Pada hakikatnya kualitas diri itu berkaitan erat dengan karakter, sikap, perilaku, nilai, kebiasaan dan pola berpikir seseorang dalam bertindak atau melakukan sesuatu. Hal ini sangat berpengaruh karena kualitas diri itu sendiri memiliki peranan yang sangat penting untuk meraih kesuksesan. Semakin tinggi kualitas diri yg dimiliki seseorang, akan semakin besar pula peluang kesuksesan yang akan mereka dapatkan.
Kualitas diri juga ditentukan oleh kesungguhan dan tidak menyepelekan sesuatu. Boleh jadi, urusan itu kecil bagi kita, tapi besar bagi orang lain.
Artinya : “Perlakukan sama segala urusan agar hasilnya optimal. “Dan, kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal, dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS an-Nur ayat 15).
Bersegeralah mengerjakan sesuatu agar tugas lain dapat dikerjakan dengan sebaik mungkin.Menumpuknya hanya membuat malas dan pekerjaan semakin berat.
Artinya: “Maka, apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” (QS al- Insyirah:7).
Bersungguh-sungguh, menyegerakan pekerjaan, dan tidak menyepelekan sesuatu merupakan tiga kunci kualitas diri. Betapa mulianya mereka yang bekerja keras dalam mengerjakan sesuatu. Sebagaimana riwayat masyhur, Rasulullah SAW mencium tangan seorang tukang batu yang tangannya melepuh dan hitam legam. Bagi Rasulullah SAW, tukang batu itu sangat mulia karena bersungguh-sungguh menjalankan tugasnya sebagai kepala keluarga. Tentu saja tak mudah untuk tetap konsisten. Perlu kekuatan dari dalam diri untuk terus menguatkan dan memastikan, tak ada ruang bagi kemalasan. Inilah yg dinamakan kualitas diri.
Nah, lalu apakah ada anjuran dalam meningkatkan kualitas diri seorang muslim? Apa pentingnya kualitas diri? Dan bagaimana cara meningkatkannya?
Anjuran Meningkatkan Kualitas Diri
Diantara ayat-ayat Al Qur’an yang terkait dengan peningkatan kualitas adalah ayat 11 surat Al Mujadilah.
يَآيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْآ اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجَلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ اَمَنُوْا مِنْكُمْ وَ الَّذِيْنَ اُوْتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَتٍ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ـ المجادلة
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis.” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu.” maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadilah: 11).
Ayat ini turun berkenaan dengan suatu peristiwa untuk menghormati sahabat yang lebih beriman ketimbang yang lain oleh Rasulullah saw. Pada suatu hari, yakni hari Jumat sedang berada di Shuffah. Para sahabat baik dari kalangan Anshar maupun Muhajirin telah berkumpul mengelilingi Rasulullah saw. Beberapa orang sahabat yang mengikuti perang Badar telah hadir. Tetapi ada diantara sahabat tersebut tak bisa duduk dan tak ada yang mau bergeser memberi tempat.
Melihat hal itu, Rasulullah saw. merasakan kurang senang kemudian meminta yang hadir untuk berdiri dan memberi tempat sahabat yang mempunyai derajat lebih tersebut, meski yang diminta kurang suka. Melihat yang demikian Rasulullah saw. bersabda:
رَحِمَ اللهُ رَجُلاً يَفْسَحُ لِاَخِيْهِ ـ رواه ابى حاتم
Artinya: “Dirahmati Allah seseorang yang melapangkan tempat buat saudaranya.” (H.R. Abu Hatim).
Dan disebutkan dalam ayat diatas bahwa ada dua kata kunci dalam meningkatkan derajat seseorang dalam ayat ini, iman dan ilmu. Kata iman mengingatkan kata integritas untuk menilai mutu seseorang. Sedangkan kata ilmu mengingatkan kata kapabilitas untuk menilai kemampuan seseorang.
Pentingnya Kualitas Diri (Pengembangan Diri)
Dapat Mengenal Diri Lebih Dalam
Mencoba mengenal diri merupakan salah satu kunci utama dalam mengembangkan diri. Dimana jika kita tidak mengenal diri sendiri, maka akan sangat tidak mungkin kita bisa mencoba meningkatkan kualitas diri kita.
Dengan mengenal diri sendiri, maka kita akan mengetahui hal apa saja yang bisa membuat diri kita puas. Mulai dari hubungan antar manusia, kondisi kehidupan, dan kondisi pekerjaan yang dapat membuat kita senang.
Memiliki Koneksi Terhadap Orang Lain
Dilain itu semua, pengembangan diri tidak hanya tentang bagaimana cara kita meningkatkan kualitas yang ada pada diri kita namun pengembangan diri juga dapat dikaitkan kepada sikap dan kepribadian saat berhubungan dengan orang lain.
