Ucapan yang begitu indah terlontar dari mulut ini tanpa mengetahui makna dan hakikatnya ‘Aku Ingin Berubah’ entahlah waktu itu saya sadar mengatakannya ataukah hanya sebuah kalimat yang keluar begitu saja. Beberapa hari melakukan sebuah perenungan tentang hidup ini. Tiga tahun telah berlalu kalimat ini terlontar dari mulut saya. Ketika waktu itu telah selesai dan tamat di SMA N 1 Rilau Ale Kab. Bulukumba, dengan predikat siswa yang paling nakal, paling sering bolos, paling malas belajar. Tentu ini bukan sebuah kebanggaan.
Deraian air mata yang tak mampu terbendung, mengalir begitu kerasnya. Bagaikan sebuah bendungan dengan tembok yang kokoh, tiba-tiba retak dan menghempaskan air yang begitu deras, yang tidak memiliki arah dan tujuan. Seakan-akan perjalanan hidup saya berakhir sampai disini dengan prestasi yang saya dapatkan.
Ketika mata-ku mulai terbuka, menarik sebuah nafas dengan sedalam-dalamnya, menatapi diri yang penuh dengan dosa dan kesalahan. Bermain-main dengan amanah yang diberikan oleh kedua orang tua, untuk belajar dengan baik disekolah. Membuat saya jijik dengan diri saya sendiri dengan perbuatan yang telah saya kerjakan. Beberapa lama kemudian hidup ini berjalan seolah tidak memiliki arah dan tujuan.
Singkat cerita, setelah selesai dari SMA ada beberapa pilihan yang membuat saya kembali pusing untuk memilih. Apakah hidup kita ingin sama dengan kehidupan orang tua menjadi seorang petani, ini bukan tentang meremehkan pekerjaan seorang petani. Akan tetapi sanggupkah kita bekerja seperti orang tua kita bekerja dikebun, disawah dari pagi sampai sore hari.
Sanggupkah kita dengan usia yang masih muda penuh dengan kegensian, takut kotor bertahan ditengah teriknya matahari sambil mencangkul? Maka jawabannya adalah tidak. Sangat minim pemuda saat ini baik siswa ataupun mahasiswa yang ketika liburan mereka membantu orang tuanya, apatah lagi dengan pekerjaan berat. Lantas jikalau kita tidak apa yang harus kita kerjakan, kita mau kemana?
Menjadi pengangguran sejati, menjadi penghuni kampung yang kerjanya tidur, begadang, minum-minuman keras dll. Apakah kita mengingingkan hidup seperti ini? Tentu tidak. Lantas keputusan apa yang harus kita ambil? Maka jawabanku pada saat itu adalah sekolah dengan sebaik-baiknya.
Cukuplah yang berlalu menjadi sebuah pengalaman yang menjadi bumbu-bumbu dalam kehidupan ini. Terkadang sebuah masakan akan terasa nikmat dan enak ketika diberi bumbu-bumbu yang berbeda rasanya. Itulah alur kehidupan kita, terkadang kita dibawah dan terkadang kita diatas. Tak lama kemudian nama saya tersangkut di pengumuman kelulusan mahasisiwa baru jalur SBMPTN Universitas Negeri Makassar tahun 2013.
Sejak itu kubulatkan tekadku untuk kuliah, meninggalkan kampung halaman untuk mencapai sebuah perubahan dalam diri ini, jangan biarkan diri kita ditenggelamkan karena pengalaman buruk yang telah lalu. Masa depan kita tidak selebar dengan daun kelor, tidak sependek dengan mata memandang. Hingga saat itu terlontar sebuah kata “Hari ini memang saya gagal, saya nakal, akan tetapi dimasa yang akan datang akan mengubah semua itu dengan keberhasilan”. Namun, terkadang kita memang sering putus asa terhadap perbuatan yang telah kita lakukan, namun Allah berfirman didalam Al-Qur’an:
Artinya: “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa (kecuali dosa syirik). Sungguh Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53).
Cukuplah ayat ini menjadi motivasi kepada kita semua untuk tidak berputus asa atas segala kesalahan dosa yang telah kita perbuat. Hingga waktu itu perkataan itupun terlontar ‘Aku Harus Berubah’ Namun yang jadi pertanyaan adalah Kita Ingin Berubah Menjadi Apa? Tentu berubah menjadi orang yang lebih baik Taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka tidak ada perubahan yang lebih baik selain dari ketaatan kita beribadah kepada Allah , yang sebelumnya kita jauh dari ketaatan kepada Allah.
***********
Bersambung, Insya Allah…
Penulis: Muhammad Akbar, S.Pd
(Penulis Buku, Pendiri Madani Institute, Ceo Mujahid Dakwah Media, Aktivis Media Islam, Pembina Daar Al-Qalam dan Founder www.mujahiddakwah.com)
Sumber: Buku Meraih Kesuksesan dalam Benih Kegagalan
Demikian Semoga Bermamfaat…
@Wallahu ‘alam bishowab…
Artikel: www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)