• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Tulisan
  • Beriklan
  • Support Mujahid Dakwah
Minggu, Juni 26, 2022
Mujahid Dakwah
Advertisement
  • HOME
  • ARTIKEL
    • All
    • Adab & Ibadah
    • Al-Qur'an & Hadits
    • Aqidah & Manhaj
    • Fiqih Islam
    • Sirah Nawabiyah
    Mentauhidkan Kekuasaan dan Kesempurnaan Allah adalah Kembali ke Fitrah

    Mentauhidkan Kekuasaan dan Kesempurnaan Allah adalah Kembali ke Fitrah

    Menikah Beda Agama, Bolehkah?

    Menikah Beda Agama, Bolehkah?

    Hidup Sebagai Ibadah, Bukti Penghambaan Kepada Allah

    Hidup Sebagai Ibadah, Bukti Penghambaan Kepada Allah

    Allahpun Enggan Mensucikan Hati Mereka

    Tawakal yang Paling Tinggi

    Valentine Day, Maksiat Berbingkai Kasih Sayang

    Valentine Day, Maksiat Berbingkai Kasih Sayang

    Mengucapkan Selamat Natal, Bagian Dari Toleransi?

    Mengucapkan Selamat Natal, Bagian Dari Toleransi?

    Manhaj Salaf Dalam Menyikapi Kesalahan

    Manhaj Salaf Dalam Menyikapi Kesalahan

    Boleh Beribadah Dengan Niat Dapat Rizki?

    Boleh Beribadah Dengan Niat Dapat Rizki?

    Jati Diri Pemuda Muslim (Bag 4)

  • KHAZANAH
    • All
    • Biografi
    • Islam & Indonesia
    • Pendidikan & Ilmu
    • Sejarah Islam
    • Tazkiyatun Nafs

    Sejarah Ulama Nusantara (Bag 13): Syekh Abdur Rauf as-Singkili, Penegak Dakwah Islam di Aceh

    Anies Diserang dengan Isu Khilafah

    Piagam Jakarta adalah Kompromi Bangsa

    Setelah Kita Dimasukkan ke Liang Kubur…

    Nasehat yang Menggugah, Dialah Kematian

    Nasehat untuk Thullabul Ilmi

    Nasehat untuk Thullabul Ilmi

    Putra Abu Jahal Menjadi Mujahid Handal

    Putra Abu Jahal Menjadi Mujahid Handal

    Islam, Pancasila dan Keindonesian

    Islam, Pancasila dan Keindonesian

    Trending Tags

    • KABAR INDONESIA
      • All
      • Berita Nasional
      • Hukum & Politik
      • Info Kegiatan
      • Kabar Kampus
      • Kabar Ummat
      • Sekolah & Universitas
      Hadiri Pernikahan 9 Santri Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Danny Berpesan Jagai Anak Ta

      Hadiri Pernikahan 9 Santri Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Danny Berpesan Jagai Anak Ta

      Terima Penghargaan, Anak Pedagang di Bone Masih Kelas 2 SD Hafal 8 Juz Al Quran

      Terima Penghargaan, Anak Pedagang di Bone Masih Kelas 2 SD Hafal 8 Juz Al Quran

      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

      6 Staf Holywings Promo Minuman untuk ‘Muhammad’ Dijerat Pasal Penistaan Agama

      Hapus Kesan Negatif, Suporter Sepak Bola Bangun Masjid di Ciomas

      Hapus Kesan Negatif, Suporter Sepak Bola Bangun Masjid di Ciomas

      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

      Guru SDIT Wahdah Islamiyah Terpilih Jadi Peserta Terbaik Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka di Malang

      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

      Trending Tags

      • KALAM
        • All
        • Akhir Zaman
        • Ghazwul Fikr
        • Jihad Fisabilillah
        • Khutbah Jum'at
        • Siyasah Syar'iyyah
        Materi Khutbah Jumat: Keutamaan dan Kemuliaan Ibadah Qurban

        Materi Khutbah Jumat: Keutamaan dan Kemuliaan Ibadah Qurban

        Materi Khutbah Jumat: Kecaman Terhadap Penghina Nabi Muhammad

        Materi Khutbah Jumat: Kecaman Terhadap Penghina Nabi Muhammad

        Materi Khutbah Jumat: Al-Aqsha Memanggil Kita

        Materi Khutbah Jumat: Al-Aqsha Memanggil Kita

        Materi Khutbah Jumat: Adzan, Suara Panggilan Menuju Allah yang Maha Rahman

        Materi Khutbah Jumat: Adzan, Suara Panggilan Menuju Allah yang Maha Rahman

        Materi Khutbah Jumat: Mahalnya Hidayah

        Materi Khutbah Jumat: Mahalnya Hidayah

        Materi Khutbah Jumat: Valentine’s Day Budaya Maksiat Berkedok Hari Kasih Sayang

        Materi Khutbah Jumat: Valentine’s Day Budaya Maksiat Berkedok Hari Kasih Sayang

        Materi Khutbah Jumat: Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian

        Materi Khutbah Jumat: Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian

        Materi Khutbah Jumat: Bersaing Menggapai Surga Tertinggi

        Materi Khutbah Jumat: Bersaing Menggapai Surga Tertinggi

        Materi Khutbah Jumat: Masjid Sebagai Mercusuar Kebangkitan Islam

        Materi Khutbah Jumat: Masjid Sebagai Mercusuar Kebangkitan Islam

        Materi Khutbah Jumat: Toleransi dalam Pandangan Islam

        Materi Khutbah Jumat: Toleransi dalam Pandangan Islam

        Materi Khutbah Jumat: Anjuran Bersikap Optimis

        Materi Khutbah Jumat: Anjuran Bersikap Optimis

        Materi Khutbah Jumat: Manfaat Gunung bagi Kehidupan Umat Manusia

        Materi Khutbah Jumat: Manfaat Gunung bagi Kehidupan Umat Manusia

        Materi Khutbah Jumat: Bertakwa di Usia Muda

        Materi Khutbah Jumat: Bertakwa di Usia Muda

      • MUSLIMAH
        • All
        • Cinta Dunia
        • Jendela Hati
        • Parenting
        • Ramadhan
        • Tips Bahagia
        3 Tips Agar Bahtera Rumah Tanggamu Indah

        3 Tips Agar Bahtera Rumah Tanggamu Indah

        Ungkapan Cinta: Sedih dan Tangis Kasih Sayang

        Ungkapan Cinta: Sedih dan Tangis Kasih Sayang

        Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

        Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

        Takaran Cinta Agar Hati Tak Kecewa

        Takaran Cinta Agar Hati Tak Kecewa

        Beginilah Harusnya Mendidik Anak Zaman Sekarang

        Beginilah Harusnya Mendidik Anak Zaman Sekarang

        Bentengi Diri dari Fenomena Jatah Mantan

        Bentengi Diri dari Fenomena Jatah Mantan

        Trending Tags

        • BERITA INTERNASIONAL
          • All
          • Internasional
          • Kabar Turki
          • Palestina
          • Timur Tengah
          Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022: Qatar Keluarkan Aturan Larangan Minuman Keras, Seks Bebas hingga Promosi LGBT

          Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022: Qatar Keluarkan Aturan Larangan Minuman Keras, Seks Bebas hingga Promosi LGBT

          Warga Palestina Tolak Konser di Masjid Beersheba yang Bersejarah

          Warga Palestina Tolak Konser di Masjid Beersheba yang Bersejarah

          Ratusan Ulama dan Dai Asia Tenggara Serukan Setop Penghinaan Terhadap Nabi

          Ratusan Ulama dan Dai Asia Tenggara Serukan Setop Penghinaan Terhadap Nabi

          LAZNAS BMH Berikan Bantuan Sarana Air Bersih di Pedalaman NTT

          Saudi Peringatkan Jamaah Haji Berhati-Hati Terhadap Penipuan

          KH. Zaitun Rasmin: Ibadah Tetap di Rumah, Masjid Harus Jadi Teladan Kebaikan

          Wahdah Islamiyah Kecam Politikus India Hina Nabi Muhammad, Ustadz Zaitun Rasmin Minta Pemerintah Indonesia Protes

          Jamaah Haji Asal Indonesia Jadi yang Pertama Tiba di Madinah

          Bentrokan Pecah di dalam Komplesk Al-Aqsha Ketika Terjadi Serbuan Pemukim Israel

          Jamaah Haji Asal Indonesia Jadi yang Pertama Tiba di Madinah

          Jamaah Haji Asal Indonesia Jadi yang Pertama Tiba di Madinah

          Koramil Parigi Bersama LAZNAS Wahdah Islamiyah Salurkan Paket Sembako Bagi Penyitas Banjir Parigi

          Bela Baitul Maqdis, Ustaz Bachtiar Nasir Ajak Umat Bersatu Bebaskan Al-Aqsha

          Lebih 100.000 Ribu Warga Palestina dan Arab Syahid Sejak Nakba 1948

        • TSAQOFAH
          • All
          • Ekonomi Islam
          • Jejak Hidayah
          • Kolom
          • Opini Anda
          • Resensi Buku
          Selagi Masih Muda, Bergeraklah!

          Selagi Masih Muda, Bergeraklah!

          Anies Diserang dengan Isu Khilafah

          Piagam Jakarta adalah Kompromi Bangsa

          Anies Diserang dengan Isu Khilafah

          Anies Diserang dengan Isu Khilafah

          Catatan Pena Ibnu Taimiyah (Bag 16): Mental Pejuang Sejati

          Catatan Pena Ibnu Taimiyah (Bag 16): Mental Pejuang Sejati

          Melawan Hoax dengan Menulis

          Melawan Hoax dengan Menulis

          Berdakwah Itu Cerminan Diri

          Berdakwah Itu Cerminan Diri

          Trending Tags

          • PAHAM SESAT
            • All
            • Ahmadiyah
            • Feminisme
            • Lainnya
            • Sepilis
            • Syi'ah
            Problem Definisi Gender, Pandangan Islam dan Barat

            Problem Definisi Gender, Pandangan Islam dan Barat

            Isu Gender : Sejarah dan Perkembangannya

            Isu Gender : Sejarah dan Perkembangannya

            Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

            Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

            Bahaya Perilaku LGBT dan Kisah Tragis Umat Nabi Luth yang Diabadikan Al-Qur’an

            Bahaya Perilaku LGBT dan Kisah Tragis Umat Nabi Luth yang Diabadikan Al-Qur’an

            Mahasiswa Sebagai Sasaran Sekaligus Ujung Tombak dalam Menangkal Paham LGBT

            Mewaspadai Berbagai Kejahatan Liberalisme

            Mewaspadai Berbagai Kejahatan Liberalisme

            Kritik Konsep Kebebasan dalam Paradigma Sexual Consent

            Kritik Konsep Kebebasan dalam Paradigma Sexual Consent

            Panduan Praktis dalam Menangkal Liberalisme Agama

            Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 Berbau LGBT?

            Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 Berbau LGBT?

          • DESAIN

            Mujahid Dakwah Media: Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1443 H

            Toleransi Ummat Islam kepada Non Muslim

            Desain Mujahid Dakwah 390 (1,M Muslim Not Valentine Day)

            Desain Mujahid Dakwah 389 (Andai Hidayah Bisa Kubeli)

            Desain Mujahid Dakwah 388 (Masa Muda Itu SIngkat)

            Desain Mujahid Dakwah 387 (Sakitnya Badan dan Hati)

            Desain Mujahid Dakwah 386 (Jangan Lupa Bersyukur)

            Trending Tags

            No Result
            View All Result
            • HOME
            • ARTIKEL
              • All
              • Adab & Ibadah
              • Al-Qur'an & Hadits
              • Aqidah & Manhaj
              • Fiqih Islam
              • Sirah Nawabiyah
              Mentauhidkan Kekuasaan dan Kesempurnaan Allah adalah Kembali ke Fitrah

              Mentauhidkan Kekuasaan dan Kesempurnaan Allah adalah Kembali ke Fitrah

              Menikah Beda Agama, Bolehkah?

              Menikah Beda Agama, Bolehkah?

              Hidup Sebagai Ibadah, Bukti Penghambaan Kepada Allah

              Hidup Sebagai Ibadah, Bukti Penghambaan Kepada Allah

              Allahpun Enggan Mensucikan Hati Mereka

              Tawakal yang Paling Tinggi

              Valentine Day, Maksiat Berbingkai Kasih Sayang

              Valentine Day, Maksiat Berbingkai Kasih Sayang

              Mengucapkan Selamat Natal, Bagian Dari Toleransi?

              Mengucapkan Selamat Natal, Bagian Dari Toleransi?

              Manhaj Salaf Dalam Menyikapi Kesalahan

              Manhaj Salaf Dalam Menyikapi Kesalahan

              Boleh Beribadah Dengan Niat Dapat Rizki?

              Boleh Beribadah Dengan Niat Dapat Rizki?

              Jati Diri Pemuda Muslim (Bag 4)

            • KHAZANAH
              • All
              • Biografi
              • Islam & Indonesia
              • Pendidikan & Ilmu
              • Sejarah Islam
              • Tazkiyatun Nafs

              Sejarah Ulama Nusantara (Bag 13): Syekh Abdur Rauf as-Singkili, Penegak Dakwah Islam di Aceh

              Anies Diserang dengan Isu Khilafah

              Piagam Jakarta adalah Kompromi Bangsa

              Setelah Kita Dimasukkan ke Liang Kubur…

              Nasehat yang Menggugah, Dialah Kematian

              Nasehat untuk Thullabul Ilmi

              Nasehat untuk Thullabul Ilmi

              Putra Abu Jahal Menjadi Mujahid Handal

              Putra Abu Jahal Menjadi Mujahid Handal

              Islam, Pancasila dan Keindonesian

              Islam, Pancasila dan Keindonesian

              Trending Tags

              • KABAR INDONESIA
                • All
                • Berita Nasional
                • Hukum & Politik
                • Info Kegiatan
                • Kabar Kampus
                • Kabar Ummat
                • Sekolah & Universitas
                Hadiri Pernikahan 9 Santri Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Danny Berpesan Jagai Anak Ta

                Hadiri Pernikahan 9 Santri Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Danny Berpesan Jagai Anak Ta

                Terima Penghargaan, Anak Pedagang di Bone Masih Kelas 2 SD Hafal 8 Juz Al Quran

                Terima Penghargaan, Anak Pedagang di Bone Masih Kelas 2 SD Hafal 8 Juz Al Quran

                Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

                6 Staf Holywings Promo Minuman untuk ‘Muhammad’ Dijerat Pasal Penistaan Agama

                Hapus Kesan Negatif, Suporter Sepak Bola Bangun Masjid di Ciomas

                Hapus Kesan Negatif, Suporter Sepak Bola Bangun Masjid di Ciomas

                Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

                Guru SDIT Wahdah Islamiyah Terpilih Jadi Peserta Terbaik Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka di Malang

                Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

                Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

                Trending Tags

                • KALAM
                  • All
                  • Akhir Zaman
                  • Ghazwul Fikr
                  • Jihad Fisabilillah
                  • Khutbah Jum'at
                  • Siyasah Syar'iyyah
                  Materi Khutbah Jumat: Keutamaan dan Kemuliaan Ibadah Qurban

                  Materi Khutbah Jumat: Keutamaan dan Kemuliaan Ibadah Qurban

                  Materi Khutbah Jumat: Kecaman Terhadap Penghina Nabi Muhammad

                  Materi Khutbah Jumat: Kecaman Terhadap Penghina Nabi Muhammad

                  Materi Khutbah Jumat: Al-Aqsha Memanggil Kita

                  Materi Khutbah Jumat: Al-Aqsha Memanggil Kita

                  Materi Khutbah Jumat: Adzan, Suara Panggilan Menuju Allah yang Maha Rahman

                  Materi Khutbah Jumat: Adzan, Suara Panggilan Menuju Allah yang Maha Rahman

                  Materi Khutbah Jumat: Mahalnya Hidayah

                  Materi Khutbah Jumat: Mahalnya Hidayah

                  Materi Khutbah Jumat: Valentine’s Day Budaya Maksiat Berkedok Hari Kasih Sayang

                  Materi Khutbah Jumat: Valentine’s Day Budaya Maksiat Berkedok Hari Kasih Sayang

                  Materi Khutbah Jumat: Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian

                  Materi Khutbah Jumat: Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian

                  Materi Khutbah Jumat: Bersaing Menggapai Surga Tertinggi

                  Materi Khutbah Jumat: Bersaing Menggapai Surga Tertinggi

                  Materi Khutbah Jumat: Masjid Sebagai Mercusuar Kebangkitan Islam

                  Materi Khutbah Jumat: Masjid Sebagai Mercusuar Kebangkitan Islam

                  Materi Khutbah Jumat: Toleransi dalam Pandangan Islam

                  Materi Khutbah Jumat: Toleransi dalam Pandangan Islam

                  Materi Khutbah Jumat: Anjuran Bersikap Optimis

                  Materi Khutbah Jumat: Anjuran Bersikap Optimis

                  Materi Khutbah Jumat: Manfaat Gunung bagi Kehidupan Umat Manusia

                  Materi Khutbah Jumat: Manfaat Gunung bagi Kehidupan Umat Manusia

                  Materi Khutbah Jumat: Bertakwa di Usia Muda

                  Materi Khutbah Jumat: Bertakwa di Usia Muda

                • MUSLIMAH
                  • All
                  • Cinta Dunia
                  • Jendela Hati
                  • Parenting
                  • Ramadhan
                  • Tips Bahagia
                  3 Tips Agar Bahtera Rumah Tanggamu Indah

                  3 Tips Agar Bahtera Rumah Tanggamu Indah

                  Ungkapan Cinta: Sedih dan Tangis Kasih Sayang

                  Ungkapan Cinta: Sedih dan Tangis Kasih Sayang

                  Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

                  Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

                  Takaran Cinta Agar Hati Tak Kecewa

                  Takaran Cinta Agar Hati Tak Kecewa

                  Beginilah Harusnya Mendidik Anak Zaman Sekarang

                  Beginilah Harusnya Mendidik Anak Zaman Sekarang

                  Bentengi Diri dari Fenomena Jatah Mantan

                  Bentengi Diri dari Fenomena Jatah Mantan

                  Trending Tags

                  • BERITA INTERNASIONAL
                    • All
                    • Internasional
                    • Kabar Turki
                    • Palestina
                    • Timur Tengah
                    Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022: Qatar Keluarkan Aturan Larangan Minuman Keras, Seks Bebas hingga Promosi LGBT

                    Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022: Qatar Keluarkan Aturan Larangan Minuman Keras, Seks Bebas hingga Promosi LGBT

                    Warga Palestina Tolak Konser di Masjid Beersheba yang Bersejarah

                    Warga Palestina Tolak Konser di Masjid Beersheba yang Bersejarah

                    Ratusan Ulama dan Dai Asia Tenggara Serukan Setop Penghinaan Terhadap Nabi

                    Ratusan Ulama dan Dai Asia Tenggara Serukan Setop Penghinaan Terhadap Nabi

                    LAZNAS BMH Berikan Bantuan Sarana Air Bersih di Pedalaman NTT

                    Saudi Peringatkan Jamaah Haji Berhati-Hati Terhadap Penipuan

                    KH. Zaitun Rasmin: Ibadah Tetap di Rumah, Masjid Harus Jadi Teladan Kebaikan

                    Wahdah Islamiyah Kecam Politikus India Hina Nabi Muhammad, Ustadz Zaitun Rasmin Minta Pemerintah Indonesia Protes

                    Jamaah Haji Asal Indonesia Jadi yang Pertama Tiba di Madinah

                    Bentrokan Pecah di dalam Komplesk Al-Aqsha Ketika Terjadi Serbuan Pemukim Israel

                    Jamaah Haji Asal Indonesia Jadi yang Pertama Tiba di Madinah

                    Jamaah Haji Asal Indonesia Jadi yang Pertama Tiba di Madinah

                    Koramil Parigi Bersama LAZNAS Wahdah Islamiyah Salurkan Paket Sembako Bagi Penyitas Banjir Parigi

                    Bela Baitul Maqdis, Ustaz Bachtiar Nasir Ajak Umat Bersatu Bebaskan Al-Aqsha

                    Lebih 100.000 Ribu Warga Palestina dan Arab Syahid Sejak Nakba 1948

                  • TSAQOFAH
                    • All
                    • Ekonomi Islam
                    • Jejak Hidayah
                    • Kolom
                    • Opini Anda
                    • Resensi Buku
                    Selagi Masih Muda, Bergeraklah!

                    Selagi Masih Muda, Bergeraklah!