Memotivasi Diri
Motivasi pada dasarnya datang dari setiap diri manusia, namun motivasi tidak selalu datang di waktu yang tepat. Terkadang jika kita sedang mengalami kejenuhan pada diri kita, akan sangat sulit untuk mendapatkan motivasi bahkan kita sering menghiraukan perkataan orang-orang sekitar.
Tetapi jika kita fokus pada pengembangan diri, kita akan selalu memiliki kemauan saat melihat jalan. Artinya, meskipun dihadapkan pada situasi yang berat, kita akan tetap menghadapinya jika memang hanya jalan itu yang akan membuatmu lebih berkembang.
Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan pada Diri
Seseorang yang mempelajari manfaat dari pengembangan diri tentunya mempunyai kemampuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada didalam dirinya. Dengan mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan yang ada, maka hal tersebut dapat membantu kita untuk mencoba memperbaiki pribadi yang kurang dari diri kita.
Coba untuk fokus pada kekuatan diri dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kekurangan diri tersebut dengan hal yang positif. Dengan begitu, kita akan lebih percaya diri untuk berdiri di atas kaki sendiri.
Memiliki Jenjang Kehidupan yang Baik
Saat seseorang menjadi pribadi dengan keterampilan dan kemampuan yang lebih baik, itu artinya kesempatan kita untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik akan semakin besar dan baik untuk pengembangan diri kita sendiri.
Dengan melatih diri untuk memiliki keterampilan yang baik maka seseorang akan mendapatkan kesempatan pekerjaan yang baik dan jabatan yang tinggi. Bahkan mendapatkan penghasilan yang tinggi pun menjadi kemungkinan yang terjadi.
Cara Meningkatkan Kualitas Diri
Setiap orang tentu harus meningkatkan kualitas diri. Menjadi pribadi yang lebih baik sudah seharusnya menjadi tujuan hidup. Meski ada orang yang sudah merasa sukses sudah sepatutnya dia tidak berpuas diri dan tetap meningkatkan kualitas dirinya.
Intinya adalah setiap orang harus terus tumbuh dan belajar. Jangan berpuas diri. Itulah ciri manusia hebat.
Berikut beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan kualitas diri kamu
Bersikap Disiplin
Sikap disiplin sangat diperlukan dalam hal ini, agar segala sesuatu yg dilakikan dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu. Misalnya kebiasaan diri datang lebih awal ketika janjian dengan seseorang akan meningkatkan kualitas diri kita. Kenapa demikian? Dengan adanya sikap disiplin banyak hal positif yang bisa kita raih. Kita bisa lebih mempersiapkan diri. Apalagi jika kamu ada janji interview kerja. Dibanding jika datang terlambat. Datang tepat waktu atau disiplin artinya kita menghargai waktu, dengan kata lain menghargai diri sendiri dan orang lain.
Rendah Hati
Ini akan membuat kamu selalu siap belajar dan orang lain merasa nyaman bersama dengan kamu. Sikap rendah hati juga akan membantu kamu menerima setiap perbedaan.
Kreatif
Terdapat dua hal untuk menjadi kreatif yaitu harus berwawasan luas dan berani mencoba. Karena ketika kamu punya wawasan yang luas akan banyak ide-ide segar yang akan muncul. Ide disini bukan melulu tentang “menciptakan suatu yang baru” tapi lebih kepada meng-improve hal-hal yang sudah ada. Setelah kamu punya wawasan yang luas, saatnya kamu berani mencoba. Gak perlu takut salah, karena kesalahan adalah proses pembelajaran diri.
Senantiasa Belajar
Berusahalah terus belajar untuk bisa mengembangkan kualitas diri kita. Belajarlah setiap hari bahkan setiap saat. Belajar dalam hal ini bukan berarti ada disebuah ruangan belajar dan mengerjakan tugas. Belajar bisa dari mana saja, dari buku, program TV, pengalaman hidup, kegagalan kita, maupun kesuksesan kita. Bahkan dari media sosial sekalipun. Pergunakanlah media sosial dengan semestinya dan jangab pernah berhenti untuk belajar dan belajar.
Positif Thinking
Kita selalu dihadapkan dengan dua pilihan yaitu berpikir positif atau negatif. Berpikir positif lah terlebih dahulu walaupun kamu tidak menutup mata dengan sisi buruknya untuk berjaga-jaga. Karena dengan berpikir positif, aura positif akan terpancar begitu pula sebaliknya.
Jangan Putus Asa
Saat sedang susah, sangat bersemangat, kala mendapatkan nikmat, terbuai, dan senang malas-malasan. Diperlukan kemampuan untuk memilih jalan lurus, konsisten, dan agar terlepas dari jebakan setan. Jangan mudah putus asa, tapi tetaplah semangat.
Membuat tujuan-tujuan yang realistis.
