MUJAHIDDAKWAH.COM, OMAN – Duta Besar RI untuk Kesultanan Oman dan Republik Yaman, Irzan Djohan, kagum dengan semangat dua pemuda Gorontalo, Andy Harvin Thaib (26) dan Chairul Ma’atini (27), yang bersepeda dari Gorontalo menuju Makkah. Keduanya kini telah berada di Kota Muskat, Ibukota Kesultanan Oman, sebelum melanjutkan gowes mereka ke Uni Emirat Arab (UEA).
Dubes Irzan Djohan menyambut Andy Harvin dan Chairul Ma’atini langsung di gerbang KBRI Muskat. Menurutnya, dengan semangat berhaji yang tinggi, keduanya sudah bisa sampai di Oman, setelah menempuh perjalanan dari Gorontalo kurang lebih sudah setahun terakhir.
“Inilah salah satu anak muda yang punya tekad kuat dalam melaksanakan niatnya, Insha Allah akan sampai ke tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji,” ujar Dubes Irzan. KBRI kata dia membantu sepenuhnya kebutuhan dua pemuda ini selama beada di Oman.
“Mereka berdua memulai perjalanan mereka dari Gorontalo pada tanggal 6 juni 2021, dan tiba di Muscat, Oman, pada tanggal 7 Juni 2022. Tujuan akhir mereka adalah kota Makkah karena niat awal berangkat dari Gorontalo adalah untuk menunaikan ibadah haji,” tulis Dubes Irzan dalam akun instragramnya @irzandjohan.
Kendati sudah tiba di Oman, namun ternyata Andy Harvindan Chairul belum mengantongi visa haji. Kendala itu yang membuat keduanya membutuhkan waktu lama untuk bisa mencapai Arab Saudi. Padahal visa haji merupakan persyaratan utama bagi warga negara asing untuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Andy Harvin kepada Gorontalo Post via whatsapp mengaku, teman bersepeda mereka yang dari Singapura, juga tujuan Arab Saudi sudah lebih dulu tiba di Makkah, lantaran telah mengantongi visa masuk Saudi saat dari Thailand. Visa itu didapatkan dengan harga yang lumayan mahal. Andy mengaku tak punya cukup dana untuk bisa seperti itu, sebab biaya perjalanan mereka selama ini, lebih besar bersumber dari hasil penjualan marchandise.
Sebelumnya, saat di Thailand, mereka memutuskan untuk langsung ke Oman dengan pesawat udara, pertama karena faktor keamanan, seperti, Myanmar, India dan Yaman yang masih bergejolak, serta waktu yang mepet dengan pelaksanaan ibadah haji. Anggota Mapala UNG ini menyebutkan, solusi untuk mendapatkan visa haji, yakni dengan akan mendatangi Kedutaan Saudi yang ada di Abu Dhabi atau Embassy Of Kingdom Of Arab Saudi UAE.
“Kami masih mau berusaha datang ke Kedutaan Saudi yang ada di Abu Dhabi, bawa proposal untuk dapatkan visa haji, tapi belum tau visa haji yang bagaimana nanti yang bisa kami dapatkan. Kami berharap ada kebijakan tersendiri dari Kerajaan Arab Saudi untuk kami,” harap Andi.
Sebelumnya kata Andi, dirinya bersama Chairul berangkat ke Oman dari Bandara Internasional Suvarnhabhumi, Bangkok lewat jalur udara. Pasalnya, ada beberapa negara seperti Yaman yang tidak bisa dilewati menggunakan sepeda atau gowes karena dianggap tidak kondusif disebabkan adanya konflik.
“Saat ke Oman sepeda yang kami tunggangi telah kami pisah-pisah dan dipacking dengan rapi menggunakan kardus agar aman dari Bangkok hingga Muscat, Oman,” kata Andi. Setelah dari Muscat, Oman, keduanya melanjutkan lagi perjalanan naik sepeda menuju UAE.
Mereka berharap doa masyarakat Gorontalo, agar di UAE mereka bisa mendapatkan visa haji dari Kerajaan Arab Suadi. Selama perjalanan, Andy Harvin mengaku mengalami banyak kendala, misalnya bocor ban, dan ketersediaan makanan halal di negara yang mayoritas non muslim.
“Jadi rute kami hanya Singapura, Malaysia, Thailand, kemudian ke Oman dan Insya Allah dua hari lagi tiba di UAE dan terakhir Arab Saudi. Di UAE kami berjuang untuk mendapatkan visa haji dari keduataan Saudi di UAE, doakan kami berhasil,” harap Andi.
Sebelumnya Setelah Andi dan Chairul bertolak dari Kota Gorontalo naik sepeda Ahad 06 Juni 2021 lalu. Keduanya melintasi jalan trans sulawesi hingga Makassar, kemudian menyeberang ke pulau Jawa hingga Jakarta, dan ke Batam lalu ke Singapura, Malaysia dan Thailand.
Sumber: Gorontalo Post
Editor: Admin MDcom