                    Anies Diserang dengan Isu Khilafah

                    Piagam Jakarta adalah Kompromi Bangsa

                    Anies Diserang dengan Isu Khilafah

                    Anies Diserang dengan Isu Khilafah

                    Catatan Pena Ibnu Taimiyah (Bag 16): Mental Pejuang Sejati

                    Catatan Pena Ibnu Taimiyah (Bag 16): Mental Pejuang Sejati

                    Melawan Hoax dengan Menulis

                    Melawan Hoax dengan Menulis

                    Berdakwah Itu Cerminan Diri

                    Berdakwah Itu Cerminan Diri

                    Trending Tags

                    • PAHAM SESAT
                      • All
                      • Ahmadiyah
                      • Feminisme
                      • Lainnya
                      • Sepilis
                      • Syi'ah
                      Problem Definisi Gender, Pandangan Islam dan Barat

                      Problem Definisi Gender, Pandangan Islam dan Barat

                      Isu Gender : Sejarah dan Perkembangannya

                      Isu Gender : Sejarah dan Perkembangannya

                      Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

                      Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

                      Bahaya Perilaku LGBT dan Kisah Tragis Umat Nabi Luth yang Diabadikan Al-Qur’an

                      Bahaya Perilaku LGBT dan Kisah Tragis Umat Nabi Luth yang Diabadikan Al-Qur’an

                      Mahasiswa Sebagai Sasaran Sekaligus Ujung Tombak dalam Menangkal Paham LGBT

                      Mewaspadai Berbagai Kejahatan Liberalisme

                      Mewaspadai Berbagai Kejahatan Liberalisme

                      Kritik Konsep Kebebasan dalam Paradigma Sexual Consent

                      Kritik Konsep Kebebasan dalam Paradigma Sexual Consent

                      Panduan Praktis dalam Menangkal Liberalisme Agama

                      Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 Berbau LGBT?

                      Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 Berbau LGBT?

                    • DESAIN

                      Mujahid Dakwah Media: Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1443 H

                      Toleransi Ummat Islam kepada Non Muslim

                      Desain Mujahid Dakwah 390 (1,M Muslim Not Valentine Day)

                      Desain Mujahid Dakwah 389 (Andai Hidayah Bisa Kubeli)

                      Desain Mujahid Dakwah 388 (Masa Muda Itu SIngkat)

                      Desain Mujahid Dakwah 387 (Sakitnya Badan dan Hati)

                      Desain Mujahid Dakwah 386 (Jangan Lupa Bersyukur)

                      Trending Tags

                      No Result
                      View All Result
                      Mujahid Dakwah
                      No Result
                      View All Result
                      Home PAHAM SESAT

                      Mengenal Pluralisme Agama (Bag 1): Definisi dan Penyebarannya

                      Muh Akbar by Muh Akbar
                      Juli 10, 2020
                      0
                      Mengenal Pluralisme Agama (Bag 1): Definisi dan Penyebarannya
                      Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
                      ADVERTISEMENT

                      Pluralisme Agama (Religious Pluralism) adalah istilah khusus dalam kajian agama­agama. Sebagai ‘terminologi khusus’, istilah ini tidak dapat dimaknai sembarangan, misalnya disamakan dengan makna istilah ‘toleransi’, ‘saling menghormati’ (mutual respect), dan sebagainya. Sebagai satu paham (isme), yang membahas cara pandang terhadap agama­agama yang ada, istilah ‘Pluralisme Agama’ telah menjadi pembahasan panjang di kalangan para ilmuwan dalam studi agama­agama (religious studies).  

                      Dan memang, meskipun ada sejumlah definisi yang bersifat sosiologis, tetapi yang menjadi perhatian utama para peneliti dan tokoh­tokoh agama adalah definisi Pluralisme yang meletakkan kebenaran agama­agama sebagai kebenaran relatif dan menempatkan agama­agama pada posisi ”setara”, apapun jenis agama itu. Bahkan, sebagian pemeluk Pluralisme mendukung paham sikretisasi agama.  

                      Pluralisme Agama yang dibahas dalam buku ini didasarkan pada satu asumsi bahwa semua agama adalah jalan yang sama­sama sah menuju Tuhan yang sama. Jadi, menurut penganut paham ini, semua agama adalah jalan yang berbeda­beda menuju Tuhan yang sama. Atau, mereka menyatakan, bahwa agama adalah persepsi manusia yang relatif terhadap Tuhan yang mutlak, sehingga – karena kerelativannya – maka setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim atau meyakini, bahwa agamanya lebih benar atau lebih baik dari agama lain; atau mengklaim bahwa hanya agamanya sendiri yang benar. Bahkan, menurut Charles Kimball, salah satu ciri agama jahat (evil) adalah agama yang memiliki klaim kebenaran mutlak (absolute truth claim) atas agamanya sendiri.1  

                      Related Posts

                      Problem Definisi Gender, Pandangan Islam dan Barat

                      Problem Definisi Gender, Pandangan Islam dan Barat

                      Juni 22, 2022
                      Isu Gender : Sejarah dan Perkembangannya

                      Isu Gender : Sejarah dan Perkembangannya

                      Juni 22, 2022
                      Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

                      Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

                      Juni 13, 2022
                      Bahaya Perilaku LGBT dan Kisah Tragis Umat Nabi Luth yang Diabadikan Al-Qur’an

                      Bahaya Perilaku LGBT dan Kisah Tragis Umat Nabi Luth yang Diabadikan Al-Qur’an

                      Mei 29, 2022

                      Paham ini telah menyerbu semua agama. Klaim­klaim kebenaran mutlak atas masing­masing agama diruntuhkan, karena berbagai sebab dan alasan. Di kalangan Yahudi, misalnya, muncul nama Moses Mendelsohn (1729­1786), yang menggugat kebenaran eksklusif agama Yahudi. Menurut ajaran agama Yahudi, kata Mendelsohn, seluruh penduduk bumi mempunyai hak yang sah atas keselamatan, dan sarana untuk mencapai keselamatan itu tersebar sama luas – bukan hanya melalui agama Yahudi ­­ seperti umat manusia itu sendiri.2

                      Frans Rosenzweig, tokoh Yahudi lainnya, menyatakan, bahwa agama yang benar adalah Yahudi dan Kristen. Islam adalah suatu tiruan dari agama Kristen dan agama Yahudi.3  

                      Salah satu teolog Kristen yang terkenal sebagai pengusung paham ini, Ernst Troeltsch, mengemukakan tiga sikap populer terhadap agama­agama, yaitu (1) semua agama adalah relatif. (2) Semua agama, secara esensial adalah sama. (3) Semua agama memiliki asal­usul psikologis yang umum. Yang dimaksud dengan “relatif”, ialah bahwa semua agama adalah relatif, terbatas, tidak sempurna, dan merupakan satu proses pencarian. Karena itu, kekristenan adalah agama terbaik untuk orang Kristen, Hindu adalah terbaik untuk orang Hindu. Motto kaum Pluralis ialah: “pada intinya, semua agama adalah sama, jalan­jalan yang berbeda yang membawa ke tujuan yang sama. (Deep down, all religions are the same – different paths leading to the same goal).”4  

                      Dalam tradisi Kristen, dikenal ada tiga cara pendekatan atau cara pandang teologis terhadap agama lain. Pertama, eksklusivisme, yang memandang hanya orang­ orang yang mendengar dan menerima Bibel Kristen yang akan diselamatkan. Di luar itu tidak selamat. Kedua, inklusivisme, yang berpandangan, meskipun Kristen merupakan agama yang benar, tetapi keselamatan juga mungkin terdapat pada agama lain. Ketiga, pluralisme, yang memandang semua agama adalah jalan yang sama­sama sah menuju inti dari realitas agama. Dalam pandangan Pluralisme Agama, tidak ada agama yang dipandang lebih superior dari agama lainnya. Semuanya dianggap sebagai jalan yang sama­sama sah menuju Tuhan (all the religious traditions of humanity are equally valid paths to the same core of religious reality. In pluralism, no one religion is superior to any other; the many religions are considered equally valid ways to know God).5  

                      Tokoh lain penganut paham Pluralisme Agama terkemuka di kalangan Kristen, yakni Prof. John Hick, menyatakan bahwa terminologi “religious pluralism” itu merujuk pada suatu teori dari hubungan antara agama­agama dengan segala perbedaan dan pertentangan klaim­klaim mereka.

                      Pluralisme, secara ekplisit menerima posisi yang lebih radikal yang diaplikasikan oleh inklusivisme: yaitu satu pandangan bahwa agama­ agama besar mewujudkan persepsi, konsepsi, dan respon yang berbeda­beda tentang “The Real” atau “The Ultimate”. Juga, bahwa tiap­tiap agama menjadi jalan untuk menemukan keselamatan dan pembebasan.6  

                      Intinya, John Hick – salah satu tokoh utama paham religious pluralism ­­ mengajukan gagasan pluralisme sebagai pengembangan dari inklusivisme. Bahwa, agama adalah jalan yang berbeda­beda menuju pada tujuan (the Ultimate) yang sama. Ia mengutip Jalaluddin Rumi yang menyatakan: “The lamps are different but the light is the same; it comes from beyond.” Menurut Hick, “the Real” yang merupakan “the final object of religious concern”, adalah merupakan konsep universal. Di Barat, kadang digunakan istilah “ultimate reality”; dalam istilah Sansekerta dikenal dengan “sat”; dalam Islam dikenal istilah al­haqq.7  

                      Pluralisme Agama berkembang pesat dalam masyarakat Kristen­Barat disebabkan setidaknya oleh tiga hal: yaitu (1) trauma sejarah kekuasaan Gereja di Zaman Pertengahan dan konflik Katolik­Protestan, (2) Problema teologis Kristen dan (3) problema Teks Bibel. Ketika Gereja berkuasa di zaman pertengahan, para tokohnya telah melakukan banyak kekeliruan dan kekerasan yang akhirnya menimbulkan sikap trauma masyarakat Barat terhadap klaim kebenaran satu agama tertentu. Problema yang menimpa masyarakat Kristen Barat ini kemudian diadopsi oleh sebagian kalangan Muslim yang ‘terpesona’ oleh Barat atau memandang bahwa hanya dengan mengikuti peradaban Baratlah maka kaum Muslim akan maju.

