bidang tertentu, maka ia bisa mempunyai andil dalam urusan tersebut namun dengan batasan-batasan yang telah disyariatkan dan tentunya setelah kewajibannya sebagai ibu rumah tangga telah terpenuhi.
Peranan wanita akan mampu melahirkan generasi beriman, berakhlak mulia, yang suci dan memiliki Iffah, tentunya semua itu akan didapatkan dengan mengurai fakta sejarah pada masa para Ummul-Mukminin, dan mulai sadar akan keberdaan dan posisi kita sebagai seorang perempuan di zaman ini.
Untuk menjadikan Zaman ini sebagai Generasi terbaik berikutnya. Maka mulailah dengan mempelajari Syariat dan jadilah seorang perempuan yang turut berperan dalam mengusung panji dakwah dizaman ini.
***********
Penulis: Andi Rezky Widyastuti
(Pengurus FMDKI & TIM FMDKI News)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)