عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ. (رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu : Bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik jika tidak bisa maka (lebih baik dia) diam.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :
Lisan merupakan salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Lisan merupakan anggota badan manusia yang cukup kecil jika dibandingkan anggota badan yang lain. Akan tetapi, ia dapat menyebabkan pemiliknya ditetapkan sebagai penduduk surga atau bahkan dapat menyebabkan pemiliknya dilemparkan ke dalam api neraka.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya setiap muslim memperhatikan apa yang dikatakan oleh lisannya, karena bisa jadi seseorang menganggap suatu perkataan hanyalah kata-kata yang ringan dan sepele namun ternyata hal itu merupakan sesuatu yang mendatangkan murka Allah Ta’ala.
Imam Syafi’i menjelaskan makna hadits di atas adalah, “Jika engkau hendak berkata maka berfikirlah terlebih dahulu, jika yang nampak adalah kebaikan maka ucapkanlah perkataan tersebut, namun jika yang nampak adalah keburukan atau bahkan engkau ragu-ragu maka tahanlah dirimu (dari mengucapkan perkataan tersebut).”
Sesuatu yang paling berat bagi seseorang adalah menjaga lisannya karna balasannya adalah neraka, sebagaimana hadits dari sahabat Mu’adz bin Jabal rhadiyallahu anhu beliau bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tentang amalan yang dapat memasukkannya ke dalam surga dan menjauhkannya dari neraka, kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan tentang rukun iman dan beberapa pintu-pintu kebaikan, kemudian Rasulullah bertanya :
“Maukah kujelaskan kepadamu tentang hal yang menjaga itu semua?” Kemudian beliau memegang lisannya dan berkata: “Jagalah ini” Lalu Mu’adz bertanya: “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa dengan sebab perkataan kita?” Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab : “Celakalah engkau wahai Mu’adz, Tidaklah manusia tersungkur di neraka di atas wajah mereka atau di atas hidung mereka melainkan dengan sebab lisan mereka.” (HR. At-Tirmidzi).
Dan kabar gembira bagi muslim yang dapat menjaga lisannya, sebagaimana yang dijanjikan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam melalui sabdanya :
“Barangsiapa yang dapat menjamin bagiku [menjaga] apa yang ada diantara dua janggutnya (dihadits lain “dua bibirnya”) dan apa yang ada diantara dua kakinya (dihadits lain “dua pahanya”), Maka aku jaminkan baginya Surga.”
Semoga Allah selalu memberi kita taufik dan hidayah-Nya dalam menjaga lisan kita dan semoga kita tidak termasuk orang-orang yang lalai lagi Aamiin Yaa Robbal Aalamiin…
**********
Penulis: Maulidiana Subhan
(Pengurus Mujahid Dakwah Media dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bulukumba)
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)