                      Termasuk dalam hal cara pandang terhadap agama­agama lain, banyak yang kemudian menjiplak begitu saja, cara pandang kaum Iklusifis dan Pluralis Kristen dalam memandang agama­agama lain. Di Indonesia, penyebaran paham ini sudah sangat meluas, baik dalam tataran wacana publik maupun buku­buku di perguruan tinggi.8  

                      Sebagai contoh, tokoh pembaruan Islam di Indonesia, Prof. Dr. Nurcholish Madjid, menyatakan, bahwa ada tiga sikap dialog agama yang dapat diambil. Yaitu, pertama, sikap eksklusif dalam melihat agama lain (Agama­agama lain adalah jalan yang salah, yang menyesatkan bagi pengikutnya). Kedua, sikap inklusif (Agama­agama lain adalah bentuk implisit agama kita). Ketiga, sikap pluralis – yang bisa terekspresi dalam macam­macam rumusan, misalnya: “Agama­agama lain adalah jalan yang sama­ sama sah untuk mencapai Kebenaran yang Sama”, “agama­agama lain berbicara secara berbeda, tetapi merupakan Kebenaran­kebenaran yang sama sah”, atau “Setiap agama mengekspresikan bagian penting sebuah Kebenaran”. Lalu, tulis Nurcholish lagi, “Sebagai sebuah pandangan keagamaan, pada dasarnya Islam bersifat inklusif dan merentangkan tafsirannya ke arah yang semakin pluralis. Sebagai contoh, filsafat perenial yang belakangan banyak dibicarakan dalam dialog antar agama di Indonesia merentangkan pandangan pluralis dengan mengatakan bahwa setiap agama sebenarnya merupakan ekspresi keimanan terhadap Tuhan yang sama. Ibarat roda, pusat roda itu adalah Tuhan, dan jari­jari itu adalah jalan dari berbagai Agama. Filsafat perenial juga membagi agama pada level esoterik (batin) dan eksoterik (lahir). Satu agama berbeda dengan agama lain dalam level eksoterik, tetapi relatif sama dalam level esoteriknya. Oleh karena itu ada istilah “Satu Tuhan Banyak Jalan”.” Nurcholish Madjid juga menulis: “Jadi Pluralisme sesungguhnya adalah sebuah Aturan Tuhan (Sunnat Allah, “Sunnatullah”) yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari.”9  

                      Ulil Abshar Abdalla, mantan Koordinator Jaringan Islam Liberal, juga menyatakan: “Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar.” (Majalah GATRA, 21 Desember 2002). Ia juga menulis: “Dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk, saya mengatakan, semua agama adalah tepat berada pada jalan seperti itu, jalan panjang menuju Yang Mahabenar. Semua agama, dengan demikian, adalah benar, dengan variasi, tingkat dan kadar kedalaman yang berbeda­beda dalam menghayati jalan religiusitas itu. Semua agama ada dalam satu keluarga besar yang sama: yaitu keluarga pencinta jalan menuju kebenaran yang tak pernah ada ujungnya.” (Kompas, 18­11­2002)  

                      Ketika semua agama dipandang sebagai jalan yang sama­sama sah untuk menuju Tuhan – siapa pun Dia, apa pun nama dan sifat­Nya – maka muncullah pemikiran bahwa untuk menuju Tuhan bisa dilakukan dengan cara apa saja. Syariat dipandang sebagai hal yang tidak penting, sekedar teknis/cara menuju Tuhan (aspek eksoteris). Sedangkan yang penting adalah aspek batin (esoteris). Karena itu, cara ibadah kepada Tuhan dianggap sebagai masalah ‘teknis’, soal ‘cara’, yang secara eksoterik memang berbeda­beda, tetapi substansinya dianggap sama.  

                      Dr. Luthfi Assyaukanie, dosen Universitas Paramadina, menulis di Harian Kompas:   “Seorang fideis Muslim, misalnya, bisa merasa dekat kepada Allah tanpa melewati jalur shalat karena ia bisa melakukannya lewat meditasi atau ritus­ritus lain yang biasa dilakukan dalam persemedian spiritual. Dengan demikian, pengalaman keagamaan hampir sepenuhnya independen dari aturan­aturan formal agama. Pada gilirannya, perangkat dan konsep­konsep agama seperti kitab suci, nabi, malaikat, dan lain­lain tak terlalu penting lagi karena yang lebih penting adalah bagaimana seseorang bisa menikmati spiritualitas dan mentransendenkan dirinya dalam lompatan iman yang tanpa batas itu.” (Kompas, 3/9/2005)  

                      Sumanto Al­Qurtuby, alumnus Fakultas Syariah IAIN Semarang, juga menulis dalam bukunya yang berjudul: Lubang Hitam Agama:   “Jika kelak di akhirat, pertanyaan di atas diajukan kepada Tuhan, mungkin Dia hanya tersenyum simpul. Sambil menunjukkan surga­Nya yang mahaluas, di sana ternyata telah menunggu banyak orang, antara lain, Jesus, Muhammad, Sahabat Umar, Ghandi, Luther, Abu Nawas, Romo Mangun, Bunda Teresa, Udin, Baharudin Lopa, dan Munir!” (Lubang Hitam Agama, hal. 45).  

                      Yang perlu diperhatikan oleh umat Islam, khususnya kalangan lembaga pendidikan Islam, adalah bahwa penyebaran paham Pluralisme merupakan proyek global yang melibatkan kepentingan dan dana yang sangat besar. Tidak heran, jika penyebaran paham ini menjadi perhatian negara­negara Barat dan LSM­LSM global. Hampir seluruh LSM dan proyek yang dibiayai oleh LSM­LSM Barat, seperti The Asia Foundation, Ford Foundation, dan sejenisnya, adalah mereka­mereka yang bergerak dalam penyebaran paham Pluralisme Agama. LSM­LSM Barat itu secara sistematis menyusup masuk ke lembaga­lembaga atau organisasi Islam dengan menawarkan proyek­proyek penyebaran paham Pluralisme Agama.

                      Berbagai buku, jurnal, artikel, dan sebagainya telah diterbitkan dengan sokongan dana besar­besaran. Paham ini bahkan sudah menyusup di buku­buku yang diajarkan kepada mahasiswa Perguruan Tinggi Islam. Sebagai contoh, seorang dosen Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung menulis:  

                      “Setiap agama sudah pasti memiliki dan mengajarkan kebenaran. Keyakinan tentang yang benar itu didasarkan kepada Tuhan sebagai satu­satunya sumber kebenaran.” (hal. 17)…“Keyakinan bahwa agama sendiri yang paling benar karena berasal dari Tuhan, sedangkan agama lain hanyalah konstruksi manusia, merupakan contoh penggunaan standar ganda itu. Dalam sejarah, standar ganda ini biasanya dipakai untuk menghakimi agama lain, dalam derajat keabsahan teologis di bawah agamanya sendiri. Melalui standar ganda inilah, terjadi perang dan klaim­klaim kebenaran dari satu agama atas agama lain.” (hal. 24) … Agama adalah seperangkat doktrin, kepercayaan, atau sekumpulan norma dan ajaran Tuhan yang bersifat universal dan mutlak kebenarannya.

                      Adapun keberagamaan, adalah penyikapan atau pemahaman para penganut agama terhadap doktrin, kepercayaan, atau ajaran­ajaran Tuhan itu, yang tentu saja menjadi bersifat relatif, dan sudah pasti kebenarannya menjadi bernilai relatif. (hal. 20).10  

                      Karena itulah, kaum Pluralis Agama sangat terpukul dengan keluarnya fatwa MUI, tahun 2005, yang mengharamkan paham Pluralisme Agama. Karena itu, bisa dipahami, jika dalam berbagai seminar dan kesempatan, MUI menjadi bahan caci­maki. Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN Semarang edisi 28 Th XIII/2005, memuat laporan utama berjudul ”Majelis Ulama Indonesia Bukan Wakil Tuhan.” Dalam jurnal ini, misalnya, diturunkan wawancara dengan seorang staf Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI), dengan judul ”MUI bisa Dijerat KUHP Provokator”. Ia membuat usulan untuk MUI: ”Jebloskan penjara saja dengan jeratan pasal 55 provokator, jelas hukumannya sampai 5 tahun.” Berikutnya, staf PBHI itu menyatakan, ”MUI kan hanya semacam menjual nama Tuhan saja. Dia seakan­akan mendapatkan legitimasi Tuhan untuk menyatakan sesuatu ini mudharat, sesuatu ini sesat. Padahal dia sendiri tidak mempunyai kewenangan seperti itu. Kalau persoalan agama, biarkan Tuhan yang menentukan.” Kita juga masih ingat, menyusul keluarnya fatwa tentang sekularisme, pluralisme agama, dan liberalisme, MUI dikatakan tolol, dan sebagainya.  

                      Dalam situsnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta (http://www.usembassyjakarta.org/bhs/Laporan/indonesia_Laporan_deplu­AS.html) pada 4 Mei 2007, memuat halaman muka berjudul ”Dukungan terhadap Hak Asasi Manusia dan Demokrasi: Catatan A.S. 2004 – 2005.” Ada baiknya disimak laporan yang ditulis dalam website Kedubes AS di Jakarta yang berkaitan dengan Islam dan pluralisme agama berikut ini:  

                      ”Dalam usaha menjangkau masyarakat Muslim, Amerika Serikat mensponsori para pembicara dari lusinan pesantren, madrasah serta lembaga­lembaga pendidikan tinggi Islam, untuk bertukar pandangan tentang pluralisme, toleransi dan penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia. Kedutaan mengirimkan sejumlah pemimpin dari 80 pesantren ke Amerika Serikat untuk mengikuti suatu program tiga­minggu tentang pluralisme agama, pendidikan kewarganegaraan dan pembangunan pendidikan. Di samping itu, kedutaan juga mengirim 38 siswa dan enam guru ke Amerika Serikat selama 4 minggu untuk mengikuti suatu Program Kepemimpinan Pemuda Muslim, dan melalui Program Pertukaran dan Studi Pemuda (YES), lebih dari 60 siswa Muslim mengikuti program satu­tahun di sekolah­sekolah menengah di seluruh Amerika Serikat. Wartawan dari kira­kira 10 agen media Islam berkunjung ke Amerika Serikat untuk melakukan perjalanan pelaporan. Di tingkat universitas, suatu hibah multi­tahun membantu untuk melakukan suatu program pendidikan kewarganegaraan di seluruh sistem Universitas Muhammadiyah. Bantuan lain yang terpisah membantu suatu lembaga studi Islam di Yogyakarta untuk melakukan pelatihan tentang Hak Asasi Manusia dan menyelenggarakan kursus­kursus yang meningkatkan toleransi. Bantuan juga diberikan kepada dua universitas Amerika Serikat untuk pelatihan dan pertukaran penanganan konflik, dan untuk mendirikan lima pusat mediasi di lembaga­lembaga Muslim. Dalam membantu jangkauan jangka panjang, lima American Corners dibuka di lembaga­lembaga pendidikan tinggi Muslim di seluruh Indonesia. Amerika Serikat juga mendanai The Asia Foundation untuk mendirikan suatu pusat internasional dalam memajukan hubungan regional dan internasional di antara para intelektual dan aktivis Muslim progresif dalam mengangkat suatu wacana tingkat internasional tentang penafsiran Islam progresif. Amerika Serikat juga memberikan pendanaan kepada berbagai organisasi Muslim dan pesantren untuk mengangkat persamaan jender dan anak perempuan dengan memperkuat pengertian tentang nilai­nilai tersebut di antara para pemimpin perempuan masyarakat dan membantu demokratisasi serta kesadaran jender di pesantren melalui pemberdayaan pemimpin pesantren laki­laki dan perempuan. Mengembangkan suatu lingkungan dimana orang Indonesia dapat secara bebas menggunakan hak­hak sipil dan politik mereka adalah kritis bagi tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dalam memelihara pluralisme dan toleransi untuk menghadapi ekstrimisme.”  

