MUJAHIDDAKWAH.COM, BATAM – Laznas BMH Perwakilan Kepulauan Riau terus aktif menyalurkan kebaikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal ini seiring dengan derasnya kepedulian umat untuk program sosial, utamanya program sumur bor yang dapat mengatasi terjadinya krisis air bersih.
Sekitar 130 KK dan 800 jiwa berdiam di Pulau Air, kelurahan Lenggong, Batam. Seratus persen warganya muslim.
“Disebut Pulau Air karena terletak di dataran rendah sehingga saat pasang air laut kerap menggenangi daratannya. Meski namanya Pulau Air, namun ternyata ketersediaan air bersih di pulau ini sangat memprihatinkan,” terang Kepaa BMH Perwakilan Kepulauan Riau, Abdul Aziz belum lama ini.
“Alhamdulillah BMH Kepri telah membangun satu unit sumur bor, namun, peruntukannya diprioritaskan untuk masjid, karena saudara-saudara kita kaum muslimin di Pulau Air kerap kehabisan air untuk sekadar berwudhu,” imbuhnya.
Sumur bor ini adalah yang kedua dalam waktu yang tidak terlalu lama BMH realisasikan di Pulau Air.
“Saat ini, masih dibutuhkan 4 (empat) sumur bor lagi, dan pada kesempatan ini BMH melakukan penyaluran atau realisasi program sumur bor untuk masyarakat Pulau Air, dengan titik yang berbeda,” jelas Aziz.
Hanya terdapat dua sumur tua dengan debit air yang terbatas, sehingga setiap hari hanya 6 KK yang digilir mendapat jatah air, masing-masing satu drum, sangat jauh dari kebutuhan air bersih warga untuk sehari-hari termasuk untuk beribadah.
Untuk menutupi kebutuhan air bersih, emak-emak harus mengayuh dayung dengan sampan, menempuh perjalanan ke pulau-pulau kosong melintasi ombak menghadapi resiko untuk menimba air genangan air.
“Kadang kami hanya mendapat satu jerigen untuk dibawa pulang,” ujar Mak Item, lirih.
Program ini membuat warga Pulau Air sangat bahagia. Salah satu tokoh masyarakat Taharuddin menyampaikan bahwa adanya sumur bor ini memudahkan mereka untuk kebutuhan kebersihan, makan dan minum serta ibadah.
“Terima kasih kepada BMH. Semoga Allah membalas kebaikan para donatur dengan ganjaran amal jariyah dan rezeki yang berlipat ganda. Kami tidak lagi harus bergantung pada sumur tua yang memang tidak lagi memadai,” tutupnya.
Laporan: Imam Nawawi
Editor: Muhammad Akbar