Di antara kesalahan sebagian besar orang tua adalah pembeda-bedakan anak hanya karena masalah fisik, yaitu ketampanan dan kecantikan. Misalnya, anak yang lebih tampan atau tampan, lebih dipuji atau lebih suka anak yang kurang rupawan. Hal ini bisa saja kita lakukan tanpa kita sadari sebagai orang tua.
Hendaknya kita selalu mengingat bahwa anak-anak memiliki otoritas apa pun untuk menentukan persyaratan fisik kompilasi dan tumbuh dewasa. Karena semua itu adalah anugerah dan pemberian Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,
هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Dialah yang menciptakan kamu dalam rahimitahkan dikehendaki-Nya [1] . Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) diberikan Dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ” (QS. Ali ‘Imran [3]: 6)
Mengembalikan Jati Diri
“Dari apakah Allah menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. ” (QS. ‘Abasa [80]: 18-19)
Demikian pula, seorang anak bisa jadi yang buruk, namun mulia dan terhormat di sisi Allah Ta’ala. Dan sebaliknya, manusia paling sempurna, namun rendah dan hina di sisi Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman,
ولا تنكحوا المشركات حتى يؤمن ولأمة مؤمنة خير من مشركة ولو أعجبتكم ولا تنكحوا المشركين حتى يؤمنوا ولعبد مؤمن خير من مشرك ولو أعجبكم
“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, meski dia menarik hatimu. ” (QS. Al-Baqarah [2]: 221)
Allah Ta’ala berfirman kompilasi menggambarkan kondisi orang-orang munafik,
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ
“Dan meminta kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum [2].” (QS. Al-Munafiqun [63]: 4)
فلا تعجبك أموالهم ولا أولادهم إنما يريد الله ليعذبهم بها في الحياة الدنيا وتزهق أنفسهم وهم كافرون
“Maka janganlah mengumpulkan harta benda dan anak-anak mereka yang menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan memberi harta benda dan anak-anak untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sementara mereka berada dalam keadaan kafir. ” (QS. At-Taubah [9]: 55)
Oleh karena itu, cobalah setiap orang tua mewujudkan hal ini. Janganlah kita terkecoh dan tertipu dengan ketampanan atau kecantikan salah satu anak kita, sehingga menyebabkan kita mendzalimi anak kita yang lain yang tidak tampan atau kurang cantik. Karena sesungguhnya, yang paling mulia di sisi Allah Ta’ala adalah hamba-Nya yang bertakwa. Dan Allah Ta’ala melarang melihat bentuk rupa dan fisik hamba-Nya. Membahas sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu,
إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمَََُُُُُُُْْ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala melepaskan melihat fisik dan hartamu. Akan tetapi, Allah Ta’ala melihat hati dan amal perbuatan kalian. ” (HR. Muslim no. 1987)
Catatan kaki:
[1] Baik laki-laki atau perempuan, hitam atau putih fisiknya. (Lihat Tafsir Jalalain, 1/65)
[2] Karena reaksi yang rupawan. (Lihat Tafisr Jalalain, 1/743)
***********
Bersambung, Insya Allah…
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Penulis: Aditya Budiman dan M. Saifudin Hakim
Rujukan: Fiqh Tarbiyatul Abna ‘wa Ma’ahu Nukhbatu min Nashoihul Athibba’ karya Syaikh Musthafa Al-‘Adawi
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)