MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Kamis siang (26/10/2023), mengumumkan bahwa sebanyak 7.028 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, termasuk 2.923 anak-anak dan 1.709 perempuan.
Selain angka-angka di atas, Kemenkes Palestina juga menyebut ada sekitar 1.500 warga Palestina di Gaza yang dilaporkan hilang, sekitar 800 orang di antaranya adalah anak-anak. Orang-orang yang hilang itu diperkirakan terjebak atau meninggal tertimbun reruntuhan bangunan.
Penyerangan Zionis kepada rakyat Palestina secara membabi buta telah merengguk ribuan korban jiwa, hal tersebut adalah tragedi pembantaian dan kekejaman yang harus dihentikan.
Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) memanggil jiwa-jiwa merdeka Bangsa Indonesia yang tegak bersama melawan penjajahan, dalam Aksi Damai Sumpah Pemuda Indonesia (LAWAN PEMBANTAIAN DI PALESTINA), pada Sabtu, 28 Oktober 2023 pukul 6.00-selesai, bertempat di depan Kedubes Amerika Serikat Jakarta Pusat.
“BUTUH berapa nyawa dan darah lagi yang harus tumpah di Palestina untuk menggugah nurani kemanusiaanmu dan membangkitkan pembelaanmu?. Saatnya tangan-tangan kita berkumpul untuk bermunajat. Saatnya hentak kaki kita berkumpul untuk kuatkan Gaza dan gentarkan penjajah. Saatnya suara pembelaan kita berkumpul lebih besar, untuk mengembalikan senyum dan ketegaran anak-anak Gaza yang kehilangan dan ketakutan,” tulis seruan KIBBM yang diketuai Ustaz Bachtiar Nasir tersebut.
Ketua Komite Solidaritas Palestina (KITA Palestina), sebuah komunitas sosial kemanusiaan untuk membantu Al-Aqsho dan masyarakat Palestina, Ustadz Syaibani Mujiono mengajak kepada seluruh kaum muslimin untuk hadir dalam Aksi Damai Sumpah Pemuda Indonesia yang akan di gelar di Jakarta.
“Kami mengajak kepada kaum muslimin agar bisa hadir dalam acara Aksi Lawan Pembataian di Palestina. Mari terus memberikan bantuan semampu kita dengan doa dan harta-harta kita. Termasuk upaya kita dalam mensukseskan aksi bela Palestina, terus membela saudara-saudara kita di Palestina sampai Palestina mendapatkan kemerdekaan,” ujarnya kepada awak media, Rabu malam (25/10/2023).
Sebagai anak bangsa yang telah merdeka selama 78 tahun, dengan jumlah penduduk yang mayoritas muslim, bangsa Indonesia memiliki catatan history yang erat dan kuat dengan Palestina, utamanya dalam upaya memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Maka sepatunya kita memberikan dukungan terhadap Palestina semaksimal mungkin.
Panitia Aksi Damai Lintas Ormas dan Organisasi kepemudaan menghimbau beberapa hal yang perlu diperhatikan saat aksi, diantaranya: Semua peserta sholat subuh dilakukan di masjid istiqlal atau masjid terdekat dengan tempat kegiatan aksi, memakai pakaian atau baju berwarna Putih, atribut bendera, ikat kepala dll (jumlah atributnya disesuaikan dengan jumlah massa), perbanyak bendera merah putih dan Palestina (untuk bendera organisasi hanya boleh satu bendera), memaksimalkan mobilisasi masa (target peserta hingga ratusan ribu).
Laporan: Media KITA Palestina
Editor: Admin MDcom