MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR – Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik bersama Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat mengadakan Siminar di Kampus 1 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Selasa (23/05/23).
Seminar ini yang di namakan Mimbar Pikiran dan bertemakan “Mahasiswa Menyambut Perubahan”, yang diikuti oleh 1.500 peserta dari berbagai kalangan. Kegiatan ini menghadirkan Narasumber dari luar dan terkenal bahkan sering muncul di layar televisi Nasional yakni: Rocky Gerung (Pakar Politik), Andi Sinulingga (Penggagas Kolaborasi Jakarta), dan Saut Situmorang (Mantan Komisioner KPK Pimpinan KPK Periode 2015-2019).
Syahrir Karim, Ph.D (Ketua Prodi Ilmu Politik UIN Alauddin) dan Fajar, S.Sos., M.Si (Dosen Ilmu Politik UIN Alauddin) Juga Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.
Ketua HMJ Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar Muhammad Faturrahman Sekaligus Panitia pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kolaborasi Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik dengan Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Dirinya juga Menyapaikan kegiatan ini adalah Forum Diskusi yang Bernama, Mimbar Fikiran dengan Tema “Mahasiswa Menyambut Perubahan”
“Jika didalam teori John Locke dengan Montesquieu itu berbicara mengenai tentang pembagian kekuasaan, namun menurut saya Mahasiswa juga memiliki kuasa, kuasa dalam menentukan arah bangsa,” kata Muhammad Faturrahman saat sambutan
Ia juga menyapaikan kepada mahasiswa dengan kegiatan ini mampu mengubah mindset teman-teman mahasiwa dalam menyambut perubahan itu.
“Artinya bahwa Mahasiswa juga mempunyai kekuatan (power) yang besar untuk menentukan arah bangsa kita hari ini. Oleh karena itu, adanya forum ini semoga teman-teman Mahasiswa keluar dari forum ini dapat tercerahkan pemikirannya oleh para Narasumber kita pada hari ini,” pungkasnya
Ketua Prodi Ilmu Politik UIN Alauddin Syahrir Karim, Ph.D, Dalam Sambutannya mengungkapkan,Demokrasi itu harus dibangun dengan ide, demokrasi harus dibangun dengan gagasan.Sekarang ini harus dibangun sebuah proses yang namanya Berkonflik dengan Gagasan.
“Dan saya kira suasana seperti ini adalah suasana yang sangat kita rindukan. Kampus adalah laboratorium ilmiah dimana kita bisa saling berbagi ide, berbagi gagasan dan ruang kita untuk saling berbantah. Dan saya kira hari ini adalah momentum untuk kita berbagi ide dengan kawan kawan yang menjadi pemateri pada hari ini,” ungkapnya.
“Reformasi itu tidak kita lalui sebagai sebuah proses ilmiah sejarah saja, ini yang salah. Reformasi adalah sebuah perjuangan dan perjuangan itu harus ada sampai hari ini,” tambahnya.
Rocky Gerung yang hadir sebagai Pakar Politik dan pakar Filsafat, membawakan materi dengan gaya khasnya membuat audiens terkesima saat membahas tetang calon pemimpin negara kedepan.
“kita perlu standar itu di depan! Filter pertama, Etihcability, filter kedua adalah Intelektualitas! Karena pemimpin masa depan harus duel dengan pemimpin-pemimpin dunia, ga bisa sekedar bawa kertas 3 halaman untuk dibaca, ga bisa. Baru standar yang ketiga, elektabilitas. Jadi calon presiden ini mesti kita filter dengan 3 standar yakni : Ethicability, Intellectuality, Electability,” imbuhnya.
Sebagai Pakar Filsafat Politik, Rocky Gerung menyebut forum ini sudah tepat sebagai mimbar pikiran untuk menguji stadar tesebut.
“Dimana dua standar itu diuji? Prioritas diuji didalam komunitas, komunitas Agama terutama. Tapi intelektualitas hanya bisa diuji dikampus, ga bisa intelektualitas diuji diatas panggung dangdut,” kata bung rocky sambil tersenyum dengan gaya khasnya.
“Jadi udah benar sekarang kita pake forum ini sebagai Mimbar Pikiran! Dan pikiran hanya disebut pikiran kalo dipersoalkan. Kalo saya mengucapkan pikiran Anda ngga persoalkan, itu artinya saya sedang berdo’a, jangan diganggu. Itu beda berfikir dan berdo’a,” tambahnya.
Laporan: Ahmad Robbani
Editor: Admin MDcom