MUJAHIDDAKWAH.COM, YOGYAKARTA – Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia (FMDKI) Daerah Istimewa (D.I) Yogyakarta adakan Kajian Mahasiswa Baru bertema “Mental Health for A Better Ngampus Life”, Ahad (21/08/2022).
Kegiatan ini berlangsung di Masjid Mardliyah Islamic Center Universitas Gadjah Mada (UGM) dan dihadiri oleh 59 peserta dari berbagai kampus.
Adapun mahasiswa yang hadir berasal dari UGM, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sarjanawiyata8 Tamansiswa, Universitas Pembangunan Nasional, UIN Sunan Kalijaga, Stiker Surya Global, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Solusi Bisnis Indonesia.
Nurul Islam Miyati selaku ketua FMDKI D.I Yogyakarta berharap, melalui kegiatan ini mahasiswi bertambah literasi mental healthnya, sehingga apabila ia berkondisi kurang baik, maka dia akan mengadu kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Semoga peserta semakin menyadari fitrahnya sebagai hamba sangat butuh kepada Allah Subhanahu Wata’ala sehingga dalam kondisi mental yg kurang baik, stress, pelarian mereka bukan hal-hal yang berbau duniawi, melainkan keterikatan ruhiyah,” harapnya.
Dalam acara tesebut, panitia menghadirkan seorang psikolog Klinis UGM, Wirdatul Anisa, selaku pemateri pertama yang menyampaikan bahwa kesehatan mental sama seperti kondisi fisik fluktuatif.
“Sehat mental sama seperti kondisi fisik yang bisa naik turun. Saat kondisi mental menurun, kita perlu melakukan self care, mengelola stress sehingga kondisi mental bisa naik menjadi sehat lagi,” ujarnya.
Konselor di @temanbaik_kamu tersebut mengingatkan peserta untuk menyadari kondisi mentalnya dan melakukan ikhtiar untuk menjadi sehat kembali.
“Yang terpenting adalah menyadari kondisi mental kita dan melakukan ikhtiar untuk menjadi sehat kembali. Sama halnya ketika sakit fisik, saat sakit kita ada upaya untuk berobat, untuk istirahat agar kondisi kita sehat kembali,” tegasnya.
Pada pemaparan materi kedua, Ustazah Nurul Kumala Sari, daiyah dan penggiat dakwah Istimewa Yogyakarta, menyeru peserta untuk memperbanyak membaca zikir dan Al-Qur’an.
“Saat berada di lampu merah, ayo mulai berzikir. Itu lebih baik daripada menunggu atau menghitung detik lampu berganti,” ungkapnya.
Ustazah Nurul, sapaan akrabnya juga mengajak peserta untuk terus berada dalam circle kebaikan.
“Kita harus punya komunitas mengaji, tak apa jika kita pilih-pilih teman. Seperti yang dikatakan Rasulullah, agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut hadir pula undangan dari perwakilan lembaga dakwah kampus yang ada di Yogyakarta.
Laporan: Fitria
Editor: Wahyuni