Grenada merupakan salah satu negara kepulauan Karibia Amerika Serikat.Selama empat dasawarsa terakhir, umat Islam di sana menghadapi banyak rintang an dan tantangan. Awalnya, mereka membentuk Komunitas Muslim Grenada.
Perkumpulan itu diharapkan menjadi naungan generasi Muslim masa depan, sehingga dapat mendukung kegiatan keagamaan dan semakin mengeratkan ikatan persaudaraan sesama Muslim. Saat ini, Grenada memiliki jumlah Muslim dengan skala kecil, sekitar 300 orang atau 0,03 persen dari populasi keseluruhan.
Sekitar 100 Muslim merupakan imigran Gujarat India. Sebanyak 120 Muslim lainnya merupakan mahasiswa kedokteran yang berasal dari keluarga Muslim di AS, Ka nada, Inggris, dan sekitarnya. Komunitas Muslim di Grenada saat ini didukung oleh Muslim Trinidad yang jumlahnya lebih besar.
Zaid Azam Rahaman, aktivis Muslim Grenada yang juga Sekjen Yayasan Muslim Grenada 2009 lalu menelusuri sejarah Islam pertama kali datang ke Grenada. Islam datang ke pulau seluas 122 mil persegi ini pada awal abad 17.
Ketika itu, orang Afrika yang diculik dan diperbudak oleh penjajah Eropa mulai menempati pulau tersebut. Muslim memberontak melawan perbudakan, tapi kalah oleh serangan balasan pasukan kolonial. Mereka akhirnya diasingkan di sana.
Sekitar 1970 muncul sebuah gerakan yang disebut gerakan Black Power, Kekuatan Hitam. Gerakan ini muncul di Trinidad yang menyebabkan lahirnya Grenadian muda memeluk Islam. Semangat itu muncul karena ajakan seorang advokat Muhammad Yusuf yang dikenal memiliki banyak murid Muslim baik pria maupun wanita muda yang sangat religius.
Mereka meninggalkan kesan mendalam bagi sebagian besar masyarakat Grenada. Ba nyak di antara mereka merupakan lulus an institusi bergengsi Grenada Boys Secon dary School. Cara berpakaian mereka mirip busana Islami Timur Tengah.Pemuda biasa nya mengenakan peci, jubah panjang, dan membawa tongkat. Sedangkan, wanitanya mengenakan hijab yang menutupi kepala dan baju longgar.
Mereka terbiasa berjalan berkelompok baik saat di kota maupun di desa saat berdakwah. Mereka kemudian mendapat kan pengakuan masyarakat Grenada sekitar awal 1970.
Pada 1982 lima bersaudara mengadakan pertemuan untuk membentuk Grenada Islamic Foundation (GIF). Nama ini diusulkan oleh Omaar as Syarif. Anak-anak mulai belajar di sana. Mereka mendapatkan penge tahuan dan juga akhlak mulia.
Pada 1994 GIF mulai mendapatkan pengakuan. Anggota parlemen setempat Francis Alexis memotivasi masyarakat untuk mendukung sekolah tersebut. Tahun 1980 Asosiasi Siswa Muslim terbentuk di Fakultas Kedokteran Universitas St George.
Penanggung jawabnya adalah seorang Muslim bernama Hosein. Dia merupakan ahli strategi dakwah di wilayah Karibia.
Komunitas Muslim di Genada terus berkembang. Hal tersebut menandakan mereka membutuhkan tempat ibadah yang lebih besar. Mereka pun membeli gedung Panache di L’Anse Aux Epines di selatan pulau.
Tapi, karena anggarannya kurang, setelah tiga tahun mengumpulkan, mereka pun tidak sanggup untuk menyelesaikan transaksi pembeliannya.
Karena tak ada lagi ruangan, mereka meminta kementerian olahraga agar dapat menyewa Youth Center di Grand Anse sebagai tempat shalat Jumat. Mereka menyewa selama dua tahun. Selama masa ini, mereka tak hanya menyelenggarakan shalat berjamaah, Muslim Grenada mem buka sebuah klinik pengobatan as-Shifa yang melayani semua orang di Grenada tanpa dipungut biaya. Klinik ini dikelola oleh Ateef Qureshi.
************
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)