Membuat target atau tujuan merupakan bentuk peningkatan kualitas diri. Buat tujuan yang hendak dicapai agar kita bersemangat dalam menjalani hidup. Salah satu hal yang membuat kita bersemangat dalam menjalani hidup adalah goals dan tujuan-tujuan yang kita rancang. Memiliki tujuan spesifik pun membuat kita merasa berprestasi tiap kali suatu goal telah dicapai. Entah itu goal untuk menurunkan berat badan, menabung untuk membeli barang yang memang dibutuhkan, atau bercita-cita untuk bekerja di perusahaan idaman, memiliki tujuan dalam hidup membuat kita bersemangat dan terus termotivasi. Dalam menciptakan tujuan tertentu dalam hidup, Anda harus merancangnya menjadi tujuan yang realistis. Tujuan tersebut harus jelas, bijak, dan berbasis waktu yang memang mungkin untuk dicapai.
Mengembangkan hobi
Tentu tak ada lagi hal yang menyenangkan selain terbenam dalam hobi dan aktivitas yang kita sukai. Memiliki hobi dan mengembangkannya membantu kita untuk mengekspresikan emosi sekaligus memberi motivasi untuk mengembangkan skill sebagai bentuk self-improvement. Kita bisa mengalokasikan waktu untuk melakukan aktivitas positif yang memang disukai sebagai bentuk dari self-improvement – entah itu fotografi, menulis, bermain game, dan hobi lainnya. Namun, lakukanlah aktivitas tersebut dengan bijak dan tidak berlebihan. Berlebihan dalam menekuni hobi dapat menimbulkan kebosanan dan menghilangkan rasa tertarik Anda di kemudian hari.
Belajar menerima umpan balik dari orang lain
Umpan balik atau feedback dari orang lain bermanfaat bagi diri Anda karena Anda bisa mendapatkan masukan yang positif sekaligus membangun (konstruktif). Umpan balik yang positif dapat dijadikan penyemangat agar Anda semakin terpacu meraih cita-cita. Sementara itu, umpan balik yang konstruktif dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri. Apa pun jenis yang Anda terima, jadikan umpan balik sebagai langkah agar Anda semakin bersemangat berkarya – bukan malah menurunkan kinerja.
Melihat kegagalan dari perspektif yang berbeda
Tentunya mustahil jika setiap tujuan yang ingin diraih selalu berhasil dan sukses. Adakalanya kita gagal dalam meraih tujuan tertentu yang berisiko memengaruhi kondisi psikologis. Ingat bahwa kegagalan bisa terjadi karena banyak faktor yang berkontribusi. Hindari perilaku menyalahkan diri sendiri saat gagal dan mencoba melihatnya dari perspektif yang berbeda. Misalnya, gagal mendapatkan suatu pekerjaan bisa dilihat bahwa ada kesempatan yang lebih baik tengah menanti. Kita juga bisa menceritakan masalah Anda pada sahabat dan orang terdekat. Mereka bisa memberikan perspektif yang berbeda untuk membantu Anda tetap bersemangat.
Kemampuan itu hanya mungkin ketika kita membekali diri dengan petunjuk Alquran, sunah, hati nurani, dan ilmu pengetahuan. Alquran dan sunah sebagai pemandu, ilmu pengetahuan alat untuk menjelaskan duduk persoalan, akal pikiran, dan hati nurani memutuskan apa yang akan dilakukan.
Allah SWT berfirman,
Artinya: “Dan janganlah mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawaban.” (QS al-Isra : 36).
Setiap pilihan tentu memiliki risiko yang harus dipertanggungjawabkan. Bekal ilmu pengetahuan akan memudahkan, melapangkan, dan jadi cahaya dalam gelapnya pilihan. Ingatlah, pancaindera, semua yang dimiliki, dan apa pun yang dilakukan tak ada yang luput dari pertanggungjawaban.
Kesulitan dan keberhasilan merupakan tantangan dalam tangga kehidupan untuk meningkatkan kualitas diri. Bersungguh-sungguh, jangan menyepelekan urusan dan bersegeralah mengerjakan sesuatu adalah kunci kesuksesan.
Memang kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok, bahkan jam, menit, dan detik berikutnya, tapi memaksimalkan ikhtiar saat ini merupakan kewajiban dan itulah sebaik-baiknya amalan.
Olehnya itu, kualitas diri sangat perlu ditingkatkan. Karena kualitas diri bisa menjadi gambaran seberapa jauh kita mengukur diri sendiri. Tak bisa dimungkiri semakin tinggi kualitas hidup seseorang akan semakin ketat standar diri yang harus dijaga.
Selain itu, kualitas diri juga memiliki peran penting dalam mencapai kesuksesan. Semakin tinggi kualitas, semakin besar pula peluang kesuksesan yang akan didapatkan.
Menjaga kualitas diri sangat penting namun sulit dilakukan. Ketika tak mampu mempertahankan kualitas diri, maka kita akan merasakan hidup tanpa makna, dan tidak berkembang.
**********
Penulis: Maulidiana Subhan
(Pengurus Mujahid Dakwah Media dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bulukumba)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com(Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)