Belum lama ini, tepatnya 30 November 2023, Laznas BMH menerima anugerah sebagai “Filantropi Indonesia dengan Pengembangan Masyarakat Pesisir” dalam Anugerah Syariah Republika di Jakarta.
Penghargaan itu tepat 12 jam selepas penulis berkunjung ke masyarakat pesisir yang ada di Desa Suliliran, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Sebagaimana jamak dipahami, Kabupaten Paser merupakan daerah yang memiliki 205 km garis pantai yang memanjang dan berkelok dari selatan ke utara.
Penulis sendiri memerlukan waktu 7 jam perjalanan dengan mobil dari Kota Balikpapan ke Desa Suliliran. Satu jam perjalanan di antaranya mesti ditempuh dengan menyeberangi teluk Balikpapan dari Pelabuhan Kariangau menuju Pelabuhan Penajam.
Geliat Dakwah
Setiba di Desa Suliliran, penulis langsung bertemu masjid dan sebuah ruangan yang disebut menjadi pusat pembelajaran Al-Qur’an anak-anak dan remaja di desa tersebut.
Menariknya, anak-anak dan remaja itu tidak saja berasal dari daerah masjid yang berada di tepi Sungai Suliliran. Sebagian juga ada yang berasal dari desa seberang.
Jadi mereka datang mengaji setiap hari dengan diantar dan dijemput oleh orang tua, kakek atau tetangga dengan perahu kayu.
Kepada anak-anak itu, penulis bertanya, tidak takut mengaji pakai perahu. Mereka menggelengkan kepala. “Sudah biasa,” kata sebagian yang lain.
Belum lama berlangsung pemandangan itu, jelang adzan Maghrib berkumandang tidak kurang dari 7 warga datang dengan perahu masing-masing.
Mereka hendak mendirikan shalat berjama’ah Maghrib dan Isya. Kata dai BMH, Ustadz Abdul Rahim, masyarakat sekarang mulai konsisten sholat berjamaah lima waktu.
Padahal saat penulis datang ke lokasi itu, suasana gerimis dan bagi penulis, suasana sungai dengan arus yang deras itu sangat tidak bersahabat. Namun, bagi warga setempat, itu pemandangan yang biasa saja.
Dukungan BMH
Ustadz Abdul Rahim yang telah berdakwah di Desa Suliliran sejak 2013 merasa sangat terbantu sejak hadirnya Laznas BMH.
“Saya dahulu berdakwah memang, tapi sendiri. Alhamdulillah ada BMH sejak 2019, dakwah terasa lebih ringan, ada temanlah. Jadi sekarang saya dibantu motor dakwah, perahu dakwah dan dukungan dakwah lainnya. Terasa sekali sangat membantu ini dakwah kami di desa begini,” ungkap pria 44 tahun itu.
Ayah dari enam anak itu pun mengaku dakwah semakin semangat. Sekarang ada tujuh titik lokasi dakwah yang setiap bulan sudah menanti kehadirannya.
Ada majelis taklim, ada pengajian, ada belajar membaca Al-Qur’an dan ada pengajian rutin.
“Sekarang semua saya datangi dengan lebih mudah. Ada motor dari BMH, ada perahu juga dari BMH. Dahulu saja sendiri semangat saya dakwah, apalagi sekarang ada teman, ada BMH,” ungkapnya berseloroh.
Kekuatan Zakat
Kalau kita cermati, zakat dengan gaya kelola Laznas BMH telah memberdayakan masyarakat pedalaman dan pesisir. Zakat jadikan dakwah kian menggeliat.
Melalui zakat dakwah Islam dapat terus eksis dan diperluas cakupannya, bahkan dapat membantu pemerintah menegakkan amanah konstitusi, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bagaimana tidak kala dana zakat diberdayakan untuk dai dalam berdakwah, kemudian warga dan anak-anak yang tak terjangkau teknologi dan SDM unggul secara kognitif itu tetap bisa mengakses tempat belajar membaca dan menulis Al-Qur’an. Itu satu wujud konkret pendidikan yang sangat mendasar bagi warga negara Indonesia, yang semestinya jadi layanan pemerintah atas nama konstitusi kepada warga negara.
Dalam kata yang lain dana zakat telah memudahkan pemerintah menjalankan amanah konstitusi satu sisi. Kemudian sisi lain, zakat juga menyelamatkan anak bangsa dari kegelapan dalam arti kebodohan dan ketertinggalan.
Menariknya, semakin umat Islam yang masuk kategori sebagai orang yang wajib membayar zakat (muzakki) sadar akan perintah penting ini, mereka akan semakin tumbuh menjadi insan produktif, punya etos kerja yang baik, memiliki etika atau akhlak kerja yang bagus, serta mendorong tersedianya sumber dana pembangunan umat. Demikian seperti dituliskan oleh Prof Dr KH Didin Hafidhuddin dalam bukunya “Agar Harta Berkah & Bertambah.”
Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa penghargaan dari Anugerah Syariah Republika kepada Laznas BMH sebenarnya adalah sisi pembuktian bahwa umat Islam yang sadar zakat telah mendorong geliat dakwah dan kemajuan pendidikan umat di wilayah pesisir. Penghargaan itu milik umat Islam semua.
Dan, BMH hanya satu dari sekian banyak lembaga amil zakat yang menjadi pilihan umat Islam menunaikan zakat, infak dan sedekah.
*********
Penulis: Ustadz Imam Nawawi, M.Pd.I
(Kepala Humas BMH Pusat, Ketua Umum Pemuda Hidayatullah dan Pengasuh masimamnawawi.com)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)