MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR – Transformasi besar kembali ditorehkan oleh lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Selasa siang, 5 Muharam 1447 H bertepatan dengan 1 Juli 2025 M.
Institut Agama Islam STIBA Makassar resmi melantik rektor dan ketua senat akademik periode 1447–1451 H / 2025–2029 M. Acara sakral ini dilangsungkan secara hybrid melalui Zoom dan dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah, Ustaz Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A.
Dalam prosesi pelantikan tersebut, Ustaz Dr. Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. dilantik sebagai rektor pertama Institut Agama Islam STIBA Makassar, sementara Ustaz Dr. Muhammad Yusran, Lc., M.A., Ph.D. dilantik sebagai Ketua Senat Akademik.
Pelantikan ini menandai langkah strategis STIBA yang kini telah bertransformasi dari sekolah tinggi menjadi institut.
Dalam sambutannya, Ustaz Zaitun Rasmin menekankan bahwa perubahan kelembagaan ini bukan sekadar administratif, melainkan momentum peningkatan kualitas secara menyeluruh.
“Dengan perubahan STIBA menjadi institut, kita berharap kualitas benar-benar ditingkatkan,” tegas beliau.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa IAI STIBA Makassar harus menjadi institusi pencetak kader dakwah yang tidak hanya unggul dalam ilmu syar’i, tetapi juga terbina dalam tarbiyah yang kokoh. Kombinasi keduanya, menurutnya, merupakan nūrun ‘alā nūr, cahaya di atas cahaya.
Ustaz Zaitun juga menekankan pentingnya menjaga misi utama kampus, yakni melahirkan kader-kader dakwah yang ulul albab (cerdas dan berilmu) sekaligus pejuang tangguh di jalan Allah. Keduanya dianggap sebagai pilar kekuatan umat dan solusi jangka panjang bagi problematika bangsa.
“Ulul Albāb adalah mereka yang cerdas dalam memahami persoalan, sebagaimana yang digambarkan di akhir Surah Ali Imran, ‘alladzīna yastami‘ūnal qawla fa-yattabi‘ūna ahsanah’,” ungkapnya.
“Sementara karakter Rabbānī adalah kesabaran dalam perjuangan, sebagaimana firman Allah: ‘wa kāna ma‘ahum ribbiyyūna katsīr’, para pejuang tangguh yang tetap teguh dan setia dalam barisan dakwah.”

Ustaz Zaitun menyebutnya sebagai “singa bersayap”, sosok kader ideal yang diimpikan sejak awal berdirinya kampus ini.
Di akhir sambutannya, Ustaz Zaitun menyampaikan harapan besar agar STIBA dengan kepemimpinan yang baru dapat terus berkontribusi dalam membentuk generasi yang mampu membawa umat dan bangsa menuju kejayaannya pada Indonesia Emas 2045.
Pelantikan ini dihadiri oleh jajaran pengurus Yayasan, civitas akademika, alumni, dan tokoh-tokoh pendidikan Islam. Dengan format yang baru, Institut Agama Islam STIBA Makassar diharapkan menjadi pionir dalam mencetak kader-kader ulul albāb yang rabbānī kokoh dalam ilmu, matang dalam tarbiyah, dan siap menjadi lokomotif perubahan peradaban.
Pelantikan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting Wahdah Islamiyah dan jajaran kampus, antara lain Ketua Dewan Pengawas Keuangan Wahdah Islamiyah, Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah, Sekretaris Jenderal Wahdah Islamiyah, Ketua Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah, para anggota Senat IAI STIBA Makassar, dosen dan pengelola, serta tamu-tamu undangan.
Dengan pelantikan ini, Institut Agama Islam STIBA Makassar secara resmi memulai babak baru sebagai institusi pendidikan tinggi Islam yang lebih matang, lebih luas, dan lebih siap menjawab tantangan zaman, tanpa kehilangan ruh dan tujuan awalnya: mendidik kader dakwah berilmu dan bertakwa.
Laporan: Media UZR
Editor: Admina MDcom