                      Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia ­­ yakni NU dan Muhammadiyah ­­ menjadi incaran utama dari infiltrasi paham ini. Itu misalnya bisa dilihat dalam artikel­ artikel yang diterbitkan oleh Jurnal Tashwirul Afkar (Diterbitkan oleh Lakpesdam NU dan The Asia Foundation), dan Jurnal Tanwir (diterbitkan oleh Pusat Studi Agama dan Peradaban Muhammadiyah dan The Asia Foundation). Mereka bukan saja menyebarkan paham ini secara asongan, tetapi memiliki program yang sistematis untuk mengubah kurikulum pendidikan Islam yang saat ini masih mereka anggap belum inklusif­pluralis.  

                      Sebagai contoh, Jurnal Tashwirul Afkar edisi No 11 tahun 2001, menampilkan laporan utama berjudul “Menuju Pendidikan Islam Pluralis”. Di tulis dalam Jurnal ini:   “Filosofi pendidikan Islam yang hanya membenarkan agamanya sendiri, tanpa mau menerima kebenaran agama lain mesti mendapat kritik untuk selanjutnya dilakukan reorientasi. Konsep iman­kafir, muslim­nonmuslim, dan baik­benar (truth claim), yang sangat berpengaruh terhadap cara pandang Islam terhadap agama lain, mesti dibongkar agar umat Islam tidak lagi menganggap agama lain sebagai agama yang salah dan tidak ada jalan keselamatan.

                      Jika cara pandangnya bersifat eksklusif dan intoleran, maka teologi yang diterima adalah teologi eksklusif dan intoleran, yang pada gilirannya akan merusak harmonisasi agama­ agama, dan sikap tidak menghargai kebenaran agama lain. Kegagalan dalam mengembangkan semangat toleransi dan pluralisme agama dalam pendidikan Islam akan membangkitkan sayap radikal Islam.”11  

                      Bukan hanya NU yang disusupi paham ini. Muhammadiyah pun juga kesusupan. Jurnal TANWIR edisi 2, Vol 1, Juli 2003, hal. 82­83, terbitan Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) Muhammadiyah dan The Asia Foundation, juga secara sengaja menyebarkan paham ini. Jurnal ini, misalnya, mencatat:   “Perbedaan ‘jalan’ maupun cara dalam praktik ritual tidaklah menjadi sebab ditolak atau tercelanya seseorang melakukan ‘penghormatan’ total kepada apa yang diyakini. Perbedaan jalan dan cara merupakan kekayaan bahasa Tuhan yang memang tidak bisa secara pasti dipahami oleh bahasa­bahasa manusia… Memperhatikan hal ini, maka tidak perlu lagi mempersoalkan mengapa antara orang Islam, Kristen, Hindu, Budha dan lain sebagainya tampaknya ‘berbeda’ dalam ‘mencapai’ Tuhan. Perbedaan ritual hanyalah perbedaan lahiriah yang bisa ditangkap oleh kasat mata, sedangkan hakikat ritual adalah ‘penghormatan’ atas apa yang dianggap suci, luhur, agung, dan sebagainya. Ritual­ritual hanyalah simbol manusia beragama karena mengikuti rangkaian sistematika tadi.”   Di Jurnal ini dikutip juga ungkapan seorang dosen agama di Universitas Muhammadiyah Malang: “Perbedaan yang dimiliki oleh masing­masing agama pada dasarnya bersifat instrumental. Sementara di balik perbedaan itu, terkandung pesan dasar yang sama yakni, ketuhanan dan kemanusiaan, yang memungkinkan masing­masing agama dapat melakukan perjumpaan sejati.”12  

                      Ada yang berkampanye bahwa “Pluralisme agama” adalah paham yang tidak boleh ditinggalkan dan wajib diikuti oleh semua umat beragama. Berbagai organisasi dan tokoh agama aktif membentuk semacam “centre of religious pluralism”. Salah satu sebabnya, program ini memang mudah menyerap dana besar dari para donatur Barat (“laku dijual”). Seorang aktivis Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) menulis di media massa: “Karena itu, mari kita memproklamasikan kembali bahwa pluralisme agama sudah menjadi hukum Tuhan (sunnatullâh) yang tidak mungkin berubah. Dan, karena itu, mustahil pula kita melawan dan menghindari. Sebagai muslim, kita tidak punya jalan lain kecuali bersikap positif dan optimistis dalam menerima pluralisme agama sebagai hukum Tuhan.”13  

                      Paham Pluralisme Agama ini pun sudah sempat disusupkan ke lingkungan Pondok Pesantren. Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) sempat ‘kecolongan’ menerbitkan sebuah Majalah bernama Al­WASATHIYYAH, hasil kerjasama BKSPPI dan International Center for Islam and Pluralism (ICIP) – sebuah lembaga yang getol menyebarkan paham Pluralisme Agama. Tetapi, setelah menyadari bahaya paham Pluralisme Agama dan liberalisasi Islam pada umumnya, pimpinan BKSPPI segera mengambil sikap tegas : menghentikan penerbitan Majalah AL­WASATHIYAH dan memutus hubungan dengan ICIP.  

                      Berikut ini sebagian contoh buku Pluralisme Agama yang dibiayai oleh LSM­ LSM asing seperti The Asia Foundation dan Ford Foundation:   (1) Buku Fiqih Lintas Agama yang diterbitkan oleh Paramadina dan The Asia Foundation. Dengan berdasarkan pada Pluralisme Agama, buku ini kemudian juga merombak hukum Islam dalam bidang perkawinan, dengan menghalalkan perkawinan wanita Muslimah dengan lelaki non­Muslim:   “Soal pernikahan laki­laki non­Muslim dengan wanita Muslim merupakan wilayah ijtihadi dan terikat dengan konteks tertentu, diantaranya konteks dakwah Islam pada saat itu. Yang mana jumlah umat Islam tidak sebesar saat ini, sehingga pernikahan antar agama merupakan sesuatu yang terlarang. Karena kedudukannya sebagai hukum yang lahir atas proses ijtihad, maka amat dimungkinkan bila dicetuskan pendapat baru, bahwa wanita Muslim boleh menikah dengan laki­laki non­Muslim, atau pernikahan beda agama secara lebih luas amat diperbolehkan, apapun agama dan aliran kepercayaannya.”14  

                      (2) Buku “Nilai­nilai Pluralisme dalam Islam”, (Kerjasama Fatayat Nahdhatul Ulama dan dengan Ford Foundation):   Diantara isi buku ialah menyatakan bahwa semua agama adalah sama dan benar; Islam bukanlah satu­satunya jalan kebenaran; dan agama dipandang sama dengan budaya (Pluralisme Agama): “Dalam konteks ini, maka Islam tak lain adalah satu jalan kebenaran diantara jalan­jalan kebenaran yang lain… artinya jalan menuju kebenaran tidak selamanya dan musti harus melalui jalan ‘agama’, tapi juga bisa memakai medium yang lain. Karena sifatnya yang demikian maka Islam kemudian berdiri sejajar dengan praktik budaya yang ada. Tidak ada perbedaan yang signifikan kecuali hanya ritualistik simbolistik. Sedangkan esensinya sama, yakni menuju kebenaran transendental.”15 .  

                      Ternyata, bukan hanya Islam yang direpotkan oleh paham Pluralisme Agama. Semua agama direpotkan oleh paham ini. Dalam paparan berikutnya, akan terlihat, bagaimana sikap dari Katolik, Protestan, Hindu, dan Islam terhadap paham yang pada intinya ‘menyamakan semua agama’ ini. Padahal, setiap agama memang mempunyai ajaran dan klaim kebenaran masing­masing, yang unik dan khas, yang berbeda antara satu dengan lainnya. .  

                      Referensi:

                      1 Charles Kimball, When Religion Becomes Evil, (New York: HarperSanFrancisco, 2002).  

                      2. Harold Coward, Pluralisme: Tantangan bagi Agama­agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), hal. 17.  

                      3. Ibid, hal. 21­22. Pandangan Rosensweig ini jelas sangat aneh, sebab sejak awalnya, Yahudi menolak keras klaim Kristen bahwa Jesus adalah Juru Selamat. Karena itu, Yahudi menolak klaim Kristen tentang kebenaran Perjanjian Baru. Dan bagi Kristen, kaum Yahudilah yang bertanggung jawab atas terbunuhnya Yesus, sehingga hampir sepanjang sejarahnya, kaum Yahudi di Eropa menjadi ajang pembantaian kaum Kristen. Encyclopaedia Judaica memberikan porsi yang sangat besar (73 halaman) untuk pembahasan sejarah anti­Yahudi (yang mereka sebut anti­Semitism) di masa itu. Encyclopaedia ini menulis: “Sejak Kekristenan lahir sebagai satu sekte Yahudi pembangkang, pandangan tertentu terhadap Judaisme dalam Kitab Perjanjian Baru harus dilihat dalam perspektif ini). Sikap anti­Yahudi bisa ditelusuri dalam New Testament. “Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang.” (Roma, 11:28). Di antara New Testament, Matius dan Yohanes dikenal paling ‘hostile’ terhadap Judaisme. Yahudi secara kolektif dianggap bertanggung jawab terhadap penyaliban Jesus. “Dan seluruh rakyat itu menjawab: “Biarlah darah­Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak­anak kami.” (Matius, 27:25). Yahudi juga diidentikkan dengan kekuatan jahat. “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan­keinginan bapamu.” (Yohanes, 8:44). Sikap­sikap anti­Yahudi yang dikembangkan tokoh­tokoh Gereja kemudian, adalah variasi atau perluasan dari tuduhan­tuduhan yang tercantum dalam Injil. 1 (Encyclopaedia Judaica, (Jerusalem: Kater Publishing House Ltd), Vol. 2. Sejumlah Paus lainnya kemudian dikenal sangat anti­Yahudi. Pada tanggal 17 Juli 1555, hanya dua bulan setelah pengangkatannya, Paus Paulus IV, mengeluarkan dokumen (Papal Bull) yang dikenal dengan nama Cum nimis absurdum. Di sini Paus menekankan, bahwa para pembunuh Kristus, yaitu kaum Yahudi, pada hakekatnya adalah budak dan seharusnya diperlakukan sebagai budak. Yahudi kemudian dipaksa tinggal dalam ‘ghetto’. Setiap ghetto hanya memiliki satu pintu masuk. Yahudi dipaksa menjual semua miliknya kepada kaum Kristen dengan harga sangat murah; maksimal 20 persen dari harga yang seharusnya. Di tiap kota hanya boleh ada satu sinagog. Di Roma, tujuh dari delapan sinagog dihancurkan. Di Campagna, 17 dari 18 sinagog dihancurkan. Yahudi juga tidak boleh memiliki Kitab Suci. Saat menjadi kardinal, Paus Paulus IV membakar semua Kitab Yahudi, termasuk Talmud. Paus Paulus IV meninggal tahun 1559. Tetapi cum nimis absurdum tetap bertahan sampai tiga abad. 17 (Peter de Rosa, Vicars of Christ: The dark Side of the Papacy, (London: Bantam Press, 1991), hal. 266­269. Tentang konflik Yahudi­Kristen sepanjang sejarah, lihat Adian Husaini, Tinjauan Historis Konflik Yahudi­Kristen­Islam (Jakarta: GIP, 2004).  

                      4. Paul F. Knitter, No Other Name?, dikutip dari Stevri I. Lumintang, Theologia Abu­Abu: Tantangan dan Ancaman Racun Pluralisme dalam Teologi Kristen Masa Kini, (Malang: Gandum Mas, 2004), hal. 67.  

                      5. Alister E. Mcgrath, Christian Theology: an Introduction, (Oxford: Blackwell Publisher, 1994). pp 458­ 459; Daniel B. Clendenin, Many Gods Many Lords: Christianity Encounters World Religions, (Michigan: Baker Books, 1995). Hal. 12.  

                      6. John Hick, dalam Mircea Eliade (ed), The Encyclopedia of Religion, (New York: MacMillan Publishing Company, 1987), Vol. 12, hal. 331. Dalam pengantar bukunya, God Has Many Names, (Philadelphia: The Westminster Press, 1982), John Hick mengajak kaum Kristen untuk meninjau kembali pandangan mereka terhadap agama lain. Sejarah kekristenan Barat, menurut Hick, belum lama sadar tentang ‘kondisi plural’. Sebelumnya, agama­agama seperti Hinduisme, Budhisme, Judaisme, dan Islam, pada umumnya dipandang sebagai sisa­sisa paganisme, yang dipandang inferior terhadap agama Kristen dan menjadi sasaran empuk kaum misionaris Kristen. Tapi, saat ini, kata Hick kepada kaum Kristen, ‘’kita semua telah menyadari bahwa – dalam berbagai tingkatan – sejarah kekristenan kita adalah salah satu dari berbagai arus kehidupa keagamaan, yang masing­masing memiliki satu bentuk pengalaman, pemikiran, dan spiritualitas keagamaan yang khas. Karena itu, kita harus menerima adanya keperluan untuk meninjau kembali pemahaman keagamaan kita, bukan sebagai satu­satunya (agama), tetapi sebagai salah satu dari sekian banyak agama.’’ (To day, however, we have all become conscious, in varying degrees, that our Christian history is one of a number of variant streams of religious life, each with its own distinctive forms of experience, thought, and spirituality. And accordingly, we have come to accept the need to re­understand our own faith, not as the one and only, but as one of several.’’

                      7. The Encyclopedia of Religion, Vol. 12, hal. 332. Tinjauan kritis terhadap kutipan John Hick ini diberikan oleh Dr. Anis Malik Toha, Ketua Departement of Comparative Religion di International Islamic University Malaysia. Jalaluddin al­Rumi, yang berkata dalam salah satu bait dari syi’irnya yang ditulis dalam Al­ Matsnawi – menurut terjemahan R.A. Nicholson yang juga dirujuk oleh Hick: “The light is not different, (though) the lamp has become different” (Cahaya tidaklah berbeda, meskipun lampunya berbeda). 1 Kemudian bait ini diadopsi oleh Hick secara bebas dan out of context menjadi: “The lamps are different, but the Light is the same” (Lampu adalah berbeda­beda, tapi Cahaya tetap sama) untuk menegaskan hipotesisnya, dan dijadikan salah satu slogan untuk mengawali salah satu fasal yang secara khusus membentangkan teori pluralisme dalam bukunya An Interpretation of Religion. Begitu juga ia mendapatakan penggalan ayat dalam salah satu kitab suci Hindu, Bhagavad Gita, yang berbunyi: “Whatever Path Men Choose is Mine” (Jalan apapun yang dipilih manusia adalah milik­Ku), yang kemudian ia angkat menjadi judul salah satu makalahnya, dianggap mungkin bisa menyokong hipotesisnya ini. (Penjelasan ini dikutip dari artikel Dr. Anis Malik Toha, “Menuju Teologi Global”, di Majalah Islamia edisi 4, tahun 2004)  

                      8. Lebih jauh tentang perkembangan peradaban Barat dan Pluralisme Agama lihat Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular­Liberal, (Jakarta:GIP, 2005). Contoh pandangan yang memuja Barat dan menganggap Barat sebagai sumber dan kiblat bagi kemajuan Islam dikemukakan oleh sejumlah tokoh sekular Turki yang memelopori Gerakan Turki Muda. Dalam kata­kata Abdullah Cevdet, seorang tokoh Gerakan Turki Muda: “Yang ada hanya satu peradaban, dan itu adalah peradaban Eropa. Karena itu, kita harus meminjam peradaban Barat, baik bunga mawarnya mau pun durinya sekaligus.” (There is only one civilization, and that is European civilization. Therefore, we must borrow western civilization with both its rose and its thorn). (Lebih jauh tentang Gerakan Turki Muda dan ideologinya, lihat Adian Husaini, Tinjauan Historis Konflik Yahudi­Kristen­Islam, (Jakarta:GIP, 2004).  

                      9. Lihat, buku Tiga Agama Satu Tuhan, (Bandung: Mizan, 1999), hal. xix., dan Nurcholish Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta: Paramadina, 1995), hal. lxxvii.  

                      10. Adeng Muchtar Ghazali, Ilmu Studi Agama, (Bandung: Pustaka Setia, 2005)

                      11. Khamami Zada, Membebaskan Pendidikan Islam:Dari Eksklusivisme menuju Inklusivisme dan Pluralisme, Jurnal Tashwirul Afkar, edisi No 11 tahun 2001.  

                      12. Jurnal TANWIR edisi 2, Vol 1, Juli 2003, hal. 82­83, terbitan Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) Muhammadiyah dan The Asia Foundation.  

                      13. Jawa Pos, 11 Januari 2004. Kelompok JIMM memang sangat aktif dalam mengembangkan paham Pluralisme. Seorang aktivis JIMM mengusulkan agar definisi kafir ­­ sebagaimana dipahami kaum Muslim selama ini ­­ diubah. Ia menulis dalam sebuah buku: ”Jadi tidak semua non­Muslim adalah kafir. Non­Muslim di Mekkah punya kriteria kafir seperti yang disebut al­Quran, yakni menutup diri dari kebenaran dari pihak lain. Alih­alih berdialog untuk memperbaiki sistem yang tidak adil, mereka mengancam akan membunuh Muhammad dan para pengikutnya. Inilah substansi kafir , mereka adalah musuh semua agama dan kemanusiaan. Mereka penindas HAM dan tidak mau membuka diri untuk mendialogkan kebenaran… Dengan kata lain, Muslim yang melakukan penganiayaan dan penindasan dan penindasan pun dapat dikatakan sebagai kafir. Jadi, kafir tidak identik dengan non­Muslim, melainkan siapa pun dan beragama apa pun ketika tidak adil dan menindas maka ia disebut kafir… Akan lebih tepat jika term kafir dimaknai sebagai penindas, dan mukmin (orang beriman) adalah pejuang pembebasan dari penindasan.” (Kembali ke­Al­Qur’an, Menafsir Makna Zaman: Suara­suara kaum Muda Muhammadiyah”, editor: Pradana Boy ZTF dan M. Hilmi Faiq, pengantar oleh Moeslim Abdurrahman, 2004.)  

                      14. A. Mun’im Sirry (ed), Fiqih Lintas Agama (Jakarta: Paramadina, 2004), hal. 164. Dalam buku ini juga disebutkan tentang persamaan semua agama: “Segi persamaan yang sangat asasi antara semua kitab suci adalah ajaran Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini berbeda dengan persoalan kaum musyrik yang pada zaman Nabi tinggal di kota Makkah. Kepada mereka inilah dialamatkan firman Allah, “Katakan (Muhammad), “aku tidak menyembah yang kamu sembah, dan kamu pun tidak menyhembah yang aku sembah…bagimu agamamu dan bagiku agamaku”. (Surah al­Kafirun). Ayat yang sangat menegaskan perbedaan konsep ‘sesembahan’ in ditujukan kepada kaum musyrik Quraisy dan bukan kepada Ahli Kitab.” (hal. 55­56). Pernyataan dalam buku Fiqih Lintas Agama ini jelas sangat keliru. Sebab, begitu banyak ayat al­Quran yang menyebutkan, bahwa kaum Yahudi dan Nasrani adalah kaum kafir. Jika mereka mempunyai konsep ketuhanan yang sama dengan Islam, mengapa mereka dikatakan kafir? Dalam Tafsir al­Azhar, Prof. Hamka menulis: “Surat ini memberi pedoman yang tegas bagi kita pengikut Nabi Muhammad bahwasanya akidah tidaklah dapat diperdamaikan. Tauhid dan syirik tak dapat dipertemukan.” Logikanya, jika Surat al­Kafirun hanya ditujukan untuk kaum musyrik Arab saja, maka ini sama halnya, dengan menyatakan, bahwa ayat itu sudah tidak berlaku lagi, karena kaum musyrik Arab sudah tidak ada lagi. Atau, bisa juga dimengerti, bahwa kaum Muslim di Jawa boleh saling berganti­ganti melakukan sembahan dengan kaum musyrik Jawa, karena larangan itu hanya untuk musyrik Arab. Maka, logika buku Fiqih Lintas Agama itu jelas sangat keliru.  

                      15. Lihat, buku “Nilai­nilai Pluralisme dalam Islam” (Jakarta: Fatayat Nahdhatul Ulama dan Ford Foundation, 2005), hal. 59.

                      ***********

                      Penulis: Dr. Adian Husaini
                      (Pendiri INSISTS, Ketua Program Doktor UIKA Bogor, Penulis Buku dan Pendiri Pesantren At-Takwa Depok)

                      Demikian Semoga Bermamfaat…
                      @Wallahu ‘alam bishowab…

                      Artikel : www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)

                      Tags: Aliran SesatCatatan Akhir Pekan Adian HusainiDr. Adian HusainiPluralisme
                      ShareTweetSend
                      Previous Post

                      Sebab-Sebab Penggugur Dosa (Bag 7)

                      Next Post

                      Sejarah Ulama Sulsel KH. Fathul Mu’in Dg Maggading (Bag 5): Respon Terhadap NASAKOM

                      Muh Akbar

                      Muh Akbar

                      Muhammad Akbar adalah Seorang Penulis, Aktivis Media Islam, Pimpinan Mujahid Dakwah Media, Pembina Daar Al-Qalam dan Wartawan Muslim

                      BERITA TERKAIT

                      Problem Definisi Gender, Pandangan Islam dan Barat
                      Feminisme

                      Problem Definisi Gender, Pandangan Islam dan Barat

                      by Wahyuni
                      Juni 22, 2022
                      Isu Gender : Sejarah dan Perkembangannya
                      Feminisme

                      Isu Gender : Sejarah dan Perkembangannya

                      by Wahyuni
                      Juni 22, 2022
                      Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam
                      MUSLIMAH

                      Kedudukan Wanita dalam Pandangan Barat dan Islam

                      by Wahyuni
                      Juni 13, 2022
                      Bahaya Perilaku LGBT dan Kisah Tragis Umat Nabi Luth yang Diabadikan Al-Qur’an
                      Feminisme

                      Bahaya Perilaku LGBT dan Kisah Tragis Umat Nabi Luth yang Diabadikan Al-Qur’an

                      by Muh Akbar
                      Mei 29, 2022
                      Lainnya

                      Mahasiswa Sebagai Sasaran Sekaligus Ujung Tombak dalam Menangkal Paham LGBT

                      by Muh Akbar
                      Mei 21, 2022
                      Mewaspadai Berbagai Kejahatan Liberalisme
                      PAHAM SESAT

                      Mewaspadai Berbagai Kejahatan Liberalisme

                      by Muh Akbar
                      Januari 30, 2022
                      Next Post
                      Sejarah Ulama Sulsel KH. Fathul Mu’in Dg Maggading (Bag 5): Respon Terhadap NASAKOM

                      Sejarah Ulama Sulsel KH. Fathul Mu’in Dg Maggading (Bag 5): Respon Terhadap NASAKOM

                      Indonesia Bukan Negara Agama?

                      Indonesia Bukan Negara Agama?

                      Sejarah Ulama Sulsel KH. Fathul Mu’in Dg Maggading (Bag 5): Respon Terhadap NASAKOM

                      Qurban Era Pandemi dan Masa Depan Kita

                      Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

                      ASPIRASI DAN SUARA KEBENARAN

                      Selagi Masih Muda, Bergeraklah!

                      Selagi Masih Muda, Bergeraklah!

                      by Wahyuni
                      Juni 25, 2022
                      0

                      Selagi muda bergeraklah merupakan satu ungkapan bahwa hidup harus penuh dengan semangat dan gairah. Kita dapati pepatah Arab mengatakan. “Singa seandainya...

                      Anies Diserang dengan Isu Khilafah

                      Piagam Jakarta adalah Kompromi Bangsa

                      by Muh Akbar
                      Juni 22, 2022
                      0

                      Terjadi perdebatan gagasan mengenai dasar negara dalam Sidang BPUPKI 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Kutub besarnya adalah antara konsepsi dasar...

                      Anies Diserang dengan Isu Khilafah

                      Anies Diserang dengan Isu Khilafah

                      by Muh Akbar
                      Juni 22, 2022
                      0

                      Para ‘Aniesfobia’ terus melakukan serangan terhadap Anies. Mulai dari kedekatan Anies dengan para habib dan ulama, eks HTI, eks FPI hingga isu...

                      Melawan Hoax dengan Menulis

                      Melawan Hoax dengan Menulis

                      by Wahyuni
                      Juni 16, 2022
                      0

                      Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi selama beberapa tahun belakangan ini merupakan sebuah fenomena baru dalam keseluruhan tapak sejarah peradaban manusia. Berada...

                      Berdakwah Itu Cerminan Diri

                      Berdakwah Itu Cerminan Diri

                      by Wahyuni
                      Juni 14, 2022
                      0

                      Berdakwah adalah upaya sungguhan dalam mengajak manusia pada jalan kebenaran sesuai syariat-Nya. Ia adalah kegiatan yang benar-benar istimewa atau sangat mulia....

                      Catatan Pena An-Nawawi (Bag 35): Mengapa Selalu Gagal?

                      3 Keuntungan di Balik Kesulitan

                      by Muh Akbar
                      Juni 11, 2022
                      0

                      Keuntungan di balik kesulitan, apakah ada? Ternyata ada. Kesulitan adalah cara Allah memberikan pendidikan sekaligus memperlihatkan kekuasaan-Nya. Saleha Juliandi penulis buku...

                      Prev Next

                      BERITA DUNIA ISLAM

                      Hadiri Pernikahan 9 Santri Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Danny Berpesan Jagai Anak Ta
                      INDONESIA

                      Hadiri Pernikahan 9 Santri Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Danny Berpesan Jagai Anak Ta

                      by Muh Ikram
                      Juni 26, 2022
                      0

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto menghadiri pernikahan 9 pasang santri yayasan Al Bayan Hidayatullah. di Bumi Tamalanrea Permai Blok M...

                      Read more

                      Terima Penghargaan, Anak Pedagang di Bone Masih Kelas 2 SD Hafal 8 Juz Al Quran

                      6 Staf Holywings Promo Minuman untuk ‘Muhammad’ Dijerat Pasal Penistaan Agama

                      Hapus Kesan Negatif, Suporter Sepak Bola Bangun Masjid di Ciomas

                      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

                      Rekomendasi Munas I JATTI: Soal Politik Akhlak Mulia hingga Dukungan Lawan Islamophobia

                      Wahdah Inspirasi Zakat Luncurkan Program Tebar Qurban Nusantara, Gabung Sekarang!

                      Prev Next
                      Hadiri Pernikahan 9 Santri Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Danny Berpesan Jagai Anak Ta
                      INDONESIA

                      Hadiri Pernikahan 9 Santri Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Danny Berpesan Jagai Anak Ta

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto menghadiri pernikahan 9 pasang santri yayasan Al Bayan Hidayatullah. di ...

                      Juni 26, 2022
                      Terima Penghargaan, Anak Pedagang di Bone Masih Kelas 2 SD Hafal 8 Juz Al Quran
                      INDONESIA

                      Terima Penghargaan, Anak Pedagang di Bone Masih Kelas 2 SD Hafal 8 Juz Al Quran

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, BONE - SD Hafizh Al Qurbah Bone Yayasan Amal Jariyah Indonesia memberikan penghargaan kepada murid berprestasi pada acara penerimaan ...

                      Juni 26, 2022
                      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam
                      Berita Nasional

                      6 Staf Holywings Promo Minuman untuk ‘Muhammad’ Dijerat Pasal Penistaan Agama

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA - Polisi menetapkan enam staf Holywings sebagai tersangka terkait promosi minuman beralkohol untuk orang bernama 'Muhammad' dan 'Maria'. Mereka ...

                      Juni 25, 2022
                      Hapus Kesan Negatif, Suporter Sepak Bola Bangun Masjid di Ciomas
                      Berita Nasional

                      Hapus Kesan Negatif, Suporter Sepak Bola Bangun Masjid di Ciomas

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA - Bagi masyarakat awam, suporter sepak bola masih identik dengan kerusuhan, hura-hura dan kesan negatif lainnya. Padahal kenyataannya banyak ...

                      Juni 25, 2022
                      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam
                      Berita Nasional

                      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menilai Holywings telah menyinggung hati umat islam usai ...

                      Juni 25, 2022
                      Rekomendasi Munas I JATTI: Soal Politik Akhlak Mulia hingga Dukungan Lawan Islamophobia
                      INDONESIA

                      Rekomendasi Munas I JATTI: Soal Politik Akhlak Mulia hingga Dukungan Lawan Islamophobia

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA — Musyawarah Nasional I Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) berlangsung sukses. Munas yang digelar di Hotel Grand ...

                      Juni 24, 2022
                      Wahdah Inspirasi Zakat Luncurkan Program Tebar Qurban Nusantara, Gabung Sekarang!
                      Berita Nasional

                      Wahdah Inspirasi Zakat Luncurkan Program Tebar Qurban Nusantara, Gabung Sekarang!

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR - Lembaga Amil Zakat Nasional Wahdah Inspirasi Zakat Luncurkan Program Tebar Qurban Nusantara, berbagi bahagia Qurban 1443 H ...

                      Juni 25, 2022
                      20 Santri Alumni Pesantren Hidayatullah Nias Jalani Tugas Dakwah di Daerah Pedalaman
                      INDONESIA

                      20 Santri Alumni Pesantren Hidayatullah Nias Jalani Tugas Dakwah di Daerah Pedalaman

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, SUMATERA UTARA - Laznas BMH hadirkan program pasca pendidikan berupa wadah para santri yang telah lulus pendidikan menengah latihan ...

                      Juni 24, 2022
                      LIDMI Intelektual Forum: Perwira TNI Jadi kepala Daerah, Bolehkah?
                      INDONESIA

                      LIDMI Intelektual Forum: Perwira TNI Jadi kepala Daerah, Bolehkah?

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR - Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia sukses menggelar kegiatan LIDMI Intelektual Forum dengan tema "Perwira TNI Jadi Pejabat Kepala ...

                      Juni 24, 2022
                      Baitul Maal Hidayatullah Berikan Bantuan Pembebasan Lahan Perluasan Pesantren di Soreang
                      INDONESIA

                      Baitul Maal Hidayatullah Berikan Bantuan Pembebasan Lahan Perluasan Pesantren di Soreang

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, SOREANG - Laznas BMH Perwakilan Jawa Barat dukung masa depan pendidikan generasi bangsa dengan membantu pembebasan lahan untuk perluasan ...

                      Juni 23, 2022
                      Wahdah Islamiyah Resmi Kukuhkan Dewan Perwakilan Luar Negeri Yaman
                      INDONESIA

                      Wahdah Islamiyah Resmi Kukuhkan Dewan Perwakilan Luar Negeri Yaman

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR - Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah mengukuhkan Dewan Perwakilan Luar Negeri Wahdah Islamiyah Republik Yaman periode 2022-2027, pengukuhan ...

                      Juni 23, 2022
                      PN Surabaya Legalkan Menikah Beda Agama, Sekjen MUI: Bertentangan dengan Aturan Negara
                      INDONESIA

                      PN Surabaya Legalkan Menikah Beda Agama, Sekjen MUI: Bertentangan dengan Aturan Negara

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia sangat menyayangkan keputusan Pengadilan Negeri Surabaya yang melegalkan pernikahan beda agama. Menurut Buya Amirsyah ...

                      Juni 23, 2022
                      Inilah 2 Warisan Nilai Bagi Perjalanan HIdayatullah
                      INDONESIA

                      Inilah 2 Warisan Nilai Bagi Perjalanan HIdayatullah

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, MANOKWARI — Anggota Dewan Pertimbangan Hidayatullah Dr. H. Ir. Abdul Aziz Qahhar M.Si menyebutkan ada 2 warisan nilai ditinggalkan ...

                      Juni 23, 2022
                      PAUD dan Kuttab Markaz Imam Malik Gelar Wisuda Santri Angkatan Pertama
                      INDONESIA

                      PAUD dan Kuttab Markaz Imam Malik Gelar Wisuda Santri Angkatan Pertama

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Kuttab Markaz Imam Malik menggelar Wisuda Santri Angkatan Pertama tahun ajaran ...

                      Juni 22, 2022
                      Santri PPS Abu Bakar Ash-Shiddiq Juarai Liga Santri 2022 Kabupaten Bulukumba
                      INDONESIA

                      Santri PPS Abu Bakar Ash-Shiddiq Juarai Liga Santri 2022 Kabupaten Bulukumba

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, BULUKUMBA - Liga Santri PSSI tahun 2022 Bulukumba dimenangkan oleh PPS Abu Bakar FC setelah mengalahkan Babul Khair FC ...

                      Juni 22, 2022
                      ADVERTISEMENT

                      POSTINGAN TERBARU

                      Hadiri Pernikahan 9 Santri Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Danny Berpesan Jagai Anak Ta
                      INDONESIA

                      Hadiri Pernikahan 9 Santri Yayasan Al Bayan Hidayatullah, Danny Berpesan Jagai Anak Ta

                      by Muh Ikram
                      Juni 26, 2022
                      0

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto menghadiri pernikahan 9...

                      Read more
                      Terima Penghargaan, Anak Pedagang di Bone Masih Kelas 2 SD Hafal 8 Juz Al Quran
                      INDONESIA

                      Terima Penghargaan, Anak Pedagang di Bone Masih Kelas 2 SD Hafal 8 Juz Al Quran

                      by Muh Ikram
                      Juni 26, 2022
                      0

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, BONE - SD Hafizh Al Qurbah Bone Yayasan Amal Jariyah Indonesia memberikan...

                      Read more
                      Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022: Qatar Keluarkan Aturan Larangan Minuman Keras, Seks Bebas hingga Promosi LGBT
                      Internasional

                      Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022: Qatar Keluarkan Aturan Larangan Minuman Keras, Seks Bebas hingga Promosi LGBT

                      by Muh Ikram
                      Juni 26, 2022
                      0

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, QATAR - Qatar adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak...

                      Read more
                      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam
                      Berita Nasional

                      6 Staf Holywings Promo Minuman untuk ‘Muhammad’ Dijerat Pasal Penistaan Agama

                      by Muh Akbar
                      Juni 25, 2022
                      0

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA - Polisi menetapkan enam staf Holywings sebagai tersangka terkait promosi minuman beralkohol...

                      Read more
                      Hapus Kesan Negatif, Suporter Sepak Bola Bangun Masjid di Ciomas
                      Berita Nasional

                      Hapus Kesan Negatif, Suporter Sepak Bola Bangun Masjid di Ciomas

                      by Muh Akbar
                      Juni 25, 2022
                      0

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA - Bagi masyarakat awam, suporter sepak bola masih identik dengan kerusuhan, hura-hura...

                      Read more
                      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam
                      INDONESIA

                      Guru SDIT Wahdah Islamiyah Terpilih Jadi Peserta Terbaik Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka di Malang

                      by Muh Akbar
                      Juni 25, 2022
                      0

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, MALANG - Andi Muhammad Zubair, S.Pd., seorang guru dari Sekolah Dasar Islam Terpadu...

                      Read more
                      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam
                      Berita Nasional

                      Waketum MUI, Buya Anwar Abbas: Holywings Pancing Kemarahan Umat Islam

                      by Muh Akbar
                      Juni 25, 2022
                      0

                      MUJAHIDDAKWAH.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menilai...

                      Read more
                      Prev Next

                      POPULAR NEWS

                      • Pemkot Makassar: Agama Adalah Benteng Terkuat Lindungi Generasi dari Kerusakan Moral

                        Santri Asal Bantaeng Jadi Wisudawan Terbaik di Madrasah Tahfidz Qur’an Markaz Imam Malik Angkatan ke V

                        0 shares
                        Share 0 Tweet 0
                      • Lahirkan Para Penghafal Al-Qur’an, Madrasah Tahfidz Qur’an Markaz Imam Malik Wisuda 174 Santri

                        0 shares
                        Share 0 Tweet 0
                      • Perbedaan Antara Al-Quran, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi

                        0 shares
                        Share 0 Tweet 0
                      • Biografi Sejarawan Islam Prof. Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi

                        0 shares
                        Share 0 Tweet 0
                      • Mahalnya Biaya Pernikahan, MUI Sulsel akan Terbitkan Fatwa Terkait Uang Panai

                        0 shares
                        Share 0 Tweet 0
                      ADVERTISEMENT

                      SEJARAH ISLAM

                      Ibunda Urwah bin Zubair (bag 1)
                      Sejarah Islam

                      Ibunda Urwah bin Zubair (bag 1)

                      by Admin Mujahid Dakwah
                      Maret 19, 2018
                      0

                      بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيم Pernahkah pembaca mendengar kisah hidup Urwah bin Zubair? Dialah tokoh kenamaan yang dikelilingi oleh tokoh-tokoh pilihan....

                      Sejarah Ulama Nusantara (Bag 13): Syekh Abdur Rauf as-Singkili, Penegak Dakwah Islam di Aceh

                      by Muh Akbar
                      Juni 24, 2022
                      0

                      Tegaknya dakwah Islam di Aceh tidak lepas dari peran ulama-ulama besar sejak berabad-abad silam. Di antara mereka yang jasa-jasanya tidak...

                      Putra Abu Jahal Menjadi Mujahid Handal

                      Putra Abu Jahal Menjadi Mujahid Handal

                      by Muh Akbar
                      Juni 8, 2022
                      0

                      Siapapun kamu yang pernah belajar Sirah Nabawiyah pasti tidak asing dengan nama Abu Jahal. Dia, adalah "Fir'aun umat ini", dalang...

                      Mengapa Harus Kartini? Mengapa Bukan Malahayati, Rohana Kudus dan Cut Nyak Dien?

                      Mengapa Harus Kartini? Mengapa Bukan Malahayati, Rohana Kudus dan Cut Nyak Dien?

                      by Muh Akbar
                      April 23, 2022
                      0

                      Mengapa harus Kartini? Mengapa setiap 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini? Apakah tidak ada wanita Indonesia lain yang lebih...

                      KH Hasyim Asy’ari dan Bangkitnya Intelektualisme Ulama di Awal Abad ke-20

                      KH Hasyim Asy’ari dan Bangkitnya Intelektualisme Ulama di Awal Abad ke-20

                      by Muh Akbar
                      Maret 19, 2022
                      0

                      KH Hasyim Asy’ari (berikutnya disebut KH Hasyim) adalah salah seorang ulama berpengaruh pada separuh pertama abad ke-20. Keulamaannya termasuk menandai...

                      Dai yang Handal Itu, Kini Tiada

                      Dai yang Handal Itu, Kini Tiada

                      by Muh Akbar
                      Februari 18, 2022
                      0

                      Ustadz Syuhada Bahri adalah dai yang handal di masyarakat. Memulai dakwah dari daerah terpencil, kemudian ia merambah dakwah ke masyarakat...

                      KH Hasyim Asy’ari dan Bangkitnya Intelektualisme Ulama di Awal Abad ke-20

                      KH Hasyim Asy’ari dan Bangkitnya Intelektualisme Ulama di Awal Abad ke-20

                      by Muh Akbar
                      Februari 18, 2022
                      0

                      KH Hasyim Asy’ari (berikutnya disebut KH Hasyim) adalah salah seorang ulama berpengaruh pada separuh pertama abad ke-20. Keulamaannya termasuk menandai...

                      Prev Next

                      Mujahid Dakwah adalah media Islam dengan visinya menebar cahaya Islam dengan amar ma’ruf dan nahi mungkar, menginspirasi dan menyuarakan kebenaran. Menjadi pusat aspirasi dan literasi umat demi bangkitnya peradaban Islam. Mengedukasi, mencerahkan, mencerdaskan umat dalam keilmuan dan melahirkan jurnalis muslim pejuang dan profesional.

                      redaksi@mujahiddakwah.com

                      Follow us on social media:

                      • Tentang Kami
                      • Kontak Kami
                      • Support Mujahid Dakwah
                      • Disclaimer
                      • Pedoman Media Siber

                      © 2022 Web Design by Mubarak Group Indonesia

                      No Result
                      View All Result
                      • HOME
                      • ARTIKEL
                      • INDONESIA
                      • TSAQOFAH
                      • DOWNLOAD
                      • KHAZANAH
                      • MUSLIMAH
                      • KABAR DUNIA
                      • KALAM
                      • PAHAM SESAT

                      © 2022 Web Design by Mubarak Group Indonesia

                      HUBUNGI KAMI