Pada masa remaja, hampir dipastikan setiap orang merasakan yang namanya jatuh cinta. Perasaan ini sangat wajar, karena hormon reproduksi kita telah berkembang dan matang sehingga mempunyai konsekuensi ada rasa tertarik dengan lain jenis. Ketertarikan ini bisa berakibat adanya rasa ingin memiliki orang yang kita cintai. Oleh karena itu, sangat wajar jika pada masa ini kita terkadang jatuh cinta kepada seseorang.
Adakah diantara kita yang tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, atau bahkan terjebak dalam lubangan cinta yang dapat menyesatkan kita. Ini tentang cinta. Cinta dalam pandangan Islam seperti Iman, yaitu diyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan tindakan. Karena mencintai merupakan salah satu ciri orang-orang beriman.
- Diyakini dengan hati, yaitu cinta datang bukan berasal dari dorongan nafsu. Tetapi, cinta datangnya dari iman di dalam diri yang mengedepankan akhlak mulia dan ketaqwaan kepada Allah . Karena cinta atas dasar nafsu takkan mendatangkan kebahagiaan dan ketentraman di jiwa, kecuali kesengsaraan dan kehinaan yang berkepanjangan.
- Diucapkan dengan lisan, yaitu cinta diucapkan kepada seseorang yang kita cintai, dan itu termasuk sunnah karena Rasulullah sendiri menganjurkan- Namun ada aturannya, yaitu cinta diucapkan kepada yang sudah mukhrim (halal), teman yang shalih, dan yang paling penting adalah kepada orang tua.
- Dibuktikan dengan tindakan, karena Rasulullah pernah berkata bahwa jika ada seorang laki-laki mencintai seorang perempuan, maka melamarnya untuk dijadikan istri merupakan bentuk dari pembuktian cintanya. Jika menyukai, segera nikahi. Tetapi kalau belum mampu, maka berpuasalah, Yaitu kendalikan nafsu dan cintai dalam diam. Itu semua demi menjaga kesucian diri sendiri dan kusucian yang dia dicintai.
Cinta secara hakikatnya jika dipandang secara umum yaitu sedia mengorbankan waktu, tenaga, dan harta kita hanya untuk sesuatu yang kita cintai. Sedangkan cinta secara hakikatnya jika dipandang secara syari’at Islam yaitu mencintai seseorang atas dasar ketaqwaan kita kepada Allah . Sebuah kesimpulan dari kedua pandangan tersebut bahwa, cinta secara hakikatnya yaitu sedia mengorbankan waktu, tenaga, dan harta kita kepada Allah . Dengan tujuan untuk kemaslahatan manusia dan mendapatkan ridho Allah semata baik didunia tah, apalagi nanti di akhirat.
Pada realitanya betapa banyak orang yang mengatakan cinta kepada Allah , namun sangat sedikit yang berani berkorban yang terbaik untuk-Nya dan agama-Nya. Untuk mendapatkan kesenangan dunia, kita berani berkorban apa saja milik kita yang terbaik. Namun untuk meraih kebahagiaan akhirat, surga dan ridha Allah kita hanya berkorban seadanya.
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut, tetapi cinta adalah anugerah dari Allah yang indah dan suci, jika manusia dapat menilai kesuciannya. Islam sangat menjaga kesucian cinta, sehingga tidak ada istilah pacaran. Tak perlu pacaran, karena jodoh sudah diatur. Yang terpenting adalah kita menata diri kita menjadi orang yang baik, dan insya Allah jodoh kita pun baik. Allah akan memberikan pasangan jiwa yang sesuai dengan perangai kita, jika ingin dapat yang baik, maka jadilah orang baik. Seperti pada firman Allah di dalam Al-Qur’an sebagai berikut ini :
Artinya: “Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezki yang mulia (surga). (QS. An-Nur : 26).
Adapun bila pasangan kita buruk (tidak sesuai harapan), maka itu adalah ujian bagi kita untuk menjadi hamba-Nya yang bersabar dan bersyukur. Karena surgalah tempat mereka yang mampu bersabar dan bersyukur. Cinta yang baik juga harus bisa membuatmu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bila cintamu membuat hidupmu lebih buruk, maka jangan takut untuk melepaskannya pergi.
Mencintai sekedar saja tidak akan membuatmu merasa kehilangan dan sakit ketika orang yang kamu cintai meninggalkanmu. Mencintai dengan berlebihan justru akan membuatmu begitu merasa kehilangan dan sakit ketika orang yang kamu cintai pergi meninggalkanmu. Karena semakin tinggi berharap, semakin sakit juga yang kamu rasa jika terjatuh. Mencintai memang mudah, untuk dicintai juga mudah. Tapi untuk dicintai orang yang kita cintai itulah yang sulit diperoleh.
Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. Sampai kapanpun orang lain tidak pernah bisa mencintaimu dengan tulus dan apa adanya, jika kamu terus-menerus menyembunyikan kekuranganmu yang sebenarnya darinya. Karena ketika dua hati saling tulus mencintai, mereka akan selalu temukan cara untuk tetap bertahan, tak peduli walau betapa sulitnya untuk terus bersama.
Ingatlah bahwa cinta sejati hanyalah milik Allah . Cinta manusia hanya akan membuatmu terluka, maka cintailah manusia karena Allah . Cinta karena Allah adalah cinta yang membuatmu semakin dekat dengan Allah , cintai seorang yang bersamanya kamu bisa merasakan manisnya iman. Ketika cinta hadir sebagai kesakitan, maka itu bukanlah cinta sejati. Karena cinta sejati hadir sebagai kebahagiaan yang indah. Carilah cinta yang bersamanya bertambah keimananmu dan memuliakan dirimu juga kehormatan dirimu. Jatuhkanlah cintamu kepada seseorang yang siap menangkapnya, jangan biarkan cintamu jatuh kepada orang yang belum siap sehingga jatuh dan pecah berkeping-kepinglah hatimu.
Jika engkau pernah merasakan sakit hati, maka ketahuilah itu adalah jalan yang terbaik yang Allah tentukan kepadamu agar kamu memahami untuk mendapatkan cinta sejati itu tidak mudah. Jika aku jatuh cinta, cintakanlah wahai Allah kepada seseorang yang melabuhkan cintanya kepada-Mu agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu. Dan jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu.
*****
Jika Allah menciptakan pelangi tuk mengindahkan langit.
Jika Allah menciptakan bunga tuk mengindahkan bumi.
Jika Allah menciptakan karang tuk mengindahkan laut.
Maka Allah menciptakan cinta tuk mengindahkan hidupmu.
Cinta itu mulia. Bila cinta datang tidak menjaga kehormatanmu, tinggalkanlah.
Cinta itu suci. Bila cinta datang tidak mensucikan hatimu, tinggalkanlah.
Cinta itu salah satu ciri orang beriman. Bila cinta datang tidak membuat imanmu kepada Allah semakin kuat dan dekat, tinggalkanlah.
Bila langkah sudah salah dibuat, kamu tak lagi terhormat. Ribuan sesal tak lagi berguna, dan isakan tangis tak lagi bermanfaat.
Cinta yang baik juga harus bisa membuatmu menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Bila cintamu membuat hidupmu lebih buruk, maka jangan
takut untuk melepaskannya pergi.
Dalam hidup, cinta memang penting. Dalam cinta, kehormatan dan
kesucian jauh lebih penting.
Jika cinta tidak datang saat kamu membutuhkannya, maka cinta akan datang membutuhkanmu saat kamu pantas untuk menerimanya.
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut, tetapi cinta adalah anugerah Allah yang indah dan suci, jika manusia
dapat menilai kesuciannya.
cintamu kepada seseorang yang siap menerimanya, jangan biarkan cintamu jatuh dan hancur berkeping-keping.
*****
Inspirasi cinta Menurut Hamka, “Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan penghargaan, menguatkan hati dalam perjuangan, menempuh onak dan duri penghidupan.”
Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ada persoalan besar yang harus diperhatikan oleh orang yang cerdas, yaitu bahwa puncak kesempurnaan, kenikmatan, kesenangan, dan kebahagiaan yang ada dalam hati dan ruh tergantung pada dua hal. Pertama, karena kesempurnaan dan keindahan sesuatu yang dicintai, dalam hal ini hanya ada Allah , karenanya hanya Allah yang paling utama dicintai. Kedua, puncak kesempurnaan cinta itu sendiri, artinya derajat cinta itu yang mencapai puncak kesempurnaan dan kesungguhan. (dalam kitab al-Jawabul Kafi Liman Saala’ Anid Dawaaisy-syafi, edisi terjemah. hlm. 255).
Lebih lanjut Ibnu Qayyim menjelaskan, “Semua orang yang berakal sehat menyadari bahwa kenikmatan dan kelezatan yang diperoleh dari sesuatu yang dicintai, bergantung kepada kekuatan dorongan cintanya. Jika dorongan cintanya sangat kuat, kenikmatan yang diperoleh ketika mendapatkan yang dicintainya tersebut lebih sempurna.
Tidak ada permasalahan yang timbul dalam kehidupan cinta seseorang ketika dilandasi kekuatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah , begitu banyaknya sekarang ini para remaja dan pemuda, yang sering mengadu sakit hati karena cintanya ditolak atau diputusin oleh pacarnya, maka ketahuilah ketika cinta seseorang tertolak, itu adalah cara Allah mengeluarkan kita dari lubangan kemaksiatan dan lubangan dosa yang dikenal dengan istilah “Pacaran”.
Begitu banyak orang yang menghalalkan yang namanya pacaran dan bahkan muncul ‘pacaran islami’ ketahuilah saudaraku dalam Islam hukum pacaran adalah haram, tidak ada yang namanya pacaran islami dan itu adalah tipuan syaitan, perbuatan dosa yang mengatarkan kita dalam lubang persinahan. Jika anda suka terhadap seseorang dalam Islam dikenal dengan istilah ta’aruf (perkenalan), yang diperantarai oleh pihak ketiga. Dengan cara seperti itu akan lebih baik dibandingkan dengan berduan disuatu tempat, berpacaran dll. Mintalah kepada Allah agar diberikan jodoh yang taat kepada-Nya, cinta kepada Rasul-Nya dan bangga dengan Agama-Nya. Tidak ada Cinta yang terlahir sebelum ada pernikahan, jikalau itu ada hanyalah was-was syetan.
“Cinta bukanlah karena keindahan dan yang tampak di mata tetapi karena yang menyatukan hati dan jiwa.” (Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah rahimahullah).
***********
Bersambung, Insya Allah…
Penulis: Muhammad Akbar, S.Pd
(Penulis Buku, Pendiri Madani Institute, Ceo Mujahid Dakwah Media, Aktivis Media Islam, Founder www.mujahiddakwah.com dan Pembina Daar Al-Qalam)
Sumber: Buku Meraih Kesuksesan dalam Benih Kegagalan
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)