Ada yang Mengaku muslim, namun alergi terhadap ajaran Islam. Pemikirannya selalu menyudutkan syariat Islam. Hukum-hukum Allah dianggap tidak otentik yang merupakan karya dari oknum penguasa Islam yg tidak lepas dari unsur politik.
Atau juga melalukan berbabagai studi riset syariat yg berujung kesimpulan bahwa syariat adalah produk budaya, bukan datang murni dari Tuhan. Inilah ciri muslim yang berpikiran orientlis.
Bukan tanpa alasan untuk dikatakan sebagai muslim orientalis. Sebab aktivitas mereka ini beraviliasi atau bisa juga dikatakan sama dengan aktivitas orientalis.
Dr. Mahmud Hamdi Zaqzuq dalam bukunya “Orientalisme dan Latar Belakang Pemukirannya” mengatakan bahwa Misi keagamaan orientalisme ada tiga Yaitu: pertama, menyerang Islam dan mencari titk kelemahannya, menyakinkan orang lain bahwa agama Islam adalah agama yang diambil dari agama Nasrani dan Yahudi. Kedua, memelihara penganut Nashrani dari bahay Islam dengan cara menutupi kkebenaran (Islam). Ketiga, Misi Zending dan pengkristenan orang-orang Islam.
Dr Syamsuddin Arief dalam bukunya “Orientalisme dan Diabolisme Pemikiran” menjelaskan bahwa para orientalis ini menyerang pokok ajaran Islam semisal Al-Qur’an, Hadits, Aqidah, Syariat dan tasawuf. Tujuan para orientalis ini tidak ada yang lain kecuali ingin merobohkan sendi-sendi ajaran Islam, ini sangat tendeaius.
Hari ini, muslim orientalis itu muncul lagi, kebenciannya terhadap syariat itu dikemas dalam karya seni berupa film. Cadar digambarkan dalam film tersebut sebagai peran watak antagonis yang wajib diperangi. Simbol Islam untuk menutup aurat ini, diframing sebagai simbul milik radikalisme yang tidak mencintai negara.
Nasionalisme yang lahir dari perut Barat liberal diposisikan sebagai kebenaran dan dibenturkan dengan syariat hukum Allah. Tidak tanggung-tanggung sebuah lembaga keagamaan dicatut oleh komunitas muslim orientalis ini.
Perilaku muslim orientalis ini, jika dikaji dalam perspektif Al-Qur’an, akan ditemukan kesamaannya dengan perilaku kaum munafiq. Adalah Qs an-Nisa 61
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَىٰ مَا أَنزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنكَ صُدُودًا (61)
Artinya: Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa perilaku orang munafiq ialah mereka penentang hukum Allah. Munafiq, sebagaimana jama’ dipahami dalam Islam ialah orang-orang yg secara dhohir beragama Islam, namun batinnya benci kepada ajaran Islam.
Maka tidak berlebihan mengatakan kepada muslim yang berpikiran orientalisme ini sebagai bagian dari para munafiq, sebab perilaku mereka alergi, benci dan memusuhi syariat Allah. Keberadaan kaum munafiq ini sulit dideteksi secara kasat mata, namun mudah diketahui, jika memggunakan Al-Qur’an.
************
Penulis: Muh Saad
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel : www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)