MUJAHIDDAKWAH.COM, GAZA – Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa pendudukan Israel melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, termasuk 55 orang yang mati syahid dan 123 orang terluka selama 24 jam terakhir.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Ahad (7/7/2024) Kementerian tersebut mengatakan bahwa masih ada sejumlah korban di bawah reruntuhan dan di jalan, dan ambulans serta kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.
Dilaporkan bahwa jumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 38.153 martir dan 87.828 luka-luka sejak tanggal 7 Oktober lalu.
Kementerian mengimbau keluarga para syuhada dan orang hilang akibat agresi terhadap Gaza untuk melengkapi datanya dengan mendaftar melalui website Kementerian, melengkapi semua data melalui pencatatannya.
Sebelumnya, 16 warga gugur tewas, dan 75 lainnya terluka, pada Sabtu, dalam pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel di sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah.
Kantor Penerangan Pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan: Pendudukan melakukan pembantaian ke-43 di kamp Nuseirat, menewaskan 16 martir dan melukai 75 warga sipil, setelah mengebom sekolah “Al-Jaouni”, di mana sekitar 7.000 pengungsi berada, dengan pesawat tempur.
Penerangan Pemerintah menyebut bahwa pembantaian ini adalah pembantaian ke-43 yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel selama perang genosida di kamp pengungsi Nuseirat, yang saat ini dihuni oleh lebih dari seperempat juta orang dari penghuni kamp dan mereka yang mengungsi ke sana.
Sejak awal perang genosida, penjajah Israel telah mengebom lebih dari 17 sekolah dan pusat pengungsian serta tempat penampungan di dalam kamp pengungsi Nuseirat.
Hanya ada dua rumah sakit di Kegubernuran Pusat (Al-Aqsa dan Al-Awda), dan kedua rumah sakit tersebut tidak dapat menyediakan layanan kesehatan dan medis karena kepadatan yang berlebihan dan banyaknya korban luka yang menimpa mereka selama ini beberapa bulan terakhir.
Sumber: Palinfo
Editor: Admin MDcom