Dakwah adalah seruan kebenaran. Bagi mereka yang mencelupkan dirinya, akan merasakan celupan kebaikan yang tiada usai nikmantya. Dakwah adalah panggilan keimanan. Mengajak mereka yang runtuh imannya agar kembali merasakan kenikmatan iman. Merangkul yang rapuh jiwanya, agar berhias dengan alquran kuncinya.
Dakwah adalah dedikasi tanpa pamrih. Berpuluh , beratus-ratus hingga tak terhitung juga payahnya diri seorang penyeru dakwah menjadi saksi perjuangan saat menyatukan satu I’tikad baik , menyeru agar setiap insan melangkah berhijrah dan memilihnya sebaik-baik jalan hidup bagi diri dan keluargnya. Allah ta’ala berfirman yang artinya; “Serulah manusia kepada jalam Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16).
Dakwah mengantarkan petunjuk jalan bagi mereka yang ragu akan arah kebenaran agar tak pesimis dengan takdir Allah. Eksistensi organisasi dakwah yang heterogen dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Indonesia menunjukan kuncup-kuncup mekar atas kontribusinya bagi dakwah dan ummat. Wahdah Islamiyah misalnya, ormas yang masih muda ,usianya 20-an tahun dan terus berkiprah hingga saat ini menjadi organisasi masyarakat yang berikhtiar untuk terus menjaga negeri dengan nasehat-nasehat keimanan, kebaikan dengan bakti menebar manfaat dengan petunjuk Alqur’an.
Orisinalitas dakwah menjdi keniscayaan , ditengah arus budaya populer yang menghegemoni masyarakat menjadi tantangan sekaligus peluang besar. Dunia digitalisasi yang memudahkan akses mekarnya budaya pop tumbuh subur di generasi z dan milenial membawa setiap organisasi diantaranya Wahdah Islamiyah untuk senantiasa melakukan langkah dengan mengarusutamakan dzikir dan pikir, melakukan inovasi dan kreasi dalam dakwah agar pesonanya tetap terjaga dalam balutan syariah berlandaskan manhaj Salaf namun tidak ragu dan kaku dalam menyikapi perubahan sosial ,juga teknologi yang semakin pesat.
Dakwah Wahdah Islamiyah dengan spirit tarbiyah, mendidik setiap jiwa untuk percaya melangkah ,mengubah cara hidup menjadi lebih terarah dengan didikan Alquran . Bagi mereka yang harus melalui tantangan budaya populer , berjibaku dgn pengorbanan adalah keniscayaan. Menyaksikan geliat perang pemikiran dengan sajian film, hiburan, fun, food, makanan ,fashion, busana yang bukan sekadar fenomena anak muda lalu dengan mudah disaksikan dan diterima saja dengan tanpa berat hati atau lapang dada, tanpa tahu apa yang terjadi pada generasi penerus masa depan bangsa, Belum lagi usai, tren korean wave, Tik tok addict yang hanyalah segelintir diantara contoh narasi kehidupan yang masih terus terjaga di zaman serba teknologi dan semakin membuat kita mengelus dada.
Hari ini Organisasi seperti Wahdah Islamiyah ditantang untuk terus menebar kebaikan dan meminimalisir pemahaman desktruktif yang tak usai mengintai para pemuda. Seruan kebaikan untuk mengikuti majelis ilmu sarat ketaatan, mengikuti dengan seksama ceramah-ceramah online sudah harus terus ditumbuhkan bagi mereka yang menjadikan Alquran dan Sunnah sebagai sumber utama pendidikan dalam dakwah dan perjuangan.
Pada akhirnya, semoga suatu hari jikalau Allah masih memberi umur berkah dan manfaat kita bisa terus memegang amanah untuk tersebar luasnya dakwah.
Semoga Wahdah Islamiyah tak akan usai berbakti dan setia pada negeri dengan kontribusi dakwahnya yang tak akan pernah pamrih juga tak akan redup dan mati. Insyaa Allah..
**********
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Penulis: Fauziah Ramdani, M.Si
(Penulis, Kontributor mujahiddakwah.com dan Ketua Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia)
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)