Malam ini malam genap bagi yang berpuasa ramadhan di hari Ahad, tapi bagi yang mulai berpuasa di hari Sabtu, malam ini adalah malam ganjil yaitu tanggal 29 ramadhan yang disebutkan oleh nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagai malam-malam turunnya lailatul qodar. Alloh Maha Tahu siapa yang paling bersungguh-sungguh untuk meraih malam kemuliaan itu. Sejak awal masuk bulan ramadhan, ia sudah mengisi semua malam dengan berbagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Alloh.
Lailatul qodr adalah rahasia Alloh. Meskipun disebutkan oleh nabi, turunnya di malam-malam ganjil. Bahkan, dikhususkan lagi di tanggal 27 ramadhan. Namun, dengan hikmah-Nya, Alloh akan memilih malam yang dikehendaki-Nya. Malam itu malam kemuliaan, yang diungkapkan dalam surat al-Qodar dengan menggunakan gaya bahasa bertanya untuk mempertegaskan begitu pentingnya lailatul qodr dan kita tidak boleh luput untuk meraihnya;
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3
Artinya: “dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan..” (QS. Al Qadr: 2-3).
Lailatul qodar itu, lebih baik dari seribu bulan. Seribu bulan itu, sama dengan 83 tahun. andaikan kita berumur panjang, lebih dari 80 tahun, dan jika dihitung dari masa akil baligh, dipergunakan seluruhnya untuk ibadah dan berbagai amalam soleh lainnya, tetap tak akan mengalahkan keutamaan, dan pahala orang yang mendapatkan lailatul qodar. Apalagi, rata-rata usia umat Nabi Muhammad, tidaklah panjang, sebagaimana disabdakan rasululloh, “usia umatku antara 60 sampai 70 tahun. sedikit yang melampaui usia itu” (HR. Tirmidzi).
Lailatul qodar lebih baik dari seribu bulan, ditafsirkan juga oleh sebagian ulama, menunjukan besarnya pahala yang diraih seorang hamba yang terpilih, mendapatkan kemuliaan malam itu, dan tak bisa dinilai dengaan ukuran bilangan tahun. Lailatul qadar juga disebut sebagai malam keberkahan. Orang yang mendapatkan keberkahan, bisa dilihat dalam perjalanan hidupnya setelah ramadhan. Hidupnya penuh kebaikan dan ketaatan kepada Alloh.
Qodar artinya kemuliaan. Mulia karena Al-Qur’an turun pada malam itu. Menurut Ibnu Abbas radhiyallohu anhu, inilah awal mula diturunkan secara keseluruhan dari lauhul mahfuzh ke baitul ‘izzah di langit dunia. lalu diturunkan berangsur-angsur kepada rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun.”
Lailatul qodar juga memiliki makna lain. qodar artinya sempit, karena hanya Alloh yang mampu menyempitkan rezeki seseorang. Qodar juga diartikan sesak, karena di malam itu, penuh sesak dengan para malaikat yang turun ke bumi. Saat itulah, para malaikat turun dengan membawa rahmat Alloh Azza wa Jalla, bagi siapa saja hamba yang dipilih-Nya.
Kemuliaan malam itu, diiringi dengan penetapan takdir manusia selama setahun. “pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhon: 4). Pada malam itu pula, ditetapkan ajal, rezeki dan berbagai takdir lainnya. Penentuan takdir secara umum sudah tercatat dalam lauhul mahfuzh, sebagaimana sabda rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. (HR Muslim)
Takdir yang dicatatkan pada malam lailatul qodar, masih bersesuaian dengan takdir yang sudah tertulis di lauhul mahfudz, yang catatannya diserahkan oleh Alloh saat manusia masih berada dalam perut ibunya, kemudian setelah ia lahir ke dunia, Allah mewakilkan kepada malaikat pencatat untuk mencatat setiap amalan hamba. Di malam kemuliaan itu, Allah menetapkan takdir dalam setahun yang ditampakan kepada malaikat, hingga mereka mengetahui yang akan terjadi, kemudian akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya
Semua takdir ini adalah tanda sempurnanya ilmu, hikmah dan ketelitian Allah terhadap makhluk-Nya. Takdir ajal, misalnya akan mendatangi siapa pun kita, dengan ketentuan waktu yang Alloh telah tetapkan. Tak ada yang mampu menghindar dan bersembunyi dari takdir ajalnya. Ajal akan datang, setelah Alloh menyempurnakan rezeki yang diperuntukan bagi seseorang. Saat jatah rezekinya di dunia habis, maka ajal pun menghampirinya. tak bisa dipercepat atau diakhirkan.
Janganlah kita menjadi orang yang merugi. Masih ada waktu tersisa untuk meraih malam kemuliaan itu, dengan memperbanyak ibadah dan doa agar Alloh mengampuni kita, lalu memberikan hidayah dan taufik-Nya. Semoga kita bisa menutup episode hidup di dunia dengan husnul khotimah. Karena, itulah sesungguhnya rezeki terbaik.
***********
Penulis: Kholis Bakri
(Jurnalis senior)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)