Sulawesi Selatan, secara garis besar dihuni oleh beberapa etnis yang didominasi oleh Bugis, Makassar, Luwu, Massenrempulu, dan Tana Toraja. Sejarah telah membuktikan bahwa anak bangsa yang lahir dari tanah Sulawesi telah banyak memberikan kontribusi kepada perjalanan bangsa Indonesia dari zaman Syekh Yusuf Al-Makassari hingga zaman Muhammad Jusuf Kalla.
Demikian pula dalam dunia pergerakan dan dakwah, para ulama, ustad, muballig, dan aktivis dakwah, Sulawesi Selatan layak jadi rujukan. Setidaknya bebera organisasi kemasyarakatan bernafas Islam yang lahir dari rahim anak Sulawesi Selatan, sebut saja Darud Da’wah Wal-Irsyad (DDI) yang didirikan oleh ulama kharismatik, KH. Ambo Dalle, dan kawan-kawan, juga Wahdah Islamiyah yang diawali oleh sebuah yayasan yang didirikan oleh Aktivis Muhammadiyah, Fathul Muin Daeng Magading lalu bermetamorfosis menjadi organisasi yang digerakkan oleh Dr. Zaetun Rasmin dan kawan-kawan. Ada pula Ormas Hidayatullah yang awalnya berupa pondok pesantren di Gunung Tembak yang cabangnya tersebar di seluruh Indonesia, didirikan oleh Abdullah Said yang juga merupakan tokoh dan aktivis Muhammadiyah asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Karena Wahdah Islamiyah akan menghelat Muktamar Keempat pada 18 hingga 22 Desember 2021 ini, maka saya bermaksud mengetengahkan kiprah dakwah yang telah dan sedang dijalankan oleh Oragnisasi Islam yang secara resmi berdiri pada 14 April 2002 Masehi di Makassar ini.
Sebagai Organisasi Kemasyarakatan Islam, maka hal terpenting untuk diketahui adalah paham keagamaan. Wahdah Islamiyah memiliki paham dan amalan beragama yang merujuk kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Ahlussunnah Wal-Jama’ah dengan merujuk kepada para shalafus-shaleh atau Ahlul-Hadits. Organisasi nirlaba ini bergerak di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, sosial, advokasi, hingga lingkungan hidup.
Dalam sejarahnya, organisasi ini terbentuk setelah melalui perjalanan panjang dan untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Bermula dari nama Yayasan Fathul Muin (YFM) yang berdiri 18 Juni 1988. Selanjutnya pada 19 Februari 1998, YFM berubah menjadi Yayasan Wahdah Islamiyah yang berarti ‘Persatuan Islam’. Sehubungan dengan adanya rencana untuk mendirikan perguruan tinggi Islam, maka dibuatlah Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI) pada tanggal 20 Mei tahun 2000. Begitu pesatnya dakwah islamiyah yang dimotori oleh Wahdah Islamiyah sehingga baju yayasan terasa semakin sempit.
Akhirnya, musyawarah YPWI kedua pada tanggal 14 April 2002, disepakati untuk mendirikan organisasi kemasyarakatan dengan nama ‘Wahdah Islamiyah’, sejak saat itu pula, YPWI fungsinya mengerucut hanya menangani lembaga pendidikan yang bernaung di bawah bendera Ormas Wahdah Islamiyah.
Dakwah dan Pendidikan
Wahdah Islamiyah sejak berdirinya hingga saat ini sudah membuka dan mengelola lembaga pendidikan dari jenjang usia dini hingga perguruan tinggi. Untuk lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berjumlah 140, tingkat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) berjumlah 81 unit, sedangkan tingkat SMP/MTs berjumlah 37 unit, SMA 25 unit, dan TPQ 52 unit. Bahkan sudah memiliki kampus perguruan tinggi bernama Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA).
STIBA Makassar berdiri sejak tahun 1998 di bawah naungan Yayasan Pendidikan Wahdah Islamiyah. Mendapatkan izin SK Kopertais 023 tahun 2002, lalu mendapatkan izin perpanjangan program studi perbandingan mazhab dan hukum pada 10 Maret 2014. Berdirinya STIBA Makassar tidak bisa dilepaskan dengan tokoh sentral Wahdah Islamiyah sebanyak tujuh orang yang merupakan alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia, mereka adalah Dr. Zaitun Rasmin, Jahada Mangka, Muhammad Ikhwan Jalil, Dr. Muhammad Yusran Ansar, Saeful Yusuf, Dr. Muhammad Ikhsan Zaenuddin, dan Dr. Rahmat Abdurrahman. Mereka, selain pendiri juga sebagai dosen utama kampus yang menjadikan bahasa Arab sebagai pengantar utama dalam pengajaran maupun riset kepada para mahasiswanya. Visi STIBA adalah menjadi sepuluh besar pusat studi Islam dan bahasa Arab di Indonesia berbasis Ahlussunnah Wal-Jamaah.
Jumlah mahasiswa STIBA saat ini sebanyak 2.180 yang terdiri dari 1110 putra dan 1070 putri. Total Dosen 149 orang dan 90 persen merupakan alumnus universitas Timur Tengah, ada 12 diantaranya berkualifikasi doktor dan 12 lainnya berstatus kandidat doktor. Jumlah alumni STIBA saat ini sekitar 2000 lebih baik ketika bersatatus sebagai Ma’had ‘Aly 2005-20016 maupun setelah resmi menjadi sekolah tinggi sebagaimana yang berjalan sekarang.
Bahkan saat ini, STIBA Makassar menjadi salah satu lembaga pendidikan kaderisasi ulama yang secara resmi bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Enrekang dalam mencetak ulama asal Enrekang, dan sebagian sudah kembali mengabdi di kampung halamannya dan ditugaskan oleh Bapak Bupati Enrekang sebagai Tenaga Ahli Agama yang bertugas menjad imam masjid, mengajar mengaji dan tahfizh, khutbah dan ceramah agama, dan melakukan pembinaan keagamaan pada masyarakat. Dalam bidang sosial, Wahdah Islamiyah juga memiliki lembaga zakat resmi dengan nama Wahdah Isnpirasi Zakat (WIZ) yang mengelola dana zakat, infak, dan sedekah serta dana sosial keagamaan lainnya. Bahkan relawan WIZ sengat mudah dijumpai pada lokasi-lokasi dimana terjadi bencana.
Dengan usia yang masih remaja, Wahdah Islamiyah telah terlihat kiprahnya, dirasakan kehadirannya oleh masyarakat luas. Keberadaan organisasi ini menjadi pemantik pembangunan bangsa dan negara untuk mewujudkan Indonesia yang makmur, adil, dan beradab. Dan, yang terpenting, Wahdah Islamiyah menjadi pilar utama penguatan Ahlussunnah Wal-Jamaah dan moderasi dalam beragama. Dengan Muktamar Keempat yang mengusung tema, ‘Mewujudkan Indonesia Jaya dengan Pendidikan Paripurna dalam Wasatiyah Islam’. Wahdah Islamiyah merupakan contoh nyata gerakan dakwah yang diurus dengan profesional, fokus dan bermartabat. Selamat menjalankan Muktamar Keempat!
***********
Dimuat Tibun Timur, 17/12/2021.
Penulis: Dr. Ilham Kadir, MA
(Peneliti MIUMI, Pimpinan BAZNAS Enrekang, Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Enrekang dan Dosen Universitas Muhammadiyah Enrekang)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)