MUJAHIDDAKWAH.COM, DEPOK — Ustadz Bendri Jaisyurrahman mengungkapkan, “Kaum Luth kaum yang menjijikkan, lebay, berlebihan, dan sok suci.” Meskipun seorang profesor atau doktor, sambungnya, kalau ia membetulkan perilaku menyimpang ini, maka ia kaum yang lebay (berlebihan) dan bodoh.
“Karena siapa pun yang membenarkan perilaku menyimpang tersebut, berarti ia telah membohongi nalurinya,” tegasnya.
Kaum Luth merupakan kaum yang berlebihan, baik dari cara berpakaian, berjalan, bahkan cara bercinta mereka juga berlebihan. Mereka (kaum homoseksual) kalau sudah cemburu akan berlebihan, bahkan sampai mengarah ke pembunuhan. Maka, dalam Islam kita diajarkan untuk tidak lebay dalam keseharian, karena lebay akan menjerumuskan hidup kita.
Penggiat Kekokohan Keluarga dan Parenting tersebut dalam sebuah seminar bertajuk LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) pernah menjelaskan.
“Homoseksual itu adalah wujud dari ketidakpuasan naluri seseorang yang tidak pernah puas,” ujarnya.
Ustadz kelahiran Jakarta tahun 1981 itu pun kemudian menambahkan bahwa syahwat ini sangat mungkin menular dari berapa orang sampai ke banyak orang. Maka dari itu, pelaku dosa homoseksual sering diluluhlantakkan. Sebagaimana kaum Luth yang diazab Allah SWT dan dihancurkan.
Dalam al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 80-84 disebutkan, “Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, ‘Mengapa kamu melakukan perbuatan yang keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini).’ Sungguh, kamu sekalian telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan-perempuan. Bahkan kamu sekalian benar-benar kaum yang melampaui batas. Dan jawaban mereka tidak lain hanya, ‘Usirlah dia dan pengikutnya, kecuali istrinya. Dia (istrinya) termasuk orang-orang yang tertinggal.’ Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat dosa itu.”
Pada keempat ayat di atas jelas terlihat, bagaimana perilaku kaum Luth yang telah melawan fitrah dan menentang Nabi Allah. Kemudian lihatlah bagaimana kesudahan orang yang mendukung perilaku menyimpang tersebut, seperti nasib istri Nabi Luth AS. Maka, berhati-hatilah bagi siapa pun yang mendukung suatu keburukan, ia pun akan mendapatkan keburukan serupa.
Reporter: Muh Akbar
Editor: Admin MDcom