MUJAHIDDAKWAH.COM, LUWU UTARA – Pasca bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Luwu Utara pertengahan lalu, puluhan ribu warga terdampak masih mengungsi. Lokasi pengungsian tersebar di beberapa titik. Iduladha pun mereka rayakan dalam keterbatasan kondisi di tenda pengungsian.
Sebagian besar warga masih fokus memenuhi kebutuhan pokok mereka di pengungsian maupun menengok kondisi rumah mereka yang tersapu banjir bandang. Tak terpikirkan bagi mereka untuk menyelenggarakan kurban, utamanya di saat kondisi ekonomi keluarga terpuruk akibat bencana tersebut.
Pada Idul Adha ini, Global Qurban – ACT Sulawesi Selatan menghadirkan kebahagiaan kurban bagi warga terdampak banjir Masamba, Luwu Utara. Sabtu (1/8), 10 sapi kurban dari dermawan Indonesia diberikan untuk mereka. Penyembelihan sapi kurban dilakukan di Kelurahan Baliase, Kecamatan Masamba dan Desa Malimbu, Kecamatan Sabbang.
“Alhamdulillah, kemarin kami menyembelih 10 ekor sapi. Daging-daging kurban didistribusikan kepada ratusan keluarga terdampak banjir bandang Luwu Utara. Kami juga mendirikan dapur umum untuk memasak sebagian daging kurban. Hidangan kurban dinikmati sebagai menu makan sian bagi warga di sejumlah titik pengungsian,” kata Kepala Cabang Global Qurban – ACT Sulawesi Selatan Catherin Imran, Ahad (2/8).
Tini, warga di Desa Malimbu, amat bersyukur bisa menikmati momen memasak bersama di dapur umum. Meski masih dalam keadaan pemulihan pascabencana, ia senang dapat menikmati kurban seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Senang sekali bisa masak, berkumpul, dan makan bersama di dapur ini. Terima kasih banyak, semoga makin berkah rezekinya,” ungkap Tini.
Hingga memasuki hari kedua tasyrik, Ahad (2/8) sebanyak lebih dari 22 ribu hewan kurban telah didistribusikan di berbagai wilayah di Indonesia hingga 34 negara di dunia yang dilanda krisis kemanusiaan.
“Alhamdulillah, terima kasih bagi para dermawan yang sudah menyalurkan hewan kurbannya melalui Global Qurban – ACT. Insyaallah, pendistribusian kurban akan berlangsung hingga hari tasyrik ketiga,” pungkas Catherin.
Laporan: Mustafa Mathar
Editor: Muhammad Akbar