MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR – Wujud perhatian Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia atas peningkatan kualitas kader dan pengurus diberbagai jenjang kelembagaan dibidang jurnalistik adalah menggelar Pelatihan Jurnalistik dengan tema “Menjadi Jurnalis Dakwah Kampus Indonesia”, Ahad (29/12/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan via Zoom Meeting yang dibuka secara resmi oleh Ketum PP LIDMI Sohib Solihin dan rangkaian open Caremony bersama Mas Imam Nawawi. Pelatihan Jurnalistik ini akan digelar selama 12 kali pertemuan yang di ikuti 25 lebih peserta dari berbagai perwakilan dakwah kampus dan PD LIDMI.
Dalam sambutannya, Shalihin mengungkapkan bahwa pelatihan jurnalistik adalah sarana untuk meningkatkan keterampilan sekaligus menyampaikan nilai-nilai peradaban melalui media.
“Menulis bukan hanya aktivitas biasa, tetapi bagian dari usaha menyampaikan nilai dakwah dan membangun peradaban. Para tokoh besar peradaban Islam, seperti Imam Al-Ghazali, telah memberikan contoh dengan karya-karya monumental yang menginspirasi umat,” ujarnya.
Hadir sebagai Open Caremony, Mas Imam Nawawi menegaskan bahwa menulis bagian penting dari merawat intelektualitas seseorang.
“Menulis bukan sekadar aktivitas mencatat, tetapi pekerjaan yang merawat intelektualitas dan mencerminkan kualitas akademis seseorang. Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator,” ujar Mas Imam Nawawi, mengutip perkataan H.O.S. Tjokroaminoto.

Ia mengingatkan bahwa hampir seluruh tokoh bangsa, sejak usia muda, berlatar belakang sebagai penulis dan jurnalis.
“Keteladanan tokoh Agus Salim yang dikenal sebagai penulis hebat sekaligus diplomat ulung. Saat beliau berada di Mesir dalam Delegasi Diplomatik Indonesia. Ketika diminta menunjukkan passport di bandara Kairo, Agus Salim dengan percaya diri menulis sesuatu di selembar kertas dan berkata, ‘Kertas ini senilai dengan passport’,” ceritanya.
Mantan Ketua Pemuda Hidayatullah tersebut mengajak para peserta untuk terus menulis. Menurutnya, mahasiswa yang tidak menulis, pada hakikatnya sedang menutup masa depannya sendiri.
Selaku pemateri Pelatihan Jurnalistik ini Muhammad Akbar turut mengajak peserta agar membangun kesadaran diri dalam membaca dan menulis.
“Kita harus membangun semangat membaca dan menulis yang tidak hanya teknis, tetapi juga filosofis. Mayoritas umat Islam mengalami penurunan literasi di tengah derasnya arus informasi global,” ungkap Founder Daar Al-Qalam tersebut.
“Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada edukasi teknis jurnalistik, tetapi juga menawarkan materi terintegrasi, seperti literasi berbasis Al-Qur’an dan Islamic worldview. Bagaimana menjadikan literasi sebagai kebutuhan dan jalan membangun peradaban,” tambahnya.
Reporter: Muh Akbar
Editor: Admin